Berita
Trending

Edit Foto Lensa AI Avatar Viral, Ternyata Bisa Merugikan Banyak Orang!

Belakangan ini, viral sebuah aplikasi edit foto berupa lensa AI avatar di kalangan pengguna sosial media seluruh dunia.

Bahkan sudah ada banyak artis di Indonesia yang menggunakan aplikasi tersebut dan ramai-ramai mengedit fotonya sendiri.

Tentu saja hasil editan foto dengan aplikasi AI Avatar tampak menakjubkan dan menuai pujian di kalangan warganet.

Namun ada tudingan jika aplikasi AI Avatar bisa merugikan banyak orang, benarkah hal itu?

Viral Aplikasi Edit Foto Lensa AI Avatar

Sesuai dengan namanya, aplikasi edit foto Lensa AI memungkinkan pengeditan foto secara otomatis menggunakan AI.

Dengan demikian aplikasi tersebut mampu merubah foto menjadi foto dengan cat kanvas, foto ilustrasi, kartun, fantasi dan masih banyak lagi.

Sebagai informasi, Lensa AI adalah salah satu aplikasi keluaran perusahaan PRISMA dengan fitur Magic Avatars di dalamnya.

Sebagai salah satu fitur terbaru, Magic Avatar merupakan sistem kecerdasan buatan terbaru yang ada di aplikasi Lensa AI.

Aplikasi satu ini menyediakan jasa edit foto yang mengharuskan pengguna membayar biaya tertentu.

Agar bisa memakainya, Anda perlu mempersiapkan mulai dari 10 sampai 20 foto selfie dengan gaya berbeda-beda.

Karena hasil editan foto dengan aplikasi lensa AI avatar sangat menakjubkan, tak heran jika layanan tersebut menjadi viral.

Dalam tiga hari terakhir, Lensa AI berada di urutan teratas platform App Store dan Play Store dengan peningkatan jumlah pendapatan signifikan.

Sistem di Dalam Aplikasi Lensa AI

Menyadur dari TechCrunch, aplikasi satu ini memakai model AI open source Stable Diffusion.

Model Stable Diffusion sendiri gratis dan sudah banyak orang gunakan terutama untuk penelitian ataupun bersenang-senang.

Lensa berada di atas generator gambar open source Stable Diffusion yang gratis tetapi bertindak sebagai perantara.

Hal ini yang kemudian memicu kekhawatiran terkait bahaya Lensa AI terlebih dengan model open source yang berjalan.

Di mana Stable Diffusion sendiri yang mampu menghasilkan gambar dari sebuah prompt teks.

Lensa AI sendiri memiliki cara tersendiri untuk melatih jaringan syaraf AI agar bisa menghasilkan gambar.

Adapun sistem tersebut memakai model open source Stable Diffusion untuk membuat gambar generative.

Yang mana pembuatan gambar berasal dari latihan kumpulan data large sebuah jaringan terbuka kecerdasan buatan skala besar.

Kumpulan data dari jaringan terbuka itu berisi URL ke miliaran gambar yang ada di seluruh web.

Dengan begitu bisa kita bilang jika Lensa AI melatih saraf-saraf jaringan AI untuk menghasilkan gambar yang berasal dari sampel karya seni berhak cipta yang telah ada.

Lensa AI untuk Mengambil Karya Orang Lain

Sebelumnya, kumpulan data dari jaringan lensa AI avatar sudah mendapat kecaman.

Ini karena data tersebut mengungkap informasi medis pribadi serta merusak gambar hak cipta dari jutaan seniman.

Di mana para seniman itu sudah memposting karya mereka di situs seperti ArtStation, DevianArt, dan Pinterest.

Kini kalangan seniman merasa khawatir kembali akan pendapatan mereka lantaran Lensa AI sudah mengambil karya seni mereka sebagai sampel untuk mendapat keuntungan.

Aplikasi Lensa AI Melakukan Apa Saja Terhadap Data Wajah Para Penggunanya

Sebelumnya, Lensa AI sudah mengklaim tak akan menyimpan data wajah para pengguna atau menjual ke pihak ketiga.

Hal ini tertuang dalam kebijakan privasi dalam aplikasi tersebut.

Walaupun begitu, Lensa AI tetap mempunyai hak untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan dengan data wajah para penggunanya.

Dengan demikian, para pengguna bisa menghabiskan uang mereka untuk melepaskan hak atas wajah diri mereka sendiri.

Bisa saja wajah Anda mereka masukan ke dalam iklan online untuk situs scam, porno atau sejenisnya.

Tentu saja hal ini sangat merugikan pengguna jika benar lensa AI avatar menyalahgunakan data wajah penggunanya.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Back to top button