Berita

5 Fakta Warung Mbok Yem yang Viral Gegara Akhirnya Turun

Reportasee.comFakta warung Mbok Yem berikut ini menjadi informasi yang menarik Anda simak menyusul viralnya sosok tersebut.

Bagi kalangan pendaki yang kerap melakukan tracking di kawasan Gunung Lawu pastinya sudah tak asing lagi dengan Mbok Yem.

Mbok Yem adalah seorang pemilik warung yang ada di puncak Gunung Lawu.

Wanita yang mempunyai nama asli Wakiyem itu sudah selama 35 tahun membuka warung di kawasan Puncak gunung Lawu.

Warung itu bahkan menjadi tempat tinggal Mbok Yem di atas gunung.

Menjelang lebaran tahun 2022 ini, pada akhirnya Mbok Yem turun dari gunung.

Alasanya sederhana yakni untuk merayakan hari lebaran bersama keluarganya.

Jadi Viral, Ini Fakta Warung Mbok Yem 

Pada tahun ini, Mbok Yem pulang kembali ke rumahnya yang ada di Dukuh Daung tepatnya Desa Gonggang Magetan Jawa Timur.

Ia turun gunung dengan bantuan warga sekitar serta para pendaki.

Momen itu terkam dalam sebuah video amatir yang kemudian ada di unggahan ke akun Instagram bernama @magetanbanget.

Bagi Anda yang belum tahu tentang sosok wanita viral ini, berikut adalah fakta warung Mbok Yem yang sudah terkenal.

1. Warung Tertinggi yang Ada di indonesia

Keberadaan warung Mbok Yem sendiri ada di ketinggian 3.150 Mdpl atau kurang dari 115 Mdpl saja dari arah Puncak Gunung Lawu.

Kehadiran warung tersebut menjadi solusi untuk persoalan perbekalan kalangan pendaki.

Bahkan banyak pendaki merasa salut dengan kegigihan dari Mbok Yem.

Sebab gunung lawu sendiri mempunyai cuaca yang terbilang ekstrem dan mencapai -5 derajat celcius.

2. Melayani Sampai Ratusan Pembeli

Dalam satu hari ketika situasi tengah normal, Mbok Yem kabarnya bisa melayani sebanyak 200 pendaki.

Makanan yang ada di warung Mbok Yem sendiri pun cukup terjangkau.

Rupanya Mbok Yem tidak sendiri saat mengelola warung miliknya tersebut.

Ada kerabatnya yang membantu mengelola warung Mbok Yem.

Salah satu kerabat yang membantu dalam mengelola warung milik Mbok Yem ada Parmi berusia 66 tahun.

Dalam fakta warung Mbok Yem, Parmi sendiri bisa hingga tiga kali naik dan turun gunung lawu dalam satu pekan.

Hal ini bertujuan guna menyediakan logistic secara khusus untuk warung Mbok Yem.

Ia bisa membawa sebanyak 45 kg barang dagangan dalam satu kali angkut.

Dia mengemas barang seperti minyak goreng, beras, dan beberapa sembako lain dalam karung lalu mengangkutnya ke warung Mbok Yem.

Parmi memerlukan waktu sekitar 6 jam dari pos pendakian bernama Cemoro Sewu guna mencapai warung Mbok Yem yang ada di Puncak Hargo Dumilah.

Kerabat Mbok Yem ini sudah melakoni pekerjaan sebagai seorang pengangkut logistic sejak warung itu ada pada tahun 1995 silam.

Selama menjalani pekerjaan itu, ia tak pernah mengalami kendaraan berarti.

3. Matahari Menjadi Sumber Listrik

Warung paling tinggi yang ada di Pulau Jawa itu menangkap panas matahari untuk menjadi listrik.

Sehingga warung sederhana yang berada di Argo Dalem itu mempunyai kulkas, penanak nasi, televisi, dan lampu yang menyala ketika gelap.

4. Turun Gunung Satu Tahun Sekali

Rupanya Mbok Yem hanya turun dari warung yang ada di puncak Lawu menuju ke kediamannya saat idul fitri.

Selain itu Mbok Yem juga turun ketika ada keluarga yang tengah menggelar acara berupa hajatan.

5. Warung Berusia Puluhan Tahun

Mengutip dari bermacam sumber, fakta warung Mbok Yem yang ada di puncak Lawu rupanya sudah berdiri sejak 1980 silam.

Formatnya terbilang sederhana yakni berdinding kayu tanpa adanya hiasan cat.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Back to top button