Minyak goreng bekas, yang sering dianggap sebagai limbah, ternyata dapat diubah menjadi produk berguna seperti sabun dan pembersih rumah tangga.
Di berbagai negara, termasuk Malaysia dan Kamerun, inovasi ini tidak hanya membantu melestarikan lingkungan tetapi juga menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat.
Malaysia: Guru Bahasa Melayu Ubah Minyak Jelantah Jadi Sabun Serbaguna
Nor Halimah Sa’diah Awang, seorang guru Bahasa Melayu asal Malaysia, telah memanfaatkan minyak goreng bekas untuk membuat sabun serbaguna.
Ia memulai inovasinya tiga tahun lalu sebagai solusi sederhana untuk mencuci piring, pakaian, hingga mandi bagi keluarganya.
“Sabun ini hanya membutuhkan minyak jelantah, air, dan natrium hidroksida. Tidak perlu dimasak, cukup diaduk hingga larut menggunakan blender tangan, lalu dituangkan ke cetakan. Sabun harus didiamkan selama empat minggu agar aman digunakan,” jelas Nor Halimah saat berbicara di Lokakarya Peningkatan Keterampilan Daur Ulang Minyak Jelantah yang diadakan oleh Petronas dan Majlis Perbandaran Kemaman (MPK).
Nor Halimah terinspirasi untuk mendaur ulang minyak goreng bekas setelah aktif mengikuti program daur ulang sejak 2012.
Ia percaya bahwa langkah ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga berpotensi menambah pendapatan masyarakat.
Meski produknya belum diuji klinis, ia yakin sabun buatannya aman karena mengandung gliserin alami yang lembut di kulit.
Meskipun awalnya sulit meyakinkan masyarakat, kini banyak yang tertarik setelah mencoba sampelnya. Nor Halimah memproduksi sekitar 15 kilogram sabun per bulan dan menjualnya ke restoran serta toko kelontong.
Menurut Mohd Munawir Mahdun, manajer senior Petronas Eastern Region Office, program ini bertujuan memberdayakan perempuan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan limbah yang berkelanjutan. “Praktik daur ulang perlu diterapkan di semua lapisan masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Kamerun: Ahli Kimia Daur Ulang Minyak Jelantah Jadi Produk Pembersih
Di Kamerun, ahli kimia Martial Gervais Oden-Bella mengembangkan metode untuk mendaur ulang minyak goreng bekas menjadi sabun dan deterjen cair.
Ia memulai usahanya setelah menyadari dampak buruk pembuangan minyak jelantah ke lingkungan, terutama di Kota Douala, tempat limbah minyak sering mencemari saluran pembuangan.
Para pelaku bisnis seperti restoran dan hotel kini menyimpan minyak bekas mereka untuk diberikan kepada Oden-Bella.
Dengan minyak tersebut, ia mampu memproduksi sekitar 165 kilogram sabun dan dua ton deterjen cair setiap bulan.
Inisiatif ini juga melibatkan usaha kecil seperti pedagang donat jalanan. Salah satunya, Adeline Monkam, yang kini menyimpan minyak bekasnya untuk didaur ulang. “Sebelumnya, saya tidak tahu bahwa minyak bekas saya merusak lingkungan. Sekarang saya senang bisa mendukung daur ulang,” ujarnya.
Laboratorium Biotex, tempat proses daur ulang ini dilakukan, dipimpin oleh Frantz Tafongang, seorang ilmuwan lingkungan.
Menurutnya, sistem ini mengurangi polusi secara signifikan dengan mengubah limbah berbahaya menjadi produk bernilai tinggi.
Manfaat Lingkungan dan Ekonomi
Baik di Malaysia maupun Kamerun, inovasi daur ulang minyak goreng bekas ini menunjukkan manfaat ganda: mengurangi pencemaran lingkungan dan menciptakan peluang ekonomi.
Selain itu, langkah ini meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah yang tepat dan berkelanjutan.
Dengan terus melibatkan lebih banyak pihak, prakarsa ini berpotensi menjadi solusi global untuk menghadapi tantangan lingkungan sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.