Artikel

Fakta Terbaru Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala 402

Reportasee.com – Fakta terbaru hilangnya KRI Nanggala 402 akhir-akhir ini masih menjadi berita hangat di tengah masyarakat. Kapal selam ini sudah hilang kontak sejak Rabu tanggal 21 April 2021.

Dalam kapal selam KRI Nanggala 402 berisi 53 awak kapal yang belum ditemukan hingga saat ini. Hilangnya kapal selam ini berada tepat di perairan utara laut Bali. Sejak media merilis berita ini, banyak pihak terutama keluarga para awak kapal yang merasa sedih serta terpukul

Banyak pihak yang membantu pencarian hilangnya KRI Nanggala 402 ini, bahkan Negara Singapura hingga Amerika serikat juga turut mengirimkan bantuan. Hal ini lantaran pencarian kapal selam beserta awak kapal sangat mengejar waktu.

Dalam kapal selam terdapat cadangan oksigen yang hanya mampu bertahan sekitar 72 jam saja. Dan para pencari telah melakukan penelusuran selama 32 jam atau 3 hari lamanya. Namun TNI Polri belum berhasil menemukan kapal selam maupun awak dalam kapal tersebut.

Sehingga pihak TNI telah menetapkan KRI Nanggala 402 dengan status tenggelam atau subsunk. Perkiraan kapal selam ini berada di kedalaman 700 hingga 850 di bawah permukaan air laut. Meskipun begitu TNI Polri bersama dengan bantuan dari negara lain akan melakukan pencarian.

Oleh karena itu penemuan awak kapal dalam keadaan selamat menjadi harapan besar bagi seluruh pihak terutama keluarga. Berikut beberapa fakta terbaru hilangnya KRI Nanggala 402.

Mengenai Retakan Besar Pada Kapal Selam

Semula banyak kabar yang mengatakan bahwa kapal selam buatan  Jerman ini mengalami ledakan sebelum tenggelam. Namun pihak penyidik membantah adanya kabar mengenai ledakan pada kapal selam yang hilang.

Jika kapal mengalami ledakan tentu para penyelidik akan menemukan serpihan dari kapal maupun bara yang berada di dalam kapal. Namun kenyataannya tim penyidik tidak menemukan serpihan apapun selama melakukan penelurusan.

Bahkan pihak TNI Polri secara tegas menyatakan bahwa kapal selam KRI Nanggala 402 telah mengalami retakan besar. Pernyataan ini berdasarkan adanya barang dalam kapal yang terapung di permukaan air tempat kejadian.

Keretakan pada kapal dapat terjadi secara bertahap mulai dari fase kedalaman 300 m, kemudian 400 m, dan 500 m. Setiap tahap kedalaman dapat menyebabkan keretakan yang semakin besar dan parah.

Kapal selam yang mengalami retakan besar telah terprediksi dengan menemukan pelurus torpedo yang keluar dari kapal. Karena sebenarnya letak dari pelurus torpedo berada di dalam kapal, sehingga dengan keluarnya barang tersebut sudah menunjukkan terjadinya keretakan.

Tentang Fakta Kapal Selam Berstatus dari Submiss Menjadi Subsunk (Tenggelam)

Setelah melakukan pencarian selama 72 jam atau tiga hari lamanya. Laksamana Yudo Margono memberitahukan bahwa tim pencarian berhasil menemukan beberapa barang yang menjadi bukti otentik sebagai fakta terbaru hilangnya KRI Nanggala 402.

Bukti otentik tersebut ada alas yang sering digunakan awak untuk shalat serta spons atau busa. Spons atau busa yang berasal dari kapal penahan panas untuk mencegah terjadinya kondensasi. Kondensasi bisa terjadi pada ruang yang memiliki tekanan sampai komponen torpedo.

Tidak hanya kedua barang itu saja yang menjadi bukti otentik dari hilangnya KRI Nanggala 402. Akan tetapi juga ada cairan solar, botol oranye yang berisi oli pelumas periskop, serta pembungkus pipa pendingin.

Dengan menemukan banyak barang bukti yang sangat otentik membuat status hilangnya kapal selam Ini meningkat. Kapal selam KRI Nanggala 402 semula berstatus submiss semenjak hilang kontak. Namun sekarang status kapal selam ini meningkat menjadi subsunk atau tenggelam.

