Ambisi LaVani AlloBank Electric untuk mempertahankan gelar juara Proliga tiga kali berturut-turut harus pupus.
Bertanding di partai final melawan Jakarta Bhayangkara Presisi pada 21 Juli 2024, LaVani harus mengakui keunggulan lawannya dengan skor 3-1 (28-30, 25-22, 25-22, 25-23).
Pertandingan yang sengit tersaji di GOR Uno, Jakarta. LaVani sempat unggul di set pertama dengan skor tipis 28-30.
Namun, Bhayangkara Presisi bangkit di set kedua dan ketiga dengan merebut kemenangan 25-22 dan 25-22.
Di set keempat, LaVani berusaha keras untuk memaksakan tie-break, namun Bhayangkara Presisi tampil lebih solid dan menutup set dengan skor 25-23.
Kekalahan ini tentunya menjadi pil pahit bagi LaVani dan para pendukungnya. Tim besutan Susilo Bambang Yudhoyono ini harus puas menjadi runner-up Proliga 2024.
Meskipun gagal mempertahankan gelar juara, LaVani patut diapresiasi atas perjuangannya selama turnamen.
Tim ini menunjukkan performa yang solid dan konsisten sepanjang musim, dan berhasil lolos ke babak final untuk kedua kalinya berturut-turut.
Berikut adalah beberapa poin penting dari pertandingan final Proliga 2024 antara LaVani AlloBank Electric dan Jakarta Bhayangkara Presisi:
- Reidel Toiran dari Bhayangkara Presisi dinobatkan sebagai MVP (Most Valuable Player) final.
- Mahmoud Gad Elkoussy dari LaVani menjadi pencetak skor terbanyak dengan 22 poin.
- Jakarta Bhayangkara Presisi meraih gelar juara Proliga untuk pertama kalinya.
LaVani AlloBank Electric tentu akan berusaha bangkit dari kekecewaan ini dan kembali menjadi penantang kuat di Proliga musim depan.
Pembina LaVani: Kekecewaan dan Semangat Baru untuk Musim Depan
Kekalahan LaVani AlloBank Electric di final Proliga 2024 melawan Jakarta Bhayangkara Presisi masih menyisakan rasa kecewa bagi para pemain, tim pelatih, dan para pendukung.
Namun, pembina LaVani, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyampaikan bahwa kekecewaan ini harus diiringi dengan semangat baru untuk bangkit dan meraih prestasi yang lebih baik di musim depan.
SBY bilang, tentu saja kami kecewa dengan hasil di final. LaVani sudah berjuang keras sepanjang musim, dan kami yakin bisa meraih gelar juara ketiga kalinya berturut-turut.
“Tapi, Bhayangkara Presisi tampil lebih baik di final, dan mereka pantas mendapatkan gelar juara,” ujar Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut SBY, Kekecewaan ini tidak boleh membuat down. Justru, kekecewaan ini harus menjadi motivasi untuk berlatih lebih keras dan kembali menjadi tim yang lebih kuat di musim depan.
Susilo Bambang Yudhoyono juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh tim LaVani, tim pelatih, dan para pendukung yang telah setia mendukung tim ini selama musim ini.
SBY juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim LaVani, tim pelatih, dan para pendukung yang telah setia mendukung tim ini selama musim ini.
Tanpa dukungan kalian, kata SBY, LaVani tidak akan bisa mencapai prestasi seperti sekarang ini.
“Mari kita jadikan kekecewaan ini sebagai cambuk untuk berlatih lebih keras dan kembali ke puncak kejayaan di musim depan,” pungkas Susilo Bambang Yudhoyono.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.