Kelompok Hamas merilis sebuah video yang menampilkan Edan Alexander, seorang warga negara ganda Amerika-Israel yang menjadi sandera di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023.
Dalam video tersebut, yang tanggal pembuatannya tidak dapat diverifikasi secara independen, Edan menyampaikan permohonan langsung kepada Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, dalam bahasa Inggris, serta kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam bahasa Ibrani.
Edan juga menyerukan kepada masyarakat Israel agar mendesak pemerintahnya untuk bertindak demi pembebasan para sandera yang masih berada dalam penahanan Hamas.
Seruan Keluarga Sandera
Kelompok advokasi Forum Keluarga Sandera menggambarkan video ini sebagai bukti nyata bahwa beberapa sandera masih hidup meskipun kondisi mereka sangat memprihatinkan.
Dalam pernyataan resminya, mereka menyebut, “Video ini menunjukkan penderitaan nyata yang dialami sandera. Hal ini juga menggarisbawahi pentingnya sebuah kesepakatan untuk mengupayakan pembebasan mereka.”
Kelompok itu menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk memastikan pembebasan para sandera adalah melalui diplomasi dan perjanjian konkret.
Konteks Penahanan Sandera
Hamas dilaporkan menangkap 251 orang dalam serangan besar di wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023.
Sebagian sandera tersebut telah meninggal, sementara sisanya masih berada dalam penahanan, termasuk jenazah 34 orang yang belum dikembalikan dari Gaza.
Selama gencatan senjata sementara pada November 2024, sebanyak 80 warga Israel yang ditahan di Gaza berhasil dibebaskan melalui pertukaran tahanan.
Dalam kesepakatan itu, Israel membebaskan 240 tahanan Palestina sebagai gantinya. Selain itu, 25 sandera lainnya, mayoritas pekerja pertanian asal Thailand, juga dibebaskan.
Perkembangan Terbaru
Video terbaru ini dirilis oleh Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, hanya beberapa minggu setelah kelompok Jihad Islam Palestina—yang bersekutu dengan Hamas—merilis klip video sandera Israel lainnya bernama Sasha Trupanov.
Tragedi serangan 7 Oktober mengakibatkan kematian 1.207 orang di Israel, sebagian besar merupakan warga sipil, berdasarkan data resmi Israel yang dikompilasi oleh AFP.
Sebagai tanggapan, serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 44.000 orang, menurut laporan dari kementerian kesehatan Gaza yang diawasi Hamas, angka yang diakui dapat diandalkan oleh PBB.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.