Ekspedisi Mapala Archa Buana Universitas Pamulang Ungkap Keberadaan Banyak Gua di Bibir Sungai Citanduy

Selama tujuh hari, dari tanggal 20 hingga 26 Agustus 2024, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Archa Buana dari Universitas Pamulang, Tangerang, melakukan ekspedisi ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy.

Ekspedisi ini bertujuan untuk mengeksplorasi kondisi alam sekitar sungai Citanduy, terutama saat musim kemarau ketika debit airnya relatif rendah, sehingga memungkinkan bebatuan dan dasar sungai terlihat jelas.

Lima mahasiswa yang tergabung dalam ekspedisi ini, yakni Muhamad Kevin, Riri Fajriah, Andhika Pratama, Taufik, dan Rifky Yudiana, melakukan penelusuran di sepanjang bibir sungai Citanduy.

Mereka juga melaksanakan sosialisasi di tiga wilayah sekitar DAS Citanduy, yaitu Karang Resik Kota Tasikmalaya, Desa Sukamanah Sindangkasih, dan Desa Pawindan, Ciamis.

Dalam perjalanan ini, Mapala Archa Buana berkoordinasi dengan Mapala Universitas Galuh (Unigal), yaitu Gamapala. Salah satu anggota Gamapala, Rafi, turut serta mendampingi tim ekspedisi dalam penelusuran DAS Citanduy.

Rifky Yudiana, Koordinator Divisi Arung Jeram Mapala Archa Buana, menjelaskan bahwa bibir sungai Citanduy memiliki morfologi yang unik dibandingkan dengan sungai-sungai besar lainnya di Jawa Barat.

“Di sepanjang sungai, terdapat banyak kelokan di kiri dan kanan, serta banyak gua yang terbentuk akibat pengikisan air sungai secara terus-menerus,” ungkap Rifky.

Ia menambahkan, kondisi ini membuat tim ekspedisi harus beberapa kali keluar dari area sungai dan masuk ke wilayah desa sebelum melanjutkan penelusuran di titik lain.

Rifky juga mengingatkan bahwa keberadaan gua-gua ini dapat menjadi tantangan serius bagi kegiatan arung jeram, terutama saat debit air tinggi.

“Adanya strainer atau rintangan di sungai dapat membahayakan para rafter. Kondisi ini memerlukan kewaspadaan ekstra karena dapat meningkatkan risiko kecelakaan atau bahkan kematian,” tambahnya.

Ekspedisi ini tidak hanya memberikan pemahaman lebih mendalam tentang kondisi alam sekitar DAS Citanduy, tetapi juga menyoroti pentingnya kewaspadaan dalam melakukan kegiatan petualangan di alam bebas.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Hot Minggu Ini

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...
spot_img

Topik

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...

Honda dan Nissan Bentuk Perusahaan Induk Baru, IPO di Tokyo 2026

Dua raksasa otomotif asal Jepang, Honda dan Nissan, tengah...

1.000 Tentara Korea Utara Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina

Perang antara Rusia dan Ukraina terus membawa dampak luas,...

Vonis Kasus Korupsi Timah: Harvey Moeis Dipenjara 6,5 Tahun, Tuntutan Dikurangi

Pengusaha Harvey Moeis divonis 6,5 tahun penjara dalam kasus...

Berita Terkait

Ketegori Populer

spot_imgspot_img