Reportasee.com – Peringatan Hari Perempuan Pedesaan Sedunia dilakukan setiap tanggal 15 Oktober. Hari perempuan pedesaan sedunia ini sudah ada sejak tahun 2008 lalu.
Tujuan peringatan hari perempuan pedesaan sedunia ini adalah untuk memberikan sebuah penghargaan pada perempuan pedesaan dengan perannya yang cukup penting dalam pemberantasan kemiskinan.
Selain itu masyarakat di seluruh dunia juga menyatakan bahwa perempuan pedesaan juga turut memegang peranan penting dalam peningkatan pembangunan serta ketahanan pangan di desa.
Karenanya wanita pedesaan ini sudah mendapatkan perhatian dari PBB bahkan sehak tahun 1979.
Sedangkan di Indonesia sendiri terdapat aturan tentang wanita pedesaan pada UU No. 6 Tahun 2014.
Dalam aturan perundangan tersebut tertera bahwa penduduk desa memiliki kesempatan yang sama dalam melakukan partisipasinya pada aspek kehidupan desa.
Sehingga terdapat satu prinsip kesetaraan gender yang hendaknya menjadi pegangan masyarakat Indonesia.
Perundangan tentang perempuan pedesaan ini memiliki tujuan yakni agar desa lebih memiliki kedaulatan serta otonomi.
Sejarah Hari Perempuan Pedesaan Sedunia
Hari Perempuan Pedesaan Sedunia ini pertama kali diperingati pada 15 Oktober 2008.
Peringatan tersebut dalam rangka menghargai peran perempuan pedesaan dalam meningkatkan pembangunan pada beberapa bidang seperti bidang pertanian, pedesaan, ketahanan pangan, serta pemberantasan kemiskinan.
Konsep tersebut sebenarnya telah ada sejak 1995 pada sebuah konferensi dunia berkenaan dengan perempuan yang bertempat di Beijing China.
Pada gelaran acara tersebut terdapat usulan bahwa tanggal 15 oktober akan diperingati sebagai hari wanita pedesaan sedunia.
Peranan perempuan pedesaan menjadi penting karena adanya kontribusi yang cukup penting dalam hal produksi serta ketahanan pangan dunia.
Sebenarnya sebelum PBB meresmikannya bahkan hari wanita pedesaan itu sudah dirayakan sejak satu dekade.
Tujuan Penetapan Hari Perempuan Pedesaan Sedunia
Hari wWanita pedesaan sedunia ini merupakan sebuah pengakuan dari masyarakat dunia berkenaan dengan pernan perntang serta kontribusi wanita pedesaan.
Wanita pedesaan memegang peranan yang cukup penting dalam upaya peningkatan pembangunan baik pedesaan maupun pertanian.
Selain itu mereka juga memegang pernan dalam pemberantasan kemiskinan di wilayah pedesaan.
Tidak dapat terpungkiri bahwa sebagian besar sistem pangan yang terdapat di wilayah desa dapat berjalan lantaran adanya peranan dari perempuan di pedesaan.
Segala prosesnya melibatkan wanita pedesaan mulai dari adanya produksi, proses persiapan, konsumsi, serta distribusi pangan, dan pengamanan nutrisi rumah tangga dan juga masyarakat.
Selain berfokus pada kontribusi yang dari wanita pedesaan ini juga memperhatikan ketidaksetaraan antara laki-laki serta perempuan.
Sering kali terjadi adanya diskriminasi masyarakat pada prempuan, kekerasan pada perempuan dan anak, serta adanya pembagian yang tidak proporsional dalam merawat pekerjaan rumah tanpa adanya bayaran.
Selain itu juga ketidaksetaraan makanan dan kelaparan yang meningkat, gizi buruk, serta adanya rawan pangan.
Ciri Khas Wanita Pedesaan
Wanita pedesaan bukan saja wanita yang kuno dan tidak mengerti berbagai teknologi yang ada saat ini.
Dengan adanya perkembangan jaman ini membuat beberapa wanita menjadi lebih modern.
Wanita pedesaan memiliki ciri berikut ini:
- Religius dan bersahaja
Secara umum wanita pedesaan memiliki pegangan yang cukup teguh jika berkenaan dengan keyakinan serta nilai-nilai agama.
Hidup para wanita pedesaan ini cukup bersahaja dengan meninggali rumah sederhana nan asri sementara penampilan merekapun begitu alami.
- Mencintai Lingkungan serta Gemar dalam Cocok Tanam
Perempuan pedesaan ini cenderung memiliki kecintaan terhadap lingkungan serta gemar dalam bercocok tanam.
Hal tersebut karena geografis mereka yang berdekatan dengan alam.
Mereka cenderung melakukan pekerjaan-pekerjaan alam yang ada dengan penuh keuletan.
- Bertutur Kata ramah dan santun
Wanita pedesaan kerap kali tutur katanya lebih ramah dan santun karena kebaikannya.
Hal tersebut hendaknya menjadi contoh beberapa wanita lain untuk tetap ramah dan santun dalam bertutur kata.
- Senantiasa Menjaga Tradisi dan adat
Desa kerap kali berhubungan dengan adat serta tradisi. Adat dan tradisi sendiri merupakan jati diri dari bangsa karena memuat nilai leluhur yang banyak mengandung kebaikan.
Wanita pedesaan ini sering kali lebih menjaga adat dan tradisi yang mereka warisi.
- Senang menolong dan tanpa pamrih
Dalam kehidupan pedesaan terdapat pola perilaku yang saling tolong menolong tanpa adanya pamrih.
Begitupun dengan perempuan pedesaan mereka akan cenderung senang menolong dan tanpa pamrih pada siapapun.
Hal ini tentunya sedikit berbeda dengan kehidupan wanita perkotaan yang cenderung individual dan serba cepat.
- Murah Senyum dan Cenderung Pemalu
Wanita pedesaan ini akan cenderung murah tersenyum karena keramahannya dan pemalu ketika bertemu atau berhadapan dengan khalayak ramai.
Dengan rasa malu yang mereka memiliki mereka akan cenderung memiliki kontrol atas tindak tanduk yang mereka miliki sehingga lebih sedikit terpengaruh adanya adab yang tidak sehat.
- Mandiri dan Pekerja keras
Wanita pedesaan memiliki kekuatan yang lebih besar dari wanita perkotaan karena mereka terbiasa untuk berjalan jauh menuju ladang, pergi ke sawah, mencuci di sungai dan hidup dengan segala hal yang serba alami.
Sehingga mereka cenderung mandiri dan pekerja keras.
Perayaan Hari Wanita Pedesaan Sedunia
Dalam merayakan hari wanita pedesaan sedunia, terdapat berbagai kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya:
- Program pertukaran global untuk perempuan khususnya pada bidang pertanian
- Adanya penggalangan dana untuk memberikan dukungan bagi wanita pedesaan
- Membuat pameran serta lokakarya untuk memberikan apresiasi pada kontribusi dari wanita pedesaan
- Adanya pertemuan yang cukup strategis untuk mempresentasikan berbagai hal tentang pemberdayaan perempuan dengan para pembuat kebijakan.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.