Reportasee.com – Harga Ethereum dan aset Ripple terpantau berbalik ke zona hijau padahal harga mayoritas mata uang kripto berada di zona merah.
Tepat hari Selasa lalu pada pagi hari asset kripto berada di zona merah setelah bank sentral China kembali mempertegas peraturan terhadap industri tersebut.
Koin digital dengan kapitalisasi pasar besar kedua yaitu Ethereum terpantau menguat dalam kisaran 0,57% menuju level US $ 2.560.50 per koinnya.
Sementara aset Kripto lainnya seperti Bitcoin merosot jauh dengan kisaran 1,54% menuju level US $39.0.16,59 per koinnya atau Rp. 559.888.067 per koinnya.
Sementara itu harga Ethereum sendiri bergerak fluktuatif hingga hari ini.
Mayoritas Kripto Zona Hijau, Harga Ethereum Melesat
Ketetapan harga mayoritas mata uang kripto kembali rebound menuju zona hijau pada perdagangan hari Kamis pada 5 Agustus kemarin waktu Indonesia.
Pergerakan tersebut berlangsung setelah dua hari lalu sempat berada dalam perdagangan zona merah.
Berdasarkan data sumber terpercaya tepatnya pukul 9:15 WIB, enam jenis aset kripto kapitalisasi besar non stablecoin tampak bergerak menguat.
Bitcoin sendiri melonjak sampai 3,53% menuju level harga US $ 39.799,3 untuk satu koinnya atau setara dengan Rp. 569.527.983 perkoin.
Sedangkan binance coin melesat hingga 3,36% ke harga US $335,63 perkoin yakni senilai Rp. 4.802.865 perkoin.
Mata uang digital Bitcoin mengalami kebangkitan kembali ke sekitaran level US $ 39.000 di hari Rabu tanggal 4 Agustus lalu.
Penyebab kenaikan aset tersebut adalah sejumlah trader menanggapi kondisi jenis oversold dalam jangka pendek.
Pankaj Balani selaku CEO Delta Exchange menuliskan jika bitcoin bertahan di atas harga US $ 40.000 selama satu minggu mungkin saja penembusan jadi meningkat.
Setelah bitcoin, aset Ethereum juga mengalami kebangkitan sekaligus menjadi paling bullish di antara aset kripto besar lainnya.
Hal tersebut berlangsung jelang proses pembaruan yang bertajuk London Hard Fork.
Adapun London Hard Fork merupakan update jaringan guna meningkatkan performa jaringan blockchain dalam aset Ethereum.
Sementara itu di kawasan Amerika Serikat sejumlah senator AS memperkenalkan amandemen RUU infrastruktur di hari Rabu kemarin.
Selain itu mereka juga mencoba guna menjernihkan kebingungan para investor mengenai istilah broker kripto.
Pembaruan ini membuat harga Ethereum terpantau meroket hingga 8,21% menuju level harga US $ 2.727,12 per koin atau setara Rp. 39.025.087 perkoinnya.
Inilah Aset Kripto dengan Volume Besar
Belum lama ini harga Ethereum terpantau menguat bersama Bitcoin dan menjadikan keduanya sebagai mata uang kripto populer sekarang ini.
Namun rupanya baik Bitcoin maupun Ethereum bukanlah mata uang kripto dengan volume transaksi terbesar di tanah air.
Nyatanya aset Kripto dengan aset terbesar yaitu Dogecoin dan menjadi salah satu aset yang memiliki volume transaksi besar di Indonesia sejak awal 2021.
Berdasarkan data dari broker , total volume transaksi aset Dogecoin bisa mencapai Rp. 33,5 triliun pada 2021.
Besarnya volume transaksi Dogecoin tersebut mengalahkan Bitcoin dengan jumlah volume transaksi mencapai Rp. 24 triliun.
Sementara aset Binance Coin berada di urutan ketiga yang memiliki volume transaksi sampai Rp. 19 triliun.
Kepopuleran aset Dogecoin tidak lepas dari Elon Musk yang orang ketahui mendukung secara terang-terangan memberikan dukungan terhadapnya.
Elon sebagai salah satu orang terkaya di dunia sering kali mencuitkan hal tentang Dogecoin lewat akun Twitter pribadinya.
Tiap ia memberikan informasi tentang Dogecoin tidak lama kemudian aset tersebut pun mengalami kenaikan.
