Berita

Desa Sukanagara Jatinagara Ciamis Sukses Diversifikasi Program Ketahanan Pangan

Desa Sukanagara, Kecamatan Jatinagara, Kabupaten Ciamis, menunjukkan komitmen yang kuat dalam mewujudkan ketahanan pangan di tingkat desa.

Melalui program yang didanai oleh Dana Desa, desa ini berhasil melakukan diversifikasi kegiatan setiap tahunnya, menyasar sektor peternakan, pertanian, dan perikanan.

Seperti diketahui, pemerintah telah mengalokasikan 20-25% dari total Dana Desa untuk program ketahanan pangan, mengacu pada Kepmendesa 82 Tahun 2022.

Dana ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh warga, meningkatkan kemandirian pangan desa, dan mencegah kerawanan pangan.

Desa Sukanagara memiliki strategi unik dalam menjalankan program ketahanan pangan. Setiap tahun, fokus kegiatan dialihkan ke sektor yang berbeda.

Pada tahun 2022, peternakan domba menjadi prioritas. Masyarakat diberikan kesempatan untuk mengelola peternakan dengan skema bagi hasil 30:70, di mana 30% keuntungan kembali ke desa.

Tahun berikutnya, sektor pertanian menjadi sorotan. Penanaman jahe dan cabai dilakukan secara intensif, menghasilkan panen yang melimpah dan harga jual yang tinggi.

Bahkan, produksi jahe berhasil mencapai 2 ton per tahun dengan harga di atas Rp10.000 per kilogram.

Pada tahun 2024, Desa Sukanagara beralih ke sektor perikanan dengan teknologi budidaya bioflok.

Saat ini, delapan kolam bioflok telah diisi benih ikan, dan delapan kolam lainnya sedang dalam tahap persiapan.

Keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan para ahli perikanan.

Kepala Desa Sukanagara, Syarief Mukhlis, mengungkapkan harapannya agar program ketahanan pangan ini dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Dengan diversifikasi sektor, risiko kegagalan panen dapat diminimalisir dan masyarakat memiliki sumber pendapatan yang lebih beragam.

Keberhasilan Desa Sukanagara dalam menjalankan program ketahanan pangan patut diapresiasi.

Beberapa faktor kunci yang dapat menjadi pelajaran bagi desa lain adalah:

  • Perencanaan yang matang: Desa Sukanagara memiliki perencanaan yang jelas setiap tahunnya, sehingga pelaksanaan program dapat berjalan efektif.
  • Partisipasi masyarakat: Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan program sangat penting untuk menjamin keberlanjutan.
  • Pemanfaatan teknologi: Penggunaan teknologi seperti budidaya bioflok menunjukkan upaya desa untuk meningkatkan produktivitas.
  • Kerjasama dengan pihak eksternal: Dukungan dari para ahli perikanan sangat membantu dalam keberhasilan program perikanan.

Desa Sukanagara telah membuktikan bahwa program ketahanan pangan yang dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.

Dengan terus berinovasi dan melibatkan masyarakat, diharapkan semakin banyak desa yang dapat mengikuti jejak kesuksesan Desa Sukanagara.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Back to top button