Artikel

Di Landak Kalbar, Balita Tewas Tenggelam di Lubang Bekas Galian PETI

Reportasee.com – Seorang Balita laki-laki di Desa Padang Pio, Kecamatan Banyuke Hulu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar), tewas tengelam di bekas galian lubang Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI).

Balita yang tewas tersebut bernama James Alwi Pagareto (2), anak pertama dari pasangan Albina Fitrianti Wiwi dan Alpensius Reho.

Albina Fitrianti Wiwi, ibu korban, menceritakan kejadian yang merenggut nyawa anakanya tersebut.

Menurutnya, sekitar pukul 15.00 WIB ketika itu, dia sedang berada di dapur untuk memasak sayur.

Sedangkan korban, saat itu masih bermain bersama pamannya di ruang tamu dan memainkan handphone.

Mendengar sepi tidak ada suara lagi di ruang tamu, ibu korban mulai curiga.

Dia lalu mengecek ke ruang tamu dan melihat anaknya sudah tidak ada.

Tapi handphone yang anaknya mainkan bersama pamannya masih menyala dan pintu pun dalam keadaan tertutup.

Kemudian ibunya mencari korban ke tetangga sekitar rumah.

Dan saat itu ia bertemu dengan paman korban yang pada saat sebelum korban hilang bermain bersama korban di ruang tamu.

“Saya tanya pamannya, mana ponakamu, dia bilang tidak tahu. Tadi saya tinggal tapi pintu saya tutup dan saya lewat jendela, kata pamannya,” ungkap ibu korban.

Setelah mendengar cerita paman korbannya itu, ibu korban sangat cemas.

Ibu korban bersama warga sekitar kembali mencari di sekitar kampung.

Beberapa warga mengarahkan pencarian di daerah jembatan dan sungai yang ada sekitar 50 meter dari belakang rumah korban.

“Ada warga yang curiga dan menyuruh mencari ke sungai, saya sempat berpikir anak saya tidak pernah bermain di jembatan atau sungai yang ada di belakang,” katanya.

Apalagi, umur korban masih Balita, korban paling main di sekitar halaman depan dan di tetangga.

Ternyata benar saja, tidak jauh dari lokasi jembatan dan sungai, terlihat jasad korban timbul di sebuah Lobang bekas galian PETI.

Tangis orangtua pun pecah ketika melihat jasad balita yang baru beberapa jam lalu masih sehat itu muncul di bekas galian dompeng.

Merasa tidak puas, orang tua korban sempat membawa jasad balita tersebut ke Puskesmas Simpang Tiga, Kecamatan Banyuke Hulu.

Tetapi nahas balita tersebut memang sudah tidak bernyawa lagi.

Kapolsek Menyuke Polres Landak Polda Kalbar, Iptu Dahman Saragih, membenarkan Kejadian jatuhnya balita di lobang bekas galian PETI tersebut.

Pihaknya juga sudah memsang garis polisi di tempat kejadian perkara (TKP). Menurutnya, PETI tersebut sudah dua bulan ini tidak lagi beroperasi.

Dahman menjelaskan, kejadian tersebut murni kelalaian orangtua yang tidak mengawasi anaknya bermain sendiri.

Alhasil, balita tersebut jatuh di bekas galian dompeng yang ada sekitar 50 meter dari belakang rumahnya.

“Kebetulan tambang emas itu sudah berhenti dua bulan lalu,” jelas Dahman.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Back to top button