Reportasee.com – Harga sawit hari ini merupakan informasi penting untuk pelaku usaha terkait.
Selain itu informasi tersebut juga penting untuk para petani sawit yang ada di seluruh Indonesia.
Sebelumnya pihak pemerintah sudah menurunkan harga minyak sawit lewat kebijakan DPO yakni domestic price obligation.
Kebijakan tersebut bertujuan supaya harga tak mengikuti tren di dunia.
Bukan itu saja, pihak Kemendag menetapkan pula DMO atau domestic price obligation.
Tujuan ketetapan kebijakan tersebut yakni untuk semua eksportir sawit supaya memastikan pemenuhan pasokan di dalam negeri.
Adapun harga minyak sawit mentah kembali menguat pada perdagangan di hari Jumat 28 Januari 2022 kemarin.
Bahkan harganya kembali mencetak rekor tertinggi sejak tahun 1980 silam.
Berdasarkan data Refinitiv, terjadi kenaikan tipis sebesar 0,77% dalam kontrak berjangka CPO dalam Bursa Malaysia Derivatives.
Angka tersebut naik sekitar 42 poin menuju posisi MYR di kisaran 5.486 per ton untuk harga sawit hari ini .
Bahkan harga CPO pada hari ini mencetak rekor baru kembali serta menjadi titik paling tinggi sejak tahun 1980 silam.
Tercatat bahwa harga CPO naik sebesar 57,17 persen secara tahunan atau yoy.
Adapun volume ekspor produk sawit sendiri sudah tumbuh sebesar 0,6 persen di sepanjang 2021 lalu.
Meskipun volume ekspor tumbuh namun kinerja nilai ekspor sawit sendiri begitu menggembirakan.
Berdasarkan data GAPKI atau Gabungan Kelapa Sawit Indonesia, nilai ekspor sawit di tahun 2021 berada di angka US $ 35 miliar.
Nilai itu kini setara dengan 503,4 triliun rupiah.
Pencapaian nilai ekspor sawit tersebut 52 persen lebih tinggi daripada nilai ekspor di tahun 2020 lalu yakni sebesar US$ 22,9 miliar.
Tetapi demikian data BPS melapor nilai ekspor minyak nabati kode HS 15 dan lemak mencapai US$ 32,8 miliar di tahun 2021.
Untuk Indonesia, produk CPO tahun 2021 lalu mencapai angka 46,888 juta ton.
Angka tersebut terbilang lebih rendah daripada pencapaian 2020 mencapai 47,034 juta ton.
Informasi Harga Sawit Hari Ini
Adapun pengaruh harga sawit hari ini dan beberapa waktu lalu terjadi adanya faktor tertentu.
Faktor keterbatasan pemupukan pada tahun 2019 dan 2020 lalu juga faktor cuaca menjadi penyebab penurunan proses produksi di tanah air.
Sementara itu konsumsi minyak sawit di dalam negeri pada tahun 2021 lalu mencapai angka 18,422 juta ton.
Nilai itu setara 6 persen lebih tinggi daripada konsumsi di tahun 2020 mencapai 17,349 juta ton.
Konsumsi untuk panganan sendiri naik 6 persen, biodiesel naik sampai 2 persen dan oleokimia 25 persen dari tahun 2020 lalu.
Pengaruh lainnya dari konsistensi pihak pemerintah Indonesia bersama penerapan idang program mandatori bidang biodiesel.
Sehingga hal itu turut mengurangi pasokan serta mempengaruhi bidang pasar ekspor bidang minyak nabati dunia.
Ekspor produk bidang minyak sawit Indonesia 2021 mencakup olahan CPO, PKO, CPO dan oleokimia.
Adapun ekspor tersebut termasuk produk dengan kode HS 2905, 3823, 2915 serta 3401.
Berikutnya ada biodiesel dengan kode HS 3826 yang mencapai angka 34,2 juta ton.
Kisaran itu naik hanya sebesar 0,6 persen dari pencapaian ekspor di tahun 2020 lalu yaitu sebesar 34,0 juta ton.
Selain itu adanya pengaruh Covid-19 begitu besar terhadap permintaan adanya minyak sawit yang berasal dari pihak negara pengimpor.
Hal ini baik lantaran regulasi pengetatan impor yang ada di banyak negara.
Informasi tentang harga sawit hari ini pun menjadi perhatian semua masyarakat Indonesia.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.