Kepulauan Solomon menjadi sorotan dunia ilmiah setelah penemuan karang raksasa yang disebut sebagai karang terbesar di dunia.
Karang ini, dengan keliling mencapai 183 meter, ditemukan oleh tim ilmuwan National Geographic Pristine Seas selama ekspedisi di wilayah yang dikenal sebagai coral triangle atau segitiga karang di Pasifik Barat.
Karang ini, yang diidentifikasi sebagai Pavona clavus, merupakan jaringan rumit polip karang yang tumbuh selama 300 hingga 500 tahun.
Organisme hidup berwarna-warni ini menjadi rumah bagi berbagai spesies laut, seperti ikan, kepiting, dan udang, serta menunjukkan vitalitas ekosistem laut yang luar biasa.
Penemuan yang Mengejutkan
Awalnya, tim ilmuwan mengira struktur ini adalah bangkai kapal.
Dengan dimensi lebarnya 34 meter, panjang 32 meter, dan tinggi lebih dari 5 meter, sinematografer bawah laut ekspedisi menyelam hingga 12 meter untuk memeriksa lebih dekat.
Hasilnya, mereka mengidentifikasi struktur tersebut sebagai karang mandiri, bukan terumbu karang yang merupakan jaringan koloni.
“Ketika kami melihat organisme besar ini, kami benar-benar kagum. Ini seperti menemukan pohon tertinggi di dunia, tetapi di bawah laut,” kata Enric Sala, ahli ekologi kelautan sekaligus pendiri Pristine Seas, seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (15/11/2024).
Menurut Sala, karang raksasa ini terbuat dari hampir 1 miliar polip kecil yang berkembang biak selama berabad-abad.
Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang keanekaragaman hayati laut, meski ancaman seperti pemanasan global tetap menjadi kekhawatiran serius.
Keajaiban Alam yang Terancam
Tidak seperti terumbu karang dangkal yang kerap ditemukan, karang raksasa ini tumbuh mandiri dari larva karang yang menetap di dasar laut.
Meski terletak di lokasi terpencil, karang ini tetap rentan terhadap ancaman perubahan iklim dan aktivitas manusia.
“Menyaksikan oasis karang besar yang sehat ini di perairan yang lebih dalam memberi kita harapan di tengah kondisi terumbu karang dangkal yang rusak akibat pemanasan laut,” ujar Eric Brown, ilmuwan karang dalam ekspedisi tersebut.
Nilai Ekologis dan Budaya
Penemuan ini menjadi momen penting, tidak hanya bagi dunia sains tetapi juga bagi masyarakat lokal Kepulauan Solomon.
Ronnie Posala, petugas perikanan untuk kementerian perikanan Kepulauan Solomon, menyebut penemuan ini monumental.
“Bagi masyarakat kami, laut adalah segalanya—sumber kehidupan, tradisi, dan masa depan kami. Penemuan ini menegaskan betapa pentingnya menjaga keajaiban alam ini, baik untuk ekosistem maupun identitas budaya kita,” kata Posala.
Penemuan karang terbesar di dunia ini menjadi pengingat kuat akan pentingnya konservasi laut, terutama di tengah ancaman global yang terus meningkat.
Keajaiban ini bukan hanya bukti kekayaan alam, tetapi juga simbol tanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan planet kita.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.