Reportasee.com – Ingin Menjadi Investor? Berikut Jenis-Jenis Saham yang Patut Anda Kenal. Apakah saat ini Anda sedang merencanakan karir dan mendedikasikan diri Anda sebagai seorang Investor?
Jika memang benar demikian, sebuah tindakan yang tepat dan berani.
Seorang ahli keuangan, Robert Kiyoshaki bernah membahas dalam bukunya yang berjudul Rich Dad Poor.
Kiyoshaki beranggapan bahwa pekerjaan seseorang di dunia bisa terkelompokan menjadi 4 bagian.
Bagian tersebut antara lain Employee, Business Owner, Self Employee, dan Investor.
Pada kenyataannya di luar, masih banyak yang menganggap untuk menjadi Investor haruslah seseorang yang sukses dengan jumlah kekayaan materi yang berlimpah.
Padahal pada kenyataannya, untuk menjadi seorang Investor bukan menitik beratkan pada kekayaan materinya.
Tetapi bagaimana seseorang tersebut memiliki niat, keberanian, dan perencanaan yang tepat untuk mengambil investasi.
Sehingga dengan demikian, siapapun dapat berkesempatan yang sama untuk menjadi seorang Investor.
Saat Anda memutuskan diri untuk menjadi investor, langkah selanjutnya adalah menentukan instrumen investasi.
Instrumen investasi yang masih orang anggap sebagai lahan basah di dunia perencanaan keuangan adalah saham.
Lahan basah memiliki makna yakni masih bisa untuk dikembangkan.
Secara penggarap alias Investor jumlah masih terbilang normal.
Menggunakan pilihan saham, bukanlah hal yang sederhana,apalagi jika Anda termasuk dalam kategori Investor pemula.
Ada banyak hal yang patut anda pelajari dalam dunia saham.
Tentunya sebelum membahas lebih lanjut tentang jenis-jenis saham, Anda perlu mengerti tentang saham dan kegunaan dari saham.
Makna Saham Hingga Kegunaannya
Saham memiliki pengertian yaitu tanda bukti penyertaan modal yang berasal dari seseorang atau badan usaha.
Saham juga berarti sebagai surat yang bernilai atas kepemilikan suatu badan usaha.
Saham menjadi surat berharga yang dapat jadi objek transaksi dalam pasar modal.
Dan ternyata saham pun dapat terbeli oleh perorangan ataupun badan hukum .
Biasanya saham dijual bukan dalam bentuk eceran, tetapi dijual dalam bentuk satuan lot.
Di dalam satu lot biasanya terdiri dari 100 lembar.
Jika Anda membeli saham, maka Anda menjadi owner atau pemilik perusahaan.
Kepemilikan perusahaan atas dasar saham, biasanya berlaku beberapa persen, tergantung seberapa banyak persentase keppemilikan.
Jika Anda telah melakukan tugas sebagai investor, maka Anda juga dapat pembagian keuntungan dengan sebutan dividen.
Saham merupakan instrument investasi yang bersifat high risk-high return yang berarrti memiliki resiko tinggi dan bisa membuat tingkat keuntungannya juga bernilai tinggi.
Jenis-jenis Saham yang Beredar di Masyarakat
Sebagai seorang Investor tentu wajib mengetahui jenis-jenis saham yang beredar di kalangan masyarakat, antara lain:
Saham Berdasarkan Klaim atau Hak Kepemilikan
Saham Biasa (Common Stock)
Banyak orang yang menggunakan saham jenis ini, karena saham ini merupakan instrument investasi yang cukup banyak peminatnya.
Alasannya karena pemegang saham dapat melakukan klaim atas suaru profit yang perusahaan hasilkan.
Klaim profit ini memiliki gambaran skema yaitu pemegang saham akan menerima deviden jika perusahaan mendapatkan keuntungan.
Tetapi ketika keadaan berbeda, perusahaan mengalami kegagalan maka tidak ada deviden.
Di dalam saham biasa, ada pemberlakuan hak prioritas, yakni seorang pemegang saham memiliki hak ketika ingin menerbitkan saham terbaru.
Kemudian pemegang saham juga berhak menyumbangkan vote dalam pemilihan Dewan Komisaris.
Dalam saham biasa jika perusahaan mengalami pailit atau kebangkrutan, maka investor tidak harus menanggung secara keseluruhan.
Tetapi kerugian hanya terletak sesuai dengan yang sudah pemegang saham investasikan.
Saham biasa memang terkesan high risk dan high return, maka dari itu sebagai pemegang saham perlu untuk cermat dalam memantau berkembangnya pasar modal.
Sehingga jika perusahaan mengalami kerugian bahkan pailit, maka pemegang saham atau investor bisa menjual saham tersebut agar tidak mengalami kerugian.