Berbeda dengan harga Ethereum yang tengah naik, Dogecoin memiliki tarif murah sehingga para investor retail memborong aset dalam jumlah banyak.
Ethereum Tercatat Tumbuh Maksimal
Pada akhir bulan lalu, aset kripto mengalami kenaikan drastis dengan harga Ethereum menjadi 10 aset dengan kapitalisasi paling tinggi.
Pasalnya Ethereum melaju paling pesat dengan tingkat kenaikan sampai 5,10 persen dalam kurun waktu 24 jam.
Mengutip sumber terpercaya, Ethereum menutup bulan Juli dengan peningkatan sampai 17,86 persen dalam satu minggu terakhir ke level US $ 2.397 per koinnya.
Sedangkan aset bitcoin sebagai kripto paling populer dengan tingkat kapitalisasi tertinggi hanya mencatatkan kenaikan sebesar 0,88 persen menuju US $ 39.963 per keping.
Mata uang kripto lain dengan catatan kenaikan adalah binance coin sebesar 2,70 persen ke level US $ 319,80 per koinnya.
Kemudian aset cardano menyusul naik sampai 2,05 persen menuju level US $1,30 persatu koinnya.
Ripple atau XRP mengalami kenaikan hingga 6,26 persen dalam satu hari atau naik sampai 26,60 persen selama satu minggu terakhir.
Aset digital lainnya yaitu Dogecoin tercatat naik dalam satu minggu sebesar 1,26 persen menjadi level US $0,206 per satu keping nya.
Namun jika melihat dari tingkat kenaikannya dalam satu minggu, bitcoin berhasil meroket sampai 23,32 persen yang mengungguli peningkatan harga Ethereum.
Prediksi Harga Mata Uang Ethereum Jelang Akhir Tahun
Dominasi aset Bitcoin di antara aset Kripto sangat berdampak pada pasar dengan pergerakan tertentu termasuk harga Ethereum yang menerima dampaknya.
Saat reli terlalu banyak, mungkin saja hal ini akan membuat dominasi altcoin hingga pada titik kerugian paling akhir.
Hal tersebutlah yang terjadi pada sekarang pasca reli pasar terbaru sebagai salah satu dampak pasar aset kripto.
Kini sebagian besar altcoin dalam pasar tengah mengalami konsolidasi.
Kondisi tersebut bukan yang umumnya terjadi sebab kenaikan dominasi bitcoin memicu lingkungan menjadi ketakutan.
Dalam kasus seperti itu, pasar tidak merasa posisi aman untuk pemilihan altcoin dengan kondisi yang sama seperti saat ini.
Mata uang Ethereum sebagai altcoin terkemuka dalam pasar memproyeksikan pola serupa yang tampak pada tahun 2016 serta 2017 lalu.
Saat itu, Ethereum tengah mengalami reli besar namun justru kembali turun guna mencatat posisi terendah lebih tinggi lagi.
Keadaan ini mendukung bull run yang terjadi selama minggu setelahnya dan pola serupa Ethereum perlukan lagi sekarang guna mencatat pergerakan lebih solid.
ETH perlu pembentukan sejumlah posisi terendah yang cenderung lebih tinggi dalam sekitar level 2 ribu dolar.
Sebab formasi jenis ini akan mendukung kenaikan aset ke depannya.
Selain itu bahkan aset Bitcoin perlu pembuatan sejumlah perubahan terkait tindakannya guna dukungan terhadap altcoin.
Benjamin Cowen selaku analisis mengungkap jika Bitcoin berkonsolidasi serta tidak bergerak vertikal di kisaran 42 ribu dolar menjadi kemungkinan besar altcoin melonjak lagi.
Analisis juga mengidentifikasi sejumlah zona penting bagi pasangan aset ETH-BTC.
Pasangan aset tersebut sudah menempatkan Ethereum pada struktur wedging ke bawah untuk sekarang ini.
Ergo tampaknya masih memiliki potensi guna menembus kisaran 10 sampai 15 persen dan menempatkan dukungan suatu tempat di antara 0,053 hingga 0,57 Bitcoin.
Bagi investor yang hendak melihat potensi keuntungan besar mereka harus menunggu kisaran di atas guna validasi.
Bukan itu saja, Ethereum sudah menunjukkan sejumlah tanda positif terkait metric on chain, misalnya dominasi aset sudah meningkat dengan kecepatan stabil.
Pasar sendiri juga mendukung ETH hingga harga Ethereum berada di sentimen rata-rata tertinggi selama 45 hari.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.