Reportasee.com – Harga bitcoin kini tengah menjadi perbincangan hangat khususnya para investor mata uang kripto tersebut.
Memang bitcoin sendiri sedang menjadi incaran para pihak investor terlebih di sepanjang tahun ini.
Alasannya sendiri lantaran nilai bitcoin terus menanjak naik bahkan sampai sekarang.
Bitcoin sendiri merupakan mata uang kripto atau terkenal dengan cryptocurrency yang populer sejak tahun 2014.
Mata uang satu ini terbilang cukup fluktuatif dan membuatnya menjadi tren serta pilihan baru untuk transaksi virtual.
Memang beberapa waktu belakangan harga bitcoin sempat mengalami penurunan namun kini kembali menghijau.
Harga Bitcoin Berhasil Pecahkan Rekor Paling Tinggi
Kisaran harga bitcoin sebagai mata uang kripto kembali melonjak pada minggu ini.
Bahkan kenaikan harga bitcoin berhasil memecahkan rekor nilai tertinggi sepanjang masa.
Pada perdagangan hari Rabu kemarin, bitcoin tercatat menembus sampai 66.000 dollar AS.
Nilainya kini setara dengan 931 juta rupiah untuk satu kepingnya.
Angka tersebut lebih tinggi daripada rekor sebelumnya yang tercapai pada bulan April 2021.
Saat itu perdagangan bitcoin berada di kisaran 63.000 dollar AS atau senilai 924 juta rupiah.
Pada perdagangan hari sebelumnya, nilai Bitcoin berkisar 61.000 dollar AS per kepingnya atau setara 861 juta rupiah.
Konon pemicu kenaikan harga tersebut adalah dana bursa berjangka atau ETF berbasis bitcoin perdana di dunia.
Di mana EF baru saja melantai di bursa saham NYSE yakni New York Stock Exchange di 19 Oktober lalu.
Pembelian saham jenis BITO sendiri bukan mengartikan pengguna nantinya mempunyai aset ataupun mata uang bitcoin.
Tetapi pengguna akan membeli sebagian dari dana yang investor perdagangkan melalui bursa berjangka.
Dana itu nantinya melacak kontrak saham dan aset lainnya di masa mendatang termasuk aset perdagangan aset Bitcoin.
Sementara itu biasanya harga bitcoin akan berubah seiring perubahan jam, hari maupun minggu.
Kendati demikian harganya masih tampak stabil di angka 66.000 dollar AS.
Kabar tersebut tentunya menggembirakan khususnya penambang aset kripto Bitcoin.
Bitcoin Dekati 1 M, Potensi Shiba Inu Turut Meroket
Kenaikan harga bitcoin tampaknya berpengaruh dengan aset kripto populer lainnya.
Selama satu minggu belakangan, analisis sudah melihat tanda kenaikan pada momen awal.
Hal tersebut memverifikasi kalau lebih banyak aset kripto yang sudah pasar hancurkan daripada kisaran jangka panjangnya.
Oleh karenanya perlu juga investor catat kalau selama ini sebagian besar fase bull terjadi belum lama ini.
Kemudian pasar lebih sering daripada tidak dapat menyerap lebih banyak tekanan terhadap jual.
Namun tepat tahap ini, investor perlu mengingat kalau distribusi pasokan sudah berputar pada kisaran terendah riwayatnya.
Kendati demikian masih perlu waktu guna mengungkap kembali scenario sebelumnya sebab FOMO masih terbilang jauh dari puncak.
Secara menyeluruh, jenis aset kripto yang penambang habiskan saat tren naik hanya bagian tak terpisah dari tahap investasi.
Hal tersebut nantinya memicu tren yang pasar serap atau kompensasi dari arus masuk terbaru saat jangka panjang.
Sementara itu jalur bullish aset Dogecoin semenjak pertengahan bulan Oktober lalu sudah menjadi perubahan.
Adapun perubahan tersebut mendapat sambutan baik sesudah pergerakan hangat pada bulan September.
Nilai Doge sendiri sudah meningkat sebesar 30 persen semenjak minggu lalu.
Serta aset kripto tersebut tampak tengah menantang zona resistensi terpenting guna membuka potensi secara penuh.
Namun perlu investor ingat perkembangan Doge membutuhkan dukungan oleh volume konsisten.
Pasalnya kalau tidak, sejumlah penarik yang mendekati bisa mulai merayap ke dalam pasar.
