Kode Merah di Google Karena Bing Tak Lagi Menjadi Lelucon

Baru-baru ini muncul kode merah di Google yang tampaknya merupakan tanda kekhawatiran dari perusahaan tersebut.

Banyak yang menduga bahwa kode merah tersebut dimunculkan oleh Google sebagai buntut adanya ChatGPT di Bing.

Apalagi, belum lama ini Google sedikit terkalahkan dalam perilisan pencarian AI dari Bing besutan Microsoft.

Kemunculan Kode Merah di Google

Munculnya kode merah di Google karena Bing besutan Microsoft jelas menjadi perhatian banyak orang.

Padahal awalnya mesin pencari Microsoft menjadi bagian lucu Google saat perilisannya.

Bahkan Bing kerap menjadi bayang-bayang saingannya yakni Google yang begitu populer dan menguntungkan.

Walaupun banyak upaya gigih untuk melengserkannya, mesin pencari Google sudah menjadi salah satu penemuan yang paling menguntungkan dalam sejarah.

Diketahui sampai miliaran kueri yang tercatat setiap hari di layanan Google dan menghasilkan $163 miliar untuk perusahaan Google pada tahun lalu.

Lebih dari separuh penjualan perusahaan Alphabet ini berasal dari mesin pencari.

Walaupun begitu, ada juga kerajaan teknologi yang mencakup perangkat lunak smartphone seperti YouTube dan cloud.

Kendati demikian, lonceng alarm saat ini berdering di kantor pusat perusahaan yang berada di Mountain View.

Lonceng tersebut berdenting usai Bing Microsoft, yang awalnya menjadi lelucon menandatangani kesepakatan penting untuk mengintegrasikan mesin kecerdasan buatan ChatGPT.

Adapun pengumuman pada minggu lalu sudah memicu kode merah di Google lantaran mesin pencarinya berada di bawah ancaman nyata.

Menariknya ini bisa dibilang terjadi untuk pertama kalinya dalam sejarah perusahaan Google.

Tanggapan Datar Google Memicu Kode Merah Perusahaan

Banyak yang menduga kode merah Google juga berasal dari tanggapan perusahaan yang datar.

Hal itu juga mengungkap sifat lamban yang tumbuh dari bisnis raksasa teknologi dunia tersebut.

Birokrasi yang menumpuk sudah membuat orang mengeluh untuk menyelesaikan sesuatu di Google.

Bing kemudian meroket ke puncak tangga lagu unduhan App Store usai dirilis kembali pada minggu lalu.

Ini lantas mengancam akan menyerahkan Google ke posis kedua untuk pertama kali dalam sejarahnya.

Lelucon lama tentang mesin pencari Bing besutan Microsoft tampaknya tak lucu lagi.

Google, yang dirilis di komputer universitas Stanford pada tahun 1996 silam dan untuk umur dua tahun setelahnya tetap begitu mirip selama dua decade.

Pengguna web penjelajah waktu dari tahun 2000 silam akan dibuat bingung oleh Instagram, Alexa, dan iPhone.

Namun tautan biru Google akan terasa langsung familiar apalagi di kalangan pengguna setianya.

Sebagian besar itu merupakan fungsi dari kesuksesan layanan Google.

Tetapi, pada minggu lalu layanan itu bisa dikenang sebagai titik balik.

Tepat di hari Selasa, perusahaan Microsoft merilis perombakan Bing yang ditenagai oleh peningkatan versi ChatGPT.

Ini merupakan chatbot kecerdasan buatan yang begitu populer dari OpenAI startup California.

Perubahan Signifikan Mesin Pencari Bing

Layanan pencarian Bing yang diubah pertama tersedia sebagai pratinjau sebelum perilisan lebih luas dalam beberapa minggu mendatang.

Hal itu memungkinkan pengguna Bing mengajukan pertanyaan dibandingkan hanya mencari.

Jawaban sederhana seperti manusia akan disediakan di samping rangkaian tautannya.

Pengguna bisa meminta Bing untuk rekomendasi tempat liburan yang berjarak kurang lebih 3 jam dan akan tersedia sarannya secara langsung.

Bahkan pengguna juga dapat mempertanyakan TV yang harus dibeli dan itu nantinya menguraikan pro dan kontra dari model paling populer.

CEO Microsoft yakni Satya Nadella menuturkan perilisan baru itu menandai hari baru untuk fitur pencarian publik.

Menariknya lagi, dia tidak ambigu tentang ambisinya untuk perilisan produk Bing dengan ChatGPT terbarunya.

Karena itulah, Bing baru memunculkan kode merah di Google yang pada dasarnya membahayakan posisi mesin pencari tersebut.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Hot Minggu Ini

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...
spot_img

Topik

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...

Honda dan Nissan Bentuk Perusahaan Induk Baru, IPO di Tokyo 2026

Dua raksasa otomotif asal Jepang, Honda dan Nissan, tengah...

1.000 Tentara Korea Utara Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina

Perang antara Rusia dan Ukraina terus membawa dampak luas,...

Vonis Kasus Korupsi Timah: Harvey Moeis Dipenjara 6,5 Tahun, Tuntutan Dikurangi

Pengusaha Harvey Moeis divonis 6,5 tahun penjara dalam kasus...

Berita Terkait

Ketegori Populer

spot_imgspot_img