Terdeteksi Tenggelam Di Kedalaman 700 hingga 850 meter

 

Setelah melakukan penelusuran kapal KRI Nanggala 402 selama 3 hari, akhirnya tim berhasil mendeteksi kedalaman kapal. Tim pencarian kapal selam TNI ini berada dalam kedalaman 850 meter di bawah permukaan laut.

Tim telah melaksanakan banyak unsur untuk mendeteksi kedalaman tersebut. dan untuk unsur-unsur yang lain masih diupayakan lebih keras. Hal ini kedalaman 850 meter akan menyulitkan pendeteksian lebih rinci.

Fakta terbaru hilangnya KRI Nanggala 402 di kedalaman 850 meter membuat tim kesulitan untuk melakukan penelusuran lebih lanjut. Bahkan kondisi ini memiliki risiko yang tinggi bagi tim yang bertugas di TKP.

Sampai tahan ini, TNI akan mulai menyiapkan evakuasi medis bagi ABK yang berhasil di temukan dalam segala kondisi. Tim pencarian kapal selam akan mengevakuasi ABK ke Banyuwangi atau ke Surabaya.

Negara Lain Turut Membantu Pencarian

Saat kapal KRI Nanggala 402 hilang, seluruh timTNI Polri termasuk Badan Sar Nasional langsung melakukan pencarian di TKP. Namun kabar duka ini sangat cepat menyebar hingga ke media internasional.

Hal ini membuat negara lain berempati dan mengirimkan bala bantuan guna mempercepat penemuan kapal selam yang hilang. Hingga saat ini ada 3 negara yang menurunkan bantuan baik tenaga militer maupun peralatan.

Yang pertama ada Negara Singapura yang sudah mengirimkan kapal lengkap dengan peralatan kelautan. Menurut info kapal milik Negara Singapura tersebut mampu mendeteksi kedalaman laut sekitar 900 hingga 1000 meter.

Sehingga tim penyelidik menempatkan kapal tersebut bersama dengan KRI Rigel untuk membuktikan keberadaan kapal KRI Nanggala 402. Sedang kan dari Negara Australia juga mengirimkan bantuan berupa peralatan.

Peralatan dari Negara Australia dapat menjadi peralatan siaga bagi tim untuk mendeteksi pergerakan yang terjadi di bawah air. Begitu pula Amerika Serikat juga turut mengirim bantuan untuk Indonesia dalam mencari kapal selam yang hilang.

Status Oksigen Dalam Kapal Dapat bertahan Hingga Lima Hari

Kapal Selam KRI Nanggala 402 merupakan kapal selam buatan Negara Jerman pada tahun 1978. Menghilang sejak tanggal 21 April 2021 membuat banyak kabar simpang siur yang beredar.

Namun di balik semua kabar yang beredar hanya memiliki satu harapan yaitu keselamatan para ABK. Kapal selam ini membawa sekitar 53 awak yang sedang bertugas di dalam kapal.

Semenjak hilang kontak sampai saat ini belum juga ada tanda kapal atau pun awak kapal yang berhasil di temukan. Menurut fakta terbaru hilangnya kapal selam TNI AL ini, dalam kapal tersedia cadangan oksigen bagi awak kapal.

Oksigen tersebut memenuhi kebutuhan udara segar dalam kapal meskipun berada di bawah air. Akan tetapi oksigen cadangan dapat bertahan hingga lima hari apabila kondisi dalamkapal masih tersedia listrik.

Namun dalam kondisi blackout, cadangan tersebut hanya mampu bertahan selama3 hari atau 72 jam saja. Hal ini yang lantas menjadikan para tim merasa cemas serta khawatir, sehingga waktu seakan mengejar tindakan dalam pencarian.

Namun hingga 72 jam berlalu tindakan pencarian belum juga berhasil menemukan kapal maupun awak kapal. Meskipun kondisi semakin mengkhawatirkan, tim tetap melakukan tindakan pencarian di tempat kejadian perkara.

Banyak harapan yang sampai saat ini tidak putus dipanjatkan, segala upaya di usahakan dengan memanfaatkan bantuan yang ada. Masyarakat terus memburu fakta terbaru dari hilangnya kapal KRI Nanggala 402.

Hilangnya kapal selam ini memang cukup berpengaruh sehingga banyak yang berempati dengan musibah ini. Keselamatan para ABK tetap menjadi harapan yang utama dari proses pencarian ini.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Back to top button