Cara Kerja Teknologi Deepfake?

Reportasee.com – Cara Kerja Teknologi Deepfake? Sejak tahun 2013 Indonesia telah memasuki babak baru dalam dunia teknologi. Sejak masa itu, internet berkembang dengan begitu pesatnya, bahkan angka pengguna smartphone mengalami peningkatan yang cukup tajam dari tahun-tahun sebelumnya.

Sampai dengan saat ini, pengguna internet juga terus mengalami kenaikan di Indonesia. Teknologi yang berkembang pun begitu pesatnya.

Perolehan informasi-informasi bahkan bisa dua atau tiga kali lebih cepat dari pada sebelumnya. Informasi tidak hanya menyebar di satu media, melainkan banyak media sosial.

Perkembangan ini memacu para kreatif untuk selalu berinovasi membuat hal-hal berbeda, yang dapat menggiring para pengguna internet atau warganet.

Baru-baru ini, sosial media tengah heboh dengan salah satu aplikasi yang memiliki fitur unik, yakni Deepfake MyHeritage. Fitur Deepfake ini dapat memberikan efek “menghidupkan kembali orang-orang yang sudah meninggal hanya dengan bermodalkan foto lawas.

Dengan bantuan aplikasi ini, foto-foto orang meninggal dapat menjadi sebuah video yang menunjukkan beberapa ekspresi seperti tersenyum dan berkedip atau “hidup kembali”.

Warganet membuat salah satu percobaan dengan memberikan efek hidup pada lukisan monalisa, lukisan dari salah satu seniman dunia Leonardo da Vinci.

Warganet kemudian mengunggahnya di salah satu media sosial twitter dan begitu mengejutkan. Hingga kini video tersebut telah mendapatkan penonton lebih dari 30.100 kali pengguna twitter.

Perusahaan bernama DeepNostalgia membuat sebuah fitur yang di berikan teknologi Deepfake. Deepfake ini mampu memberikan kesan hidup pada foto atau gambar yang biasanya menggunakan foto orang meninggal atau objek gambar.

Cara Kerja Deepfake

Beberapa orang beranggapan bahwa fitur ini cukup menyeramkan, namun tak sedikit pula yang beranggapan bahwa fitur ini begitu ajaib. Begini cara kerjanya,

Hal pertama yang harus di pastikan sebelum membuat foto hidup yakni miliki aplikasi MyHeritage. Aplikasi ini dapat di download melalui Playstore bagi pengguna Android dan juga AppStore bagi pengguna I Phone. Setelah aplikasi di download maka pengguna perlu login dan membuat akun terlebih dahulu. Setelah selesai membuat akun dan berhasil login. Pengguna dapat langsung menekan tombol menu dan pilih add Photos pada menu yang tersedia.

Pengguna dapat langsung memilih foto sesuai dengan keinginan. Photo di pilih upayakan beresolusi cukup besar sehingga jelas dan wajahnya menghadap depan. Kemudian klik upload lalu tunggu beberapa saat. Jika foto sudah terupload maka klik tombol animation yang terletak pada sebelah kanan ikon panah. Lalu tunggu hinga proses selesai, penyelesaian ini memerlukan waktu bebetapa detik. Jika proses telah selesai, foto akan hidup secara otomatis dan membuat pergerakan seperti video, jika sudah mencapai proses ini artinya photo tersebut sudah dapat di download dan pengguna dapat mendownload sesuai dengan kebutuhan penggunaan.

Fitur-fitur Deepfake

Meskipun aplikasi ini memiliki peminat yang cukup banyak namun aplikasi ini masih menjadi polemic. Hingga saat ini Pemerintah ini masih mempertimbangkan undang-undang Aplikasi MyHeritage yang menggunakan Teknologi Deepfake ini. Pemerintah sendiri ingin menyaring dan menghindari adanya identitas paslu yang akan muncul dari kemajuan teknologi deepfake nantinya. Pemerintah juga masih mempertimbangkan hukum untuk menjadikan illegal pembuatan video dengan menggunakan efek Deepfake yang sengaja di buat tanpa izin.

Pihak MyHeritage ini sendiri juga menyatakan bahwa aplikasi ini dibuat tanpa adanya fitur penambahan tulisan. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan salah satunya pembuatan video Deepfake untuk orang yang masih hidup lalu membuat ucapan bela sungkawa dan semacamnya.

Karena fitur ini sendiri sebenarnya di tujukan untuk bernostalgia dengan orang-orang tercinta yang sudah meninggal. Meskipun hingga saat ini masih belum terlihat bahwa terdapat penyalahgunaan karena aplikasi ini justru memberikan obat kerinduan dan kesan yang cukup dalam bagi beberapa keluarga.

Jika berbicara tentang keajaiban yang ada di fitur ini. Sebenarnya cara kerja dari aplikasi ini yakni dengan penggunaan video cetak biru yang sebelumnya telah direkam terlebih dahulu oleh karyawan dari perusahaan MyHeritage ini sendiri. Kemudian hasil dari rekaman ini di satukan dengan foto yang telah diunggah. Pemilihan animasi dan gerakan pada aplikasi ini di dasarkan pada orientasi wajah yang terdapat dalam gambar.

Tidak hanya itu, demi menghasilkan video yang optimal sebenarnya Aplikasi MyHeritage ini juga menyertakan video karyawannnya dalam foto. Akan tetapi resolusi yang dalam video yang di gunakan begitu rendah sehingga nampak samar bahkan yang terlihat hanyalah gambar yang hidup. Hasil video yang diberikan cenderung berbeda karena penyesuaian dengan foto yang terkadang sebuah teknologi tidak dipakai dua kali atau pada gambar yang sedikit berbeda, sehingga agar lebih mirip perekaman dilakukan berulang.

Apa itu Teknologi Deepfake

Jika membicarakan perihal MyHeritage maka satu hal lain yang perlu untuk di bicarakan yakni teknologi Deepfake. Teknