Berita

Kadistanhor Jabar Bilang Tugas Penyuluh Bikin Petani Bahagia

Kadistanhor Jabar, Dadan Hidayat, menegaskan bahwa tugas utama Penyuluh Pertanian adalah menjadikan petani bahagia.

Dadan menyatakan bahwa jika petani merasakan kebahagiaan, maka produksi dan produktivitas usaha tani akan dapat dicapai dengan lebih mudah.

“Alat ukur keberhasilan pembangunan pertanian adalah ‘pertanian lebih baik dan kehidupan lebih baik’,” ujar Dadan.

Oleh karena itu, tugas penyuluh pertanian adalah menciptakan kebahagiaan di kalangan petani, salah satunya dengan peningkatan produksi dan produktivitas yang dapat ditingkatkan melalui penerapan teknologi yang mempermudah usaha tani.

Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Rahmat Hidayat, menekankan pentingnya sinergi antara para petani, pelaku usaha, dan para penyuluh.

Selain meningkatkan produksi dan produktivitas, para penyuluh juga harus meningkatkan daya saing.

“Maka harus sinergis antara para petani pelaku utama serta pelaku usaha dan para penyuluh, dan penyuluh juga harus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam pendampingan usaha tani,” ucap Rahmat.

Acara yang dihadiri oleh ratusan penyuluh ASN dan Non ASN dari Kabupaten Ciamis, Banjar, dan Pangandaran merupakan kegiatan pengawalan dan pendampingan pelaporan bagi penyuluh.

Khususnya penyuluh yang memperoleh Biaya Operasional Penyuluh (BOP) dari Dana Dekonsentrasi APBN serta Tambahan Biaya Operasional Penyuluh dari APBD Provinsi Jawa Barat Tahun 2023.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, Slamet Budi Wibowo, menyatakan keyakinannya terhadap kinerja Ciamis.

Kami senantiasa meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penyuluh, saya ucapkan terimakasih atas banyak support dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ucap Budi.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, Armina, menyampaikan ucapan terimakasih atas setiap dukungan dan kerjasama yang selalu diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Armina menegaskn, motor penggerak Ciamis adalah pertanian, dan setiap pencapaian dan keberhasilan pertanian di Ciamis merupakan peran penyuluh.

“Oleh karena itu kegiatan yang dapat meningkatkan kinerja penyuluh akan selalu kami nantikan,” ucap Armina.

Anggota Komis II DPRD Provinsi Jawa Barat, yang juga hadir selaku Ketua Komisi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Ciamis, Herry Dermawan, menyoroti pentingnya membentuk kelembagaan petani milenial untuk mengakomodir keinginan anak muda dalam bertani.

“Ada banyak permintaan dari anak-anak muda untuk ikut serta dalam program Petani Milenial, dan saya berharap program tersebut harus tetap dilanjutkan demi regenerasi petani kita,” ucap Herry.

Herry juga memberikan pesan kepada para penyuluh yang hadir agar tetap semangat dalam menjalankan tugas dan fungsi untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian.

“Kita buktikan dengan kerja nyata bahwa peran penyuluh penting bagi ketahanan pangan,” ucap Herry.

Ketua Tim Ketenagaan Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Rijki Aulia Rahmayani, menyebutkan, Kementerian Pertanian RI dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut berkontribusi dalam pembangunan pertanian di Kabupaten Ciamis, Banjar, dan Pangandaran melalui alokasi BOP.

“Kami berharap BOP ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk membantu kelancaran kegiatan penyuluhan pertanian di Jawa Barat,” ucap Aulia.

Menurut Aulia, BOP merupakan instrumen penting dalam mencapai tujuan pembangunan pertanian yang berkelanjutan di Indonesia.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Back to top button