Tampaknya akan kian menarik mengikuti pertarungan antara aset Dogecoin dengan Shiba Inu seiring harga bitcoin yang menghijau kembali.
Cara Menambang Bitcoin Yang Kini Sedang Naik
Naiknya harga bitcoin terbaru membuat investor tertarik turut menambang aset populer satu ini.
Cara untuk menambang bitcoin bisa investor lakukan menggunakan perangkat komputer serta software canggih.
Hal itu berbeda dengan menambang sejumlah komoditas tambang yakni perak, emas hingga batu bara.
Pemakaian kata mining atau tambang untuk bitcoin pada dasarnya hanya sekedar perumpamaan.
Sebenarnya menambang aset bitcoin merupakan proses memecahkan masalah terkait matematika rumit.
Pasalnya membuat proses guna mendapatkan aset kripto merupakan proyek yang layaknya menambang emas.
Di dunia ini jumlah bitcoin yang sudah tersedia atau bisa investor tambang cukup terbatas.
Hal inilah yang menyebabkan bitcoin mempunyai harga relatif tinggi.
Jumlah bitcoin yang tersedia yaitu sebanyak 21 juta bitcoin yang kini sudah beredar.
Sementara itu jumlah yang sudah berhasil orang-orang tambang sebesar 18,84 juta bitcoin.
Sedangkan proses pemecahan masalah matematika sebelumnya menjadi upaya guna menambah blok di sistem transaksi.
Kalau ibaratnya adalah sebuah buku kas sangat besar yang kerap orang sebut blockchain.
Setiap keping aset Bitcoin pada dasarnya merupakan file komputer yang tersimpan di layanan dompet digital.
Dompet digital tersebut berada di ponsel pintar maupun komputer para penambang.
Para pemilik bitcoin melakukan transaksi dengan mengirimkan uang digital lewat dompet elektronik.
Kemudian setiap transaksi menggunakan bitcoin akan tercatat di daftar publik yang bernama blockchain.
Dengan kata lain menambang bitcoin merupakan salah satu cara guna mendapatkan aset bitcoin.
Selain itu investor juga memperoleh bitcoin dengan cara membelinya di layanan aset kripto.
Bisa juga dengan menjual sebuah barang dan menerima pembayaran menggunakan bitcoin.
Tetapi cara terakhir kemungkinan besar susah investor lakukan secara legal di tanah air.
Pasalnya Indonesia tidak mengakui keberadaan bitcoin sebagai salah satu alat pembayaran sah.
Bitcoin Naik Kencang, Waspadai Investor Jatuh Miskin
Kabarnya kapitalisasi pasar akan terus meningkat dan berpengaruh dengan kenaikan harga bitcoin kembali.
Kini kapitalisasi pasar aset bitcoin telah mencapai sebesar 1,17 triliun rupiah.
Faktor pendorongnya yakni investor menantikan persetujuan dari ETF berbentuk bitcoin tepat minggu ini.
Adanya peraturan tersebut kian membuka jalan untuk investor ataupun trader lebih tenang saat memegang asetnya.
Di sisi lain sejumlah analisis memperkirakan bitcoin dapat menembus ke kisaran harga sebesar US$ 45.000.
Bahkan kalau peluang harga menuju itu tercapai maka bukan tidak mungkin bitcoin menembus US$ 50.000.
Perkiraan itu pun terbukti, pasalnya kini bitcoin sudah menyentuh US$ 66.000 per kepingnya.
Kendati demikian masih ada hal yang harus para investor bitcoin waspadai.
Seperti aset dengan risiko pada umumnya, reli yang ada di bitcoin tentu mempunyai resiko sangat besar.
Resiko tersebut yaitu koreksi besar-besaran yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Berdasarkan riwayatnya, koreksi bitcoin terjadi usai koin digital mencatatkan reli dalam dua minggu atau kurang lebih 21 hari.
Awal reli terjadi pada tanggal 25 Maret sampai 14 April lalu.
Pada tanggal 14 April bitcoin berhasil menyentuh level paling tinggi sepanjang masa.
Namun sesudah itu tren aset bitcoin justru sebaliknya atau mulai menurun.
Meskipun tepat akhir April sampai awal Mei sempat pulih, harga bitcoin tak kembali ke rekor tertinggi sepanjang masa.
Memang terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pergerakan harga bitcoin tersebut.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.