Saham Preferen
Saham Preferen (Preferred Stocks) termasuk ke dalam jenis saham berdasarkan klaim.
Saham Preferen meruapan perpaduan antara saham biasa dengan obligasi.
Pemegang saham ini dapat melakukan klaim terhadap keuntungan dan aktiva yang ada di sebelumnya.
Dividen dalam saham preferen dibagi secara tetap selama masa saham masih berlaku.
Saham preferen mempunyai hak tebus, yang dapat ditukarkan dengan saham biasa.
Saham preferen terbilang lenih aman dari saham biasa, karena hak klaim atas aset perusahaan dan dividen berlaku ketika perusahaan mengalami likuiditas.
Sistem pemberian dividen yakni secara akumulatif, sehingga belum diberikan pada periode sebelumnya, maka akan diberikan pada periode selanjutnya.
Hanya saja kelemahan dari saham preferen yaitu sulit untuk diperjualbelikan.
Ketika memilih saham prefer, maka pemilik modal tidak memilikh hak suara.
Saham Preferen terdiri dari 3 macam, yaitu saham preferen kumulatif (cummulatife preferen stock), yaitu adanya pembagian dividen secara kumulatif dalam jumlah tertentu.
Saham Preferen non kumulatif (non cummulatife preferen stocks) yaitu pemegang saham diberikan prioritas atas pembagian dividen sampai jumlah yang ditentukan.
Saham Preferen berpartispasi (participating preferren stock) pemilik saham mendapatkan dividen tetap dan keuntungan tambahan apabila mencapai target.
Saham Berdasarkan Cara Peralihannya
Maka saham terdiri dari Saham atas unjuk (Bearer Stocks) dan saham atas nama (Registered Stocks)
Saham atas Unjuk (Bearer Stock)
Saham atas Unjuk (Bearer Stock) Saham ini sama sekali tak mencantumkan nama pemilik saham.
Bearer Stock juga mudah beralih ke tangan orang lain.
Memiliki bentuk yang hampir serupa dengan uang kertas.
Tak sedikit dari para Investor lebih memilih Bearer Stock karena memudahkan dalam transaksi jual beli.
Kelemahan yang ada pada saham atas unjuk yaitu mudahnya dalam pengalihan membuat saham ini rawan hilang.
Sehingga pemilik saham harus teliti dan hati-hati dalam menyimpannya.
Saham atas Nama (Registered Stocks)
Merupakan kebalikan dari saham atas unjuk, pemilik saham tertulis dalam Registered Stocks.
Saham jenis ini lebih aman daripada saham atas unjuk.
Seperti halnya jika terjadi kehilangan sertifikat saham atas pemilik, maka pemilik berhak mengajukan penerbitan ulang setifikat.
Kelemahan dari saham Registered Stock adalah sulit untuk pindah tangan.
Ketika adanya pengalihan nama harus melalui prosedur yang sudah pemegang saham tentukan.
Pengalihan nama atas pemilik saham, perlu adanya pencatatan dokumen.
Maka nantinya pemilik baru, namanya akan tercatat di buku khusus sebagai daftar pemilik perusahaan.
Sementara itu pembagian jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan.
Terdiri dari beberapa, yaitu Blue Chip Stocks, Income Stocks, Growth Stocks, Speculative Stocks, dan Counter Cyclical Stocks.
Blue Chip Stocks
Dapat diartikan sebagai saham yang terpercaya dan banyak investor yang mencari.
Hal ini karena pendapatan yang tetap dan konsisten dalam membayarkan deviden.
Income Stocks merupakan saham yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi dari yang lain.
Meskipun begitu, saham jenis ini memiliki resiko yang juga besar karena pertumbuhannya yang tidak teratur.
Growth Stock
Growth Stock masuk kategori saham yang kurang populer di kalangan para emitten.
Biasanya growth stock berasal dari saham milik perusahaan-perusahaan daerah.
Meskipun begitu, growth stock masih cukup banyak peminatnya.
Karena kemiripannya dengan blue chips dan mampu menghasilkan pendapatan yang lumayan tinggi.
Speculative Stocks
Speculative Stocks, jika Anda merupakan sosok investor yang suka tantangan, maka Anda patut mencoba saham jenis ini.
Saham dapat menghasilkan keuntungan yang begitu tinggi, tetapi tidak bisa meraih konsisten akan penghasilan.
Counter Cyclical Stocks
Counter Cyclical Stocks merupakan saham yang paling stabil ketika ekonomi sedang berjalan tidak pasti.
Bahkan dimasa resesi, saham ini tetap mampu menghasilkan deviden yang tinggi.
Itulah beberapa ulasan tentang jenis-jenis saham yang patut Anda kenal jika ingin menjadi seorang investor.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.