Dampak aborsi untuk bumil penting untuk Anda ketahui mengingat kasus viral yang terjadi belum lama ini dan menghebohkan di sosial media.
Hal ini bermula dari penemuan 7 janin yang membusuk di kamar kos yang ada di Kota Makassar tepatnya Sulawesi Selatan.
Perempuan yang menjadi penghuni kos tersebut rupanya sudah menyimpan janin di dalam boks plastik dan terbungkus kardus.
Dari informasi yang tersebar, kardus dengan lakban itu telah dia simpan sampai 10 tahun.
Berdasarkan kabar yang beredar, pelaku melakukan aborsi dengan cara meminum ramuan penggugur bersama sang kekasih.
Kasusnya Viral, Pahami Dampak Aborsi untuk Bumil
Terlepas dari tindakan aborsi yang sudah ia lakukan sendiri selama 7 tahun, penting untuk Anda pahami bahwa praktik ini mempunyai ancaman kesehatan tertentu.
Secara medis, aborsi bisa seseorang lakukan lantaran kondisi tertentu seperti keguguran, mengancam kesehatan ibu hamil atau korban pemerkosaan.
Selain itu masih ada banyak dampak aborsi untuk bumil yang dilakukan secara terpaksa kondisi bayinya sehat.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ada bahaya aborsi untuk wanita hamil dan berdampak setelahnya.
1. Pendarahan
Pendarahan berat lewat organ vital bisa terjadi setelah wanita melakukan pengguguran secara paksa alias aborsi.
Namun ada hal yang lebih berisiko lagi yaitu jika ada ari-ari masih tertinggal di dalam Rahim seorang wanita.
Agar bisa mengatasi hal tersebut biasanya memerlukan transfusi darah serta tindakan kuretase agar bisa mengangkat sisa jaringan janin.
2. Infeksi
Biasanya tanda infeksi setelah aborsi adalah demam, keputihan yang sangat berbau serta nyeri hebat di bagian panggul.
Pada kasus infeksi yang tergolong berat, respon atau sepsi mematikan dari sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi bisa saja terjadi usai aborsi.
Inilah yang menjadi salah satu dampak aborsi untuk bumil dan sangat mengkhawatirkan.
3. Kerusakan Pada Organ Vital dan Rahim
Apabila seorang wanita menggugurkan janin secara paksa tanpa adanya prosedur medis resmi maka akan menyebabkan kerusakan.
Adapun kerusakan tersebut terjadi pada organ vital dan rahim pada wanita.
Kerusakan pada kedua organ itu bisa berupa luka berat atau lubang di dinding rahim, organ vital dan leher Rahim.
4. Gangguan Psikologis
Tak hanya masalah fisik, adanya gangguan psikologis juga bisa perempuan yang melakukan aborsi rasakan.
Pasalnya mereka akan merasakan perasaan malu, bersalah, stress, cemas sampai depresi setelah menjalankan prosedur aborsi.
Bahaya terjadi komplikasi akan cenderung lebih besar jika aborsi berlangsung secara illegal dengan fasilitas kesehatan kurang memadai.
5. Mengalami Masalah Kesuburan
Sesudah aborsi, masalah kesuburan tetap ada apabila perempuan mengalami infeksi berat pada Rahim, pendarahan parah ataupun kerusakan di dinding Rahim.
Tak hanya memicu masalah kesuburan, aborsi bisa juga meningkatkan resiko terjadinya kehamilan ektopik.
Masalah lainnya adalah terjadinya persalinan prematur pada kehamilan selanjutnya.
6. Endometritis
Berikutnya ada kemungkinan endometritis yaitu kondisi peradangan pada lapisan Rahim dan biasanya terjadi karena infeksi.
Ini merupakan resiko efek aborsi yang kemungkinan terjadi pada semua kalangan namun terutama untuk remaja.
Dari laporan medis, remaja perempuan 2,5 kali lebih mungkin mengalami endometritis sesudah aborsi daripada perempuan berusia 20-29 tahun.
Infeksi yang tak mendapat pengobatan bisa menyebabkan komplikasi pada organ reproduksi kalangan wanita.
Masalah ini juga berkaitan dengan kesuburan sampai permasalahan kesehatan umum lainnya.
Itulah beberapa dampak aborsi untuk bumil yang kemungkinan terjadi pada wanita terutama perempuan dengan 7 janin yang viral di Makassar tersebut.
Karena inilah Anda jangan sekalipun melakukan aborsi kecuali ada kondisi medis yang mengharuskan prosedur tersebut.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.