Reportasee.com – Adalah sebuah akun Twitter dengan nama pengguna @g***l******* mengunggah foto kawanan gajah yang kompak rebahan.
Melalui foto yang ia unggah, pemilik akun juga membubuhkan keterangan “I think it is very important that everyone sees this”.
Pesan berarti dalam bahasa Indonesia “Kayanya ini penting untuk semua orang lihat”.
Tak butuh waktu lama, jagad sosial media kemudian gaduh karenanya.
Foto kawanan gajah rebahan tersebut memang menarik perhatian banyak netizen.
Hal ini terbukti dengan jumlah likes yang menembus angka 167 ribu dari para pengguna Twitter.
Mengutip penjelasan dari BBC, potret rebahan kawanan gajah ini rupanya berasal dari negeri tirai bambu, Cina.
Tepatnya di sebuah wilayah Desa Xiyang.
Bukan sembarang gajah, kawanan tersebut merupakan jenis kawanan gajah pengembara.
Mereka terbukti telah menjelajahi daratan Cina selama kurang lebih 15 bulan dengan jarak tempuh sejauh 500 km dari habitat asli mereka.
Dengan bantuan 14 buah drone dan sekitar 500 orang, pihak berwenang berupaya untuk terus memantau pergerakan kawanan tersebut.
Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk menjaga keamanan dari kawanan gajah serta warga sekitar.
Menariknya, potret mamalia terbesar di dunia ini jusru memicu perdebatan warga Twitter, terutama mengenai posisi tidur gajah.
Beberapa orang beranggapan bahwa gajah tidur dengan posisi berdiri. Lalu yang mana yang benar?
Tidur Berdiri atau Bebaring? Tidak masalah, Semuanya Bisa Gajah Lakukan!
Melalui situs For Elephant menjelskan, bahwa hewan satu ini bisa tidur dengan posisi berbaring ataupun berdiri.
Organisasi peneliti dan konservasi gajah ini juga menjelaskan bahwa posisi tidur gajah bergantung dari tempat tinggal atau habitat hewan bersangkutan.
Gajah yang berada di penangkaran akan memiliki kecenderungan untuk tidur dalam posisi berbaring.
Berbeda dengan gajah yang ada di alam liar yang cenderung tidur dengan posisi berdiri.
Namun semua ini masih berupa kecenderungan, yang artinya masih ada kemungkinan bagi gajah penangkaran untuk tidur dengan posisi berdri dan sebaliknya.
Kecenderungan posisi tidur gajah ini memiliki hubungan yang erat dengan ukuran tubuh dan kondisi habitat.
Gajah yang berada di alam liar memiliki tubuh yang jauh lebih besar.
Akan menghabiskan waktu yang lebih lama untuk dapat berdiri tegak, jika ia tidur dalam posisi rebahan.
Gajah di alam liar juga memiliki banyak ancaman alami sehingga tidur dalam posisi berdiri akan semakin mempermudah mereka untuk bergerak ketika ancaman datang.
Meski demikian gajah di alam liar juga dapat tidur dengan posisi rebahan.
Namun hal ini jarang sekali terjadi, hanya terjadi di hari ketiga atau keempat dalam satu minggu dan hanya berlangsung dalam waktu satu jam saja.
Hal ini senada dengan hasil penelitian dari seorang peneliti UCLA, peneliti Elephants Without Borders serta peneliti neurobiologi komparatif dari University of the Witwatersrand.
Para peneliti tersebut juga menyimpukan bahwa posisi rebahan dari gajah liar ini berkaitdan dengan kebutuhan mereka akan fase tidur REM (Rapid Eye Movement).
Fase tidur REM sendiri merupakan fase bermimpi bagi manusia.
Ketika memasuki fase ini, seluruh otot rangka dalam tubuh gajah berada dalam mode istirahat sehingga akan sangat menyulitkan bagi mereka untuk mempertahankan posisi tidur berdiri.
Berapa Lama Gajah Tertidur?
Berbeda habitat berbeda pula jam tidurnya. Hal yang sama juga di jelaskan oleh BBC.
Bahwa gajah yang tinggal di alam liar atau habitat aslinya memerlukan waktu tidur selama 2 jam, terlebih di malam hari.
Sedangkan gajah yang berada di kebun binatang memerlukan waktu dua kali lipatnya, yaitu 4 sampai dengan 6 jam setiap harinya.
Pendeknya durasi tidur dari gajah yang hidup di alam liar ini karena adanya ancaman baik itu berasal dari alam maupun dari para pemburu liar.
Bahkan, seringkali gajah harus terjaga selama beberapa hari untuk mengindari ancaman ini.
Selain menjadi mamalia terbesar, rupanya gajah juga menjadi mamalia dengan durasi tidur terpendek.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.