Berita
Trending

Temuan Limbah Medis di Sungai Cirebon Viral, Ini Cara Menanganinya Dengan Tepat

Limbah medis adalah salah satu jenis sampah yang cukup membahayakan dan perlu penanganan khusus saat dimusnahkan.

Oleh sebab itulah kita tidak boleh membuang jenis limbah tersebut sembarangan apalagi jika membiarkannya begitu saja.

Lantas bagaimana jika ada limbah yang merupakan sisa tindakan di rumah sakit atau farmasi tersebut tidak mendapat penanganan khusus?

Viral Video Temuan Limbah Medis di Sungai Babakan Sumber

Terbaru, beredar video yang memperlihatkan limbah medis di Sungai Kelurahan Babakan tepatnya kecamatan Sumber, Cirebon menjadi viral di sosial media.

Dalam video singkat berdurasi 22 detik itu, terlihat limbah berserakan tepat di tepi sungai.

Tampak seseorang tengah memegang jarum dan selang yang terlihat bercak merah.

Bukan itu saja, ada juga limbah lainnya mulai dari jarum suntik sampai botol obat-obatan tampak memenuhi tepi sungai.

Tetapi orang yang mengambil video tersebut tidak menyampaikan keterangan apa pun.

Perekam video hanya memperlihatkan gambar lokasi di tepi sungai yang penuh dengan limbah medis.

Pengunggah video menyertakan keterangan tertulis tentang lokasi di tepi sungai tersebut serta kondisi di sekitarnya.

Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan dan Penataan Hukum DLH Kabupaten Cirebon yakni Yuyu Jayudin membenarkan temuan tersebut.

Menurutnya, limbah itu berjumlah sekitar tiga karung yang dibuang ke tepi Sungai Babakan tepatnya kecamatan Sumber Cirebon.

Dia mengatakan warga setempat pertama kali menemukan limbah itu yang ingin memancing di sungai pada akhir pekan lalu.

Pada saat itu, warga pun langsung mengambil foto sekaligus memvideokan suasana di tepi Sungai Babakan dan melaporkannya.

Bagaimana Penanganan Sampah Medis yang Benar?

Pembuangan limbah medis dan farmasi pastinya harus melalui tahap yang benar agar tidak menimbulkan dampak buruk untuk lingkungan maupun bagi manusia.

Melansir dari Universal Eco, berikut ini ada beberapa cara yang tepat untuk menangani sampah medis.

Insinerasi Suhu Rendah

Metode pertama untuk menangani sampah medis adalah dengan insinerasi suhu rendah.

Pembuangan limbah dengan insinerasi suhu rendah yakni 850 derajat Celcius sebenarnya tidak cukup aman.

Tetapi jika mengambil pilihan ini, maka limbah farmasi harus melalui tahap pengenceran dengan limbah perkotaan dalam jumlah besar yaitu 1:1000.

Metode Insinerasi Dengan Suhu Tinggi

Pembuangan sampah medis dengan metode insinerasi yang beroperasi di atas 850 derajat celcius ini cocok untuk limbah padat, bubuk, semi padat dan antineoplastic.

Kelebihan dari cara membuang sampah medis yang benar ini adalah reduksi volume bisa tercapai lebih singkat.

Kendati demikian dengan metode tersebut kita memerlukan teknologi yang lebih mahal.

Landfill

Berikutnya ada metode landfill yang di antaranya terdiri dari tempat pembuangan limbah terbuka tidak terencana dan tak terkendali, landfill terencana dan sanitary landfill terencana.

Untuk tempat pembuangan limbah terbuka tidak terencana bisa kita temukan di negara berkembang.

Oleh sebab itulah ada jenis limbah tertentu yang paling baik dengan metode ini setelah adanya tahap lanjutan.

Sementara itu untuk landfill terencana mempunyai sejumlah karakteristik yang mampu mencegah kebocoran zat kimia ke lingkungan.

Metode pembuangan sampah medis dan farmasi dengan tipe ini lebih baik daripada tipe sebelumnya.

Sedangkan sanitary landfill yang aman berarti bahwa perencanaan sampai perawatannya sesuai berdasarkan prosedur.

Contohnya saja letak, perencanaan konstruksi sampai operasional sesuai berdasarkan standar yang berlaku.

Enkapsulasi

Ini adalah metode dengan memadatkan sampah farmasi ke dalam drum baja atau plastik.

Di dalam drum tak boleh berisi materi berbahaya serta mudah meledak.

Lalu sekitar 75 persen drum harus terisi dengan sampah farmasi padat atau semi padat dan ruang yang tersisa berisi batu kapur, foam, pasir aspal atau plastik.

Itulah beberapa metode pengolahan limbah medis yang baik dan benar serta tidak mencemari lingkungan seperti video viral tersebut.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Back to top button