Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, memberikan sinyal kuat terkait rencana penggabungan dua perusahaan BUMN di sektor transportasi, yaitu PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan PT Industri Kereta Api (Persero) alias INKA.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar untuk memperkuat struktur bisnis BUMN sekaligus merampingkan jumlah perusahaan plat merah.
“Salah satunya adalah bagaimana INKA dan KAI berada di bawah satu payung,” ujar Erick saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (17/12).
Langkah Perampingan Menuju Efisiensi
Rencana merger ini sejalan dengan kebijakan perampingan jumlah BUMN yang tengah digalakkan Erick Thohir.
Dari total 47 perusahaan BUMN, pemerintah menargetkan untuk mengurangi jumlahnya menjadi 30 perusahaan, dengan fokus pada peningkatan efisiensi, penguatan sinergi, dan optimalisasi kinerja.
Saat ini, Erick menjelaskan bahwa proses merger INKA dan KAI masih dalam tahap penggodokan, terutama menunggu persetujuan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai pemegang hak pengelolaan aset negara. “Kami mendorong proses ini, tetapi keputusan akhir tetap ada di Kemenkeu karena mereka adalah pengelola aset kami,” terangnya.
Penguatan Struktur dan Koordinasi
Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, KAI dan INKA telah menunjukkan koordinasi yang cukup erat dalam menjalankan tugas masing-masing. Erick menilai, melalui merger ini, struktur korporasi kedua perusahaan akan menjadi lebih kuat.
“Secara struktur korporasi, ini akan lebih baik. Ibaratnya, menjadi seperti hubungan antara induk dan anak perusahaan, sehingga proses koordinasi akan jauh lebih konkret dan efisien,” jelas Erick.
Tantangan dan Proyeksi Ke Depan
Meski optimis, Erick mengakui bahwa proses merger ini memerlukan waktu dan perencanaan matang.
Saat ini, Kementerian BUMN masih menyusun timeline untuk memastikan semua aspek hukum, administratif, dan operasional berjalan lancar.
Ia juga menegaskan bahwa pada tahun depan, baik INKA maupun KAI masih akan berstatus sebagai entitas terpisah di bawah holding BUMN. “Kami sedang menggodok rencana ini, tentu harus ada jadwal yang jelas,” tambah Erick.
Arah Baru Industri Transportasi Nasional
Merger ini diharapkan tidak hanya menciptakan efisiensi, tetapi juga memperkuat daya saing industri transportasi nasional di kancah global.
INKA sebagai produsen kereta api dan KAI sebagai operator utama transportasi rel akan memiliki peluang besar untuk meningkatkan inovasi, mengembangkan pasar, serta mendukung agenda pemerintah dalam penguatan infrastruktur transportasi.
Dengan rencana ambisius ini, Erick Thohir menunjukkan keseriusan Kementerian BUMN dalam melakukan transformasi menyeluruh demi mewujudkan BUMN yang lebih lincah, profesional, dan berorientasi pada masa depan.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.