Reportasee.com – Malam Lailatul Qadar termasuk malam yang sangat istimewa bagi umat Islam. Malam lailatul Qadar hanya terjadi kali di setiap tahun tepatnya pada bulan Ramadan. Dalam bahasa Inggris Lailatul Qadar banyak orang menyebutnya dengan Night of Power, atau Night of Decree, atau Night of Glory.
Lailatul Qadar yang terjadi pada salah satu sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Pada zaman Rasullah Muhammad SAW, Allah SWT menurunkan wahyu Al-Qur’an. Setelah itu Allah memberikan keistimewaan untuk salah satu sepuluh hari terakhir ini. Allah kemudian berfirman dalam Al-Qur’an bahwa barang siapa yang melaksanakan ibadah dan bertepatan dengan waktu tersebut maka orang tersebut akan mendapat pahala seperti ibadah seribu bulan atau setara dengan 84 tahun.
Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam. Hal ini karena kemualian serta keistimewaan yang Allah SWT janjikan untuk mereka melakukn ibadah atau amal baik lainnya.
Keistimewaan yang terdapat pada malam Lailatul Qadar bukan hanya sekedar pahala yang berlipat hingga seribu bulan. Melainkan juga menjadi salah satu waktu yang istijabah. Artinya barang siapa yang memanjatkan doa-doa termasuk memohon ampunan dari dosa-dosa dan lain sebagainya, maka doa-doa tersebut akan terkabul.
Dalam sebuah hadits menjelaskan “barang siapa beribadah pada malam Lailatul Qadar karena iman dan ketulusan, maka dosa masa lalu mereka akan diampuni,” (Bukhari dan Muslim).
Asal Mula Malam Lailatul Qadar
Umat Islam biasa memperingati Nuzulul Qur’an atau waktu turunnya kitab suci Al-Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan. Allah SWT menyebutkan dalam firman-Nya “Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan, tahukah kamu apa malam kemuliaan itu? malam kemuliaan itu lebih baik dari malam seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat jibril atas izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. QS Al-Qadr, 1-5”.
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa peristiwa turunnya Al-Quran terjadi pada malam Lailatul Qadar, yang pada malam itu merupakan malam yang mulia hingga lebih baik dari seribu bulan.
Beberapa ahli tafsir memilki perbedaan pendapat terkait dengan proses penurunan Al-Quran. Pendapat pertama menyatakan bahwa Al-Quran turun dengan cara keseluruhan (jumlatan wahidah) di Baitul Izzah. Sedangkan pendapat kedua menyebutkan bahwa proses turunnya Al-Qurna dengan cara berangsur melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW sesuai dengan kebutuhan umat.
Waktu jatuhnya Malam Penuh Kemuliaan
Perihal tanggal tepat jatuhnya malam yang penuh kemuliaan ini tidak ada yang bisa memastikan. Namun sekaliapun begitu Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk dalam bentuk narasi. Untuk mencari tahu tentang kapan terjadinya atau turunnya malam Lailatul Qadarm yang terjadi antara salah satu dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Atas datangnya malam yang penuh dengan kemuliaan ini, tedapat banyak versi pendapat dari kalangan Ulama’. Namun pendat yang nasyhur yaitu, malam Lailatul Qadar turun pada malam dengan angka ganjil, yang artinya terjadi pada akhir bulan Ramadhan antara tanggal 21,23,25,27 dan 29. Semua dari malam tanggal tersebut memiliki potensi yang besar terjadinya malam Lailatul Qadar. Pendapat tersebut berdasar hadits Nabi Muhammad SAW, hadits riwayat Bhukhori dn Muslim, yaitu:
“Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan Nabi SAW bersabda, Carilah malam Lailatul Qadar di (malm ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR Bukhari dan Muslim).
Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa malam mulia ini kemungkinan besarnya berada pada malam ke 27 Ramadhan. Hal ini berdasarkan dari Sahabat Nabi SAW, Ibnu abbas, Ubai bi Ka’ab, dan ibnu Umar. Adapula yang berpendapat bahwa malam Lailatul Qadar akan terjadi pada malm ke-17 Ramadhan. Hal ini berdasarkan dari penggabungan ayat dari surah Al-Qadr ayat 1 dengan Al-Quran Surah Al-Anfal ayat 41, arti dari dua ayat tersebut sebagai berikut:
“sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam Lailatul Qadar”. (QS Al-Qadr : 1)
“(demikian) jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba kami (Muhammad) di hari furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu”. (QS Al-Anfal : 41)
Hari Furqan adalah hari terjadinya peperangan terbesar umat Islam, yaitu perang Badar. Dalam hal ini sejarah mencatat bahwa perang badar terjadi pada 17 Ramadhan 2H.
Tanda-tanda Datanganya Malam Lailatul Qadar
Dari ketidak pastian waktu dari terjadinya malam Mulia ini, namun Rasulullah telah memberikan ciri-ciri atau tanda-tanda untuk menemukan malam penuh kemuliaan ini. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Tanda-tanda Lailatul Qadar adalah malamnya terang seperti ada rembulan terbit, tenang, sunyi, tidak dingin, tidak panas, dan tidak dihalalkan bagi binatang-binatang untuk dilemparkan pada malam itu hingga pagi. Diantara tanda-tandanya adalah pada pagi harinya matahari terbit merata, pancaran cahayanya tidak menyilaukan, cahayanya seperti bulan, dan tidak halal bagi setan keluar pada saat itu.” (HR Ahmad)
Amalan pada Malam Penuh Kemuliaan
Pada saat-saat waktu ini tiba, banyak dari umat Islam menghabiskan waktunya untuk melakukan ibadah sebanyak-banyaknya. Sepertinya melakukan i’tikaf dalam masjid, baca Al-Quran, shalat sunnah, berdoa dan banyak lagi sebagainya.
Bahkan tidak jarang beberap orang akan menyampingkan kegiatan-kegiatan rutin pada malam-malam lainnya. Seperti pekerjaan, dan kesibukan lainnya demi untuk menambah waktu dan memaksimalkan peluang amal ibadah.
Hikmah baik yang terdapat dari tersembunyinya malam Lailatul Qadar yaitu untuk menambah kesempatan umat Islam dalam melakukan ibadah sepanjang malam pada beberapa hari terakhir penghujung Ramadhan dengan harapan salah satu dari malam itu bertepatan dengan malam yang telah menjadi janji Allah SWT yaitu Lailatul Qadar.
Berbeda jika seandainya suatu waktu dengan keistimewan besar telat mendapatkan ketentuan atau kepastian pada satu waktu, maka secara alami semua orang akan mengerahkan semua kemampuannya dalam memaksimalkan anjuran yang telah menjadi perintah, karena mengharap imbalan besar yang telah dijanjikan.
Sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah masa-masa dimana pada hari-hari itu umat Islam mendapati banyak aktivitas yang menyibukkan dan bahkan menyibukkan. Selain tradisi-tradisi Islami banyak jug kegiatan lain seperti membersihkan lingkungan menjelang hari raya, menyiapkan masakan-masakan, membersihkan masjid, hingga belanja-belanja pakaian baru untuk memenuhi tradisi sekaligus sunnah. Akan tetapi itulah rahasia besar yang Allah berikan kepada ummat Islam.
Doa pada Malam Lailatul Qadar
Doa yang menajdi anjuran pada malam Lailatul Qadar
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Artinya: Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan Mencintai orang yang meminta ampunan, maka amounilah aku.
Selain itu Amalan yang menjadi anjuran lainnya pada saat malam lailatul Qadar adalah membaca Surah Al-Baqarah : 201.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, dan berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksa api neraka.
Dan semoga tulisan ini bermanfat dan semoga malam Lailatul Qadar dapat kita tamui dan seluruh dan dapat diterimanya amal ibadah bagi umat Islam semua. Wallahu a’lam bi asshawab.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.