Artikel

KH Miftachul Akhyar Terpilih Menjadi Rais Aam PBNU

KH Miftachul Akhyar kini secara resmi terpilih sebagai Rais Aam PBNU periode 2021-2026.

Ketetapan tersebut berdasarkan hasil akhir Muktamar NU yang ke 34.

Selain itu di hasil serupa juga menetapkan KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebagai Ketum PBNU.

Pasangan tersebut terpilih sebagai Rais Aam serta Ketum PBNU tepat pada Muktamar NU ke 34 di kawasan Lampung Tengah hari ini.

Penayangan hasil pemungutan berlangsung lewat Kanal YouTube TVNU Televisi milik Nahdlatul Ulama.

Hasil Rapat Pleno IV yang terselenggara Kamis 23 Desember pada jam 5 sore menghasilkan keputusan dari usula 9 AHWA .

Adapun AHWA sendiri merupakan singkatan dari Ahlul Halli Wal Aqdi.

Sembilan AHWA yang berdasarkan usulan para pengurus cabang NU Sidang Pleno IV ada KH. Ma’ruf Amin, KH. Mustofa Bisri.

Ada pula KH. Zainal Abidin, KH. Mift Akhyar, KH. Nurul Huda, KH. Dimyati Rais, KH Buya Marbun, KH. TG. Turmudzi dan KH. Anwar Mansur.

Keputusan dari kesembilan AHWA tersebut menghasilkan keputusan Rais Aam terpilih yakni KH Miftachul Akhyar.

Sesudah penetapan Rais Aam, kemudian berlanjut ke pemilihan calon ketua umum PBNU.

Dari sebanyak 5 nama kandidat sebagai calon ketua PBNU, mereka pun menyaring lagi menjadi dua nama suara paling banyak

Rupanya dari 5 nama yang mereka usulkan, keluar dua nama dengan suara terbanyak.

Nama itu yakni KH Yahya Cholil Staquf dan KH Said Aqil Siroj.

Pemilihan ketum PBNU berlangsung mulai jam 9 pagi.

Sementara itu Nahdliyin berharap siapa saja pemimpin PBNU, dapat membawa masalahan untuk umat di tanah air dan dunia.

Profil KH Miftachul Akhyar

Terpilih sebagai Rais Aam, banyak orang yang penasaran dengan sosok yang akrab disapa Kiai Mif tersebut.

Lalu seperti apa sebenarnya sosok Rais Aam periode 2021 sampai 2026 ini?

KH Miftachul lahir pada tanggal 30 Juni tahun 1953 silam di kota Surabaya Jawa Timur.

Rais Aam KH Miftachul Akhyar ini merupakan anak kesembilan dari 13 saudara.

Ayahnya bernama KH Abdul Ghoni adalah pengasuh Pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah di kota Surabaya.

Hidup dalam lingkungan pesantren membuatnya haus akan ilmu tentang agama.

Karena itulah ia mengecap ilmu di banyak pesantren yang ada.

Pria berumur 68 tahun tersebut pernah menjadi santri di Pondok Pesantren bernama Tambak Beras kawasan Jombang.

Selain itu ia juga pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Sidorigi kawasan Pasuruan.

Lalu ia kembali sebagai santri di Pondok Pesantren Al Anwar Lasem daerah Jawa Tengah.

Bukan itu saja, Kiai Mif pernah pula mengikuti manjelis taklim Sayyid Muhammad bin Alawi Al Makki.

Kala itu pemilik majelis takil masih mengajar di tanah air.

Sebelumnya KH Miftachul Akhyar pernah menjadi pengurus NU baik tingkat wilayah ataupun Nasional.

Ia pernah pula menjadi Rais Syuriyah PCNU kota Surabaya pada tahun 2000 sampai 2005.

Kiai Mif menjabat sebagai Rais Syuriyah Nu kawasan Jawa Timur selama dua periode berturut mulai 2007 sampai 2013 dan 2013 hingga 2018.

Meskipun sudah kerap menjabat sebagai Rais ia sempat menolak saat mendapat tawaran jabatan tertinggi di NU yakni Rais Aam.

Ma’ruf Amin memintanya agar menjadi wakilnya saat masa khidmat di tahun 2015 sampai 2020.

Di sisi lain, Kiai Mif selalu mengingatkan kepada umat islam yakni pentingnya untuk mensyukuri sesuatu yang awalnya dari kecil.

Sebab sesuatu yang besar sejatinya berawal dari hal yang kecil.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Back to top button