Dilema Para Pembudidaya Ikan Ciamis, Terjebak Kenaikan Pakan, Terancam Krisis Ikan!

Bayang-bayang krisis ikan menghantui Kabupaten Ciamis. Produksi ikan yang melimpah di tahun 2023, mencapai 26 ribu ton, terancam merosot akibat dilema para pembudidaya ikan yang terjebak dalam jeratan kenaikan harga pakan.

Meskipun potensi budidaya ikan di Ciamis sangat besar, sektor ini masih terhambat oleh skema usaha yang belum matang.

Mayoritas pembudidaya masih terpaku pada skala rumah tangga, terkendala oleh ongkos produksi yang kian membengkak, terutama harga pakan yang terus meroket.

“Para pembudidaya ikan masih terkendala pakan. Harga pakan yang terus naik membuat ongkos produksi budidaya ikan menjadi kendala tersendiri,” ungkap Kepala Bidang Perikanan Disnakan Ciamis, Yanti.

Upaya sosialisasi untuk mengubah skema usaha ke arah komersial terhambat oleh kekhawatiran para pembudidaya terkait kenaikan harga pakan yang tak kunjung mereda.

“Mereka beralasan kenaikan harga pakan yang terus menerus,” ujar Yanti.

Kekhawatiran ini diperkuat oleh pengakuan para pedagang pakan ikan di Ciamis.

Ratna, pedagang pakan ikan di Sukajadi Sadananya, mengungkapkan bahwa kenaikan harga pakan terjadi hampir setiap minggu.

“Ada merk tertentu sampai 5000 Rupiah kenaikan per bulannya. Ada juga yang stabil. Tergantung merknya. Hanya, rata-rata naik,” ungkap Ratna.

Tuntun, penjual pakan ikan di Desa Mekarjadi Sadananya, juga mengakui fenomena ini.

“Dari sananya sudah naik. Paling saya ambil keuntungan minimal saja. Itung-itung ganti ongkos bensin,” ujarnya.

Dilema ini bagaikan bom waktu yang siap meledak. Kenaikan harga pakan yang tak terkendali akan melumpuhkan sektor budidaya ikan, berakibat pada krisis ikan dan merugikan masyarakat Ciamis.

Pemerintah perlu mengambil langkah tegas untuk mengatasi krisis ini.

Subsidi pakan ikan, edukasi dan pendampingan para pembudidaya, serta pengembangan skema usaha yang lebih efisien dan tahan gejolak harga, menjadi solusi yang mutlak dijalankan.

Masa depan sektor perikanan Ciamis, dan ketahanan pangan masyarakat, bertumpu pada solusi yang tepat dan cepat.

Krisis ini bukan hanya dilema para pembudidaya, tapi juga tantangan bagi pemerintah untuk membuktikan komitmennya dalam membangun ekonomi kerakyatan.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Hot Minggu Ini

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...
spot_img

Topik

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...

Honda dan Nissan Bentuk Perusahaan Induk Baru, IPO di Tokyo 2026

Dua raksasa otomotif asal Jepang, Honda dan Nissan, tengah...

1.000 Tentara Korea Utara Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina

Perang antara Rusia dan Ukraina terus membawa dampak luas,...

Vonis Kasus Korupsi Timah: Harvey Moeis Dipenjara 6,5 Tahun, Tuntutan Dikurangi

Pengusaha Harvey Moeis divonis 6,5 tahun penjara dalam kasus...

Berita Terkait

Ketegori Populer

spot_imgspot_img