Empat ruang kelas di SDN 2 Margajaya Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tidak memiliki meja dan kursi yang layak. Para siswa terpaksa belajar di atas lantai selama satu tahun terakhir.
Menurut Kepala SDN 2 Margajaya, Asep Mulyana, kondisi ini disebabkan oleh kerusakan meja dan kursi yang sudah lapuk.
Asep menjelaskan, pihak sekolah terpaksa mengamankan meja dan kursi yang rusak tersebut demi keamanan siswa.
Lebih lanjut, Asep mengaku, pihaknya tidak mau mengambil risiko jika siswa menggunakan meja dan kursi yang lapuk tersebut.
“Jadi, untuk sementara waktu, siswa belajar di atas lantai,” jelas Asep.
Salah satu siswa kelas V, Aisyah, mengaku sudah terbiasa belajar di atas lantai sejak kelas 5.
Aisyah dan teman-temannya bahkan membuat meja kecil dari bahan limbah untuk membantu mereka menulis.
“Walaupun belajar di lantai, kami tetap semangat,” katanya.
Tapi, Aisyah juga mengaku ingin seperti sekolah lain yang memiliki meja dan kursi yang nyaman.
Selain meja dan kursi, fasilitas toilet di SDN 2 Margajaya juga sudah rusak dan tidak bisa digunakan.
Komite SDN 2 Margajaya, Eem Sulaeman, berharap pemerintah daerah segera membantu memenuhi kebutuhan sekolah tersebut.
“Kami mohon pemerintah daerah untuk segera membantu sekolah ini,” katanya.
Kasihan, kata Eem, anak-anak harus belajar di lantai dan tidak memiliki toilet yang layak.
Eem menambahkan, dengan fasilitas yang memadai, para siswa dapat belajar dengan lebih nyaman dan fokus, sehingga kualitas pendidikan di SDN 2 Margajaya Pamarican dapat meningkat.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.