Pentingnya memahami etika bertetangga sangat berguna untuk terhindar dari kejahatan antara tetangga atau pelakunya orang terdekat di lingkungan sekitar.
Hal ini bertujuan agar tidak mengalami kejadian yang lagi viral di sosial media.
Pasalnya ada seorang remaja di kawasan Cipinang Muara yang diamankan kepolisian.
Dalam narasi yang beredar, remaja tersebut akan membakar rumah warga dengan imbalan sebesar Rp 150 ribu.
Namun faktanya pelaku ingin membakar rumah warga karena merasa sakit hati.
Dalam video yang tersebar, tampak seorang remaja memakai baju berwarna oranye serta celana hitam pendek.
Pada keterangan video, terdapat penjelasan bahwa pelaku hendak membakar rumah milik warga karena suruhan seorang pria inisial J.
Ia menyebutkan pula pelaku membayar Rp 150 ribu agar bisa melakukan tindakan keji tersebut.
Tetapi pihak kepolisian menuturkan pelaku mendapat imbalan Rp 150 ribu untuk membakar rumah warga tidaklah benar.
Berdasarkan hasil penyelidikan dari kepolisian, pembakaran rumah merupakan inisiatif dari pelaku sendiri.
Alasannya adalah karena pelaku merasa kesal saat mendapat teguran ketika bermain gitar di rumahnya.
Inilah Etika Bertetangga untuk Hindari Kejahatan di Lingkungan Sekitar
Lantaran kasusnya menjadi viral, banyak warganet yang kemudian menyorot tentang etika bertetangga di sekitar lingkungan.
Pasalnya kasus serupa juga sempat terjadi dan tidak kalah menghebohkan publik Indonesia.
Lantas seperti apa etika dalam bertetangga yang benar? Berikut informasi selengkapnya.
1. Tidak Mengganggu Tetangga Sekitar
Siapa saja setuju mendapat gangguan yang berasal dari luar sangatlah membuat tidak nyaman.
Oleh sebab itu saling tidak mengganggu merupakan adab bertetangga yang harus siapa saja ikuti.
Ini akan memperlihatkan bahwa adanya rasa saling menghargai satu sama lain.
Maka sebaiknya jika hendak mengadakan sebuah acara di rumah, meminta izin ke tetangga terdekat supaya mereka tak merasa terganggu.
2. Menegur Gangguan dari Tetangga dengan Baik
Jika tetangga melakukan perbuatan yang tergolong mengganggu ada baiknya Anda harus tetap bersabar.
Dalam etika bertetangga, sebenarnya Anda boleh saja untuk menegur mereka.
Namun lebih baik jika Anda membalas gangguan tersebut dengan hal yang berbau kebaikan.
3. Menghindari Mengobrol Terlalu Lama dan Tak Penting
Untuk adab dalam bertetangga selanjutnya adalah tidak lama-lama saat berbicara satu sama lain.
Apalagi jika di dalam pembicaraan tersebut membahas hal yang tak terlalu penting.
Kenyataannya, hidup bertetangga tak bisa terlepas dari berbicara satu sama lain.
Akan tetapi ada baiknya pembicaraan itu tidak terlalu lama.
Hal ini bertujuan untuk kebaikan seperti menghindari menggunjing pihak lain yang dapat menimbulkan keburukan antara tetangga.
4. Selalu Siap Menolong Tetangga
Tak jarang ada tetangga yang kondisinya tengah kesulitan baik dengan harta, tertimpa musibah ataupun kehilangan sebuah hal.
Sebagai tetangga yang baik, sudah sepantasnya Anda memberikan bantuan sesuai kemampuan.
Memberikan bantuan tersebut bisa Anda lakukan tanpa harus menunggu tetangga memintanya.
Pasalnya itu merupakan hak muslim terutama terhadap saudaranya.
5. Menjenguk Tetangga yang Tengah Sakit
Saat Anda mendapati tetangga ada yang tengah dalam kondisi sakit, maka dia berhak untuk Anda kunjungi.
Artinya dalam adab bertetangga, seorang tetangga yang tak sakit berkewajiban mengunjunginya tanpa harus memandang status sosial orang yang sakit tersebut.
Pada dasarnya, bertetangga adalah berteman sehingga kesetaraan di antara mereka harus terjaga dengan baik.
Itulah beberapa etika bertetangga yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Jika etika tersebut senantiasa para tetangga terapkan kecil kemungkinan terjadi perselisihan atau kejahatan di antara sebuah lingkungan.
Bahkan hal ini juga bisa mencegah tindakan kriminal seperti yang lagi viral.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.