Reportasee.com – Kisah kembar siam dempet kepala baru-baru ini menjadi viral kembali di kalangan pengguna sosial media.
Hal ini berawal dari beredarnya foto Yuliana dan Yuliani beserta Dokter Padmosantjojo serta sang istri.
Foto mereka menjadi viral beserta dengan kisah inspiratif sosok-sosok tersebut.
Salah satu dari foto itu sedang beredar di grup perpesanan WhatsApp bernama Aswaja.
Terlihat pengunggah foto ini adalah anggota Fraksi PKB DPR RI yang berasal dari Sulsel yaitu Andi Muawiyah Ramli.
Dari postingan itu, ia mengungkap nama bayi siam dempet kepala adalah Yuliana dan Yuliani.
Selain itu Andi juga menuturkan kini kedua bayi kembar siam yang dempet kepala itu sudah menjadi doktor dan dokter.
Karena foto mereka menjadi viral, banyak warganet merasa penasaran dengan kisah selengkapnya Yuliana dan Yuliani.
Cerita keduanya bermula pada tahun 1987 sila tepat saat Yuliana dan Yuliani lahir ke dunia.
Mereka adalah anak dari pasangan Tularji dan Hartini yang berasal dari Tanjung Pinang.
Yuliana dan Yuliani terlahir kembar siam yang dempet di bagian kepala secara vertikal atau terkenal dengan kraniopagus.
Kraniopagus sendiri merupakan kembar siam yang dempet pada bagian belakang, atas ataupun samping kepala namun tak pada wajahnya.
Melansir dari media setempat, kembar kraniopagus mengartikan mereka berbagi sebagian dari tengkorak.
Akan tetapi bagian otak biasanya terpisah, meskipun mungkin saja mereka berbagi sejumlah jaringan pada otak.
Cerita dari Yuliana dan Yuliani terbilang mendebarkan secara nasional terutama bagi dunia kedokteran di tanah air.
Begini Kisah Kembar Siam Dempet Kepala Terbaru
Adapun kisah kembar siam dempet kepala Yuliana dan Yuliani berlanjut saat usia mereka menginjak 2 bulan lebih 21 hari.
Tepat tanggal 21 Oktober tahun 1987 silam, mereka berhasil mencetak sejarah di Indonesia.
Mereka menjadi kembar siam pertama di Indonesia yang berhasil dokter Indonesia pisahkan di tanah air.
Berkat upaya keras dari tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di kawasan Jakarta, mereka bisa terpisahkan dan hidup dengan normal.
Tim dokter tersebut adalah Dokter Padmosantjojo yakni ahli bedah bidang saraf RSCM.
Ia berperan sangat banyak dalam operasi pemisahan kepala si kembar siam.
Berkat ketelitiannya, pria kelahiran Kediri tanggal 26 Februari 1937 silam sudah memisahkan bagian selaput otak atau durameter.
Di mana bagian tersebut berlekatan dan ia pisahkan menggunakan pisau bedah biasa serta mata telanjang.
Operasi yang berlangsung pada tanggal 21 Oktober 1987 itu menjadi tonggak sejarah di bidang kedokteran Indonesia terlebih di bedah saraf.
Bagi dokter Padmosantjojo, operasi Yuliana dan Yuliani menjadi karya adiluhung atau masterpiece dalam karir kedokterannya.
Sang dokter mengaku tak ingin karyanya menjadi rusak seperti mati karena mencret, karena itulah ia harus openi atau merawatnya.
Bukan hanya mengoperasi secara gratis, dokter Padmosantjojo turut membawa Yuliana, Yuliani serta kedua orang tuanya ke kota Jakarta.
Bahkan Padmosantjojo mencarikan sebuah rumah untuk keluarga itu tinggali.
Ia mendukung dalam pemenuhan nutrisi si kembar serta memantau tumbuh kembang keduanya selama di kota Jakarta.
Sebab, bagi sang dokter masa di bawah umur lima tahun menjadi fase penting untuk pertumbuhan otak seseorang.
Sesudah Yuliana, Yuliani beserta kedua orang tuanya pulang ke kawasan Tanjung Pinang pun, sang dokter tetap memberikan dukungan.
Dukungan yang ia berikan berbentuk dana untuk keperluan pendidikan Yuliana dan Yuliani sampai saat ini.
Kini kisah kembar siam dempet kepala terbaru, si kembar dewasa sudah tumbuh dewasa.
Yuliana sendiri menjadi dokter dari Unand Padang, sedangkan Yuliana merupakan doctor di IPB.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.