Artikel

Viral Video Langit Merah di Gunung Welirang, Ini Penjelasan Resmi Dari BMKG

Reportasee.com – Gunung Welirang dan Gunung Arjuno tengah menjadi perbincangan warganet, khususnya di media sosial.

Hal ini lantaran beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan penampakan langit berwarna merah di antara dua gunung tersebut.

Adapun gunung itu berada di perbatasan wilayah Kota Batu Mojokerto serta Kabupaten Pasuruan Jawa Timur.

Terlihat dari dalam video, langit berwarna merah menyelimuti kedua gunung yang berada di kawasan Malang Raya.

Sontak saja sebagian besar warga yang menyaksikan langsung fenomena alam langka itu merasa khawatir sekaligus takut.

Sejumlah warga merasa khawatir dan menduga jika langit berwarna merah menjadi pertanda gunung itu akan erupsi seperti halnya Gunung Semeru.

Kendati demikian tentu saja para warga berharap penampakan langit merah di antara kedua gunung tersebut bukan suatu pertanda buruk.

Jika kita amati lebih dalam, rupanya video yang hanya memperlihatkan langit yang berwarna merah.

Sebab tampak pula adanya kilat yang saling menyambar-nyambar di langit merah tersebut.

Selain itu suasana dalam video tampak terang dan cerah, sehingga tak terlihat pertanda akan turun hujan.

Apabila kita amati lebih mendetail, selain petir terlihat pula penampakan asap yang ada di atas Gunung Welirang dan Gunung Arjuno.

Fenomena yang tak biasa ini juga ramai warganet perbincangkan terlebih sudah viral di jagat media sosial.

Seperti warga sekitar, warganet juga berharap langit berwarna merah tersebut bukan menjadi pertanda adanya bencana alam.

Kabarnya penampakan langit merah dengan kilatan itu sudah terlihat jelas sejak sore menjelang malam hari.

Penjelasan BMKG Tentang Langit Merah di Gunung Welirang

Menanggapi video viral berupa penampakan di kawasan puncak Gunung Welirang, BMKG Jawa Timur yakni Taufiq Hermawan pun mengeluarkan pernyataan.

Dalam sebuah keterangan tertulis, ia meminta masyarakat untuk tidak terlalu panic.

Ia menjelaskan jika awan kemerahan adalah hal yang kerap terjadi sebagai salah satu contoh dari fenomena berupa optic atmosfer.

Warna kemerahan yang terlihat pada awan dan langit di sekitar gunung merupakan akibat dari pembiasan cahaya.

Pembiasan tersebut berlangsung oleh sejumlah partikel yang berada di atmosfer.

Hal inilah lalu menghasilkan energy yang rendah serta gelombang panjang sehingga menimbulkan warna kemerahan.

Menurut Taufiq, kian rendah posisi matahari dari garis bernama cakrawala, otomatis kian rendah juga cahaya merah yang alam capai.

Taufiq melanjutkan fenomena langit kemerahan ini kerap terjadi pada sore hingga malam hari.

Radar cuaca BMKG Juanda memantau sejumlah pertumbuhan Cumulonimbus  di kawasan lokasi yang tampak pada video.

Menurut BMKG awan bernama Cumulonimbus adalah satu-satunya jenis awan yang mampu menghasilkan petir dan kilat.

Ia menerangkan jika sambaran kilat yang berasal dari awan tersebut menambah efek kemerahan di langit atas Gunung Welirang.

Selain itu dia juga meminta masyarakat tetap memantau informasi dari kanal resmi yang berkaitan.

Hal ini supaya terhindar dari beredarnya isu tidak bertanggung jawab.

Bukan itu saja, BMKG Juanda menepis pula kekhawatiran sekitar gunung yang menurut mereka tengah menunjukkan gejala erupsi.

Mengutip Twitter resmi BMKG, mereka menyebutkan status gunung saat ini masih dalam normal.

Sementara cuaca gunung yang ada di Malang dengan posisi geografis tersebut terpantau cerah.

Sedangkan lewat pengamatan visual, gunung api tersebut terlihat dengan jelas sampai tertutup Kabut 0-III.

Teramati asap dari kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis sampai tebal kurang lebih 30-40 meter dari puncaknya.

Walaupun sempat mencatatkan adanya aktivitas, Gunung Welirang ataupun Arjuno masih dalam kondisi normal.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Back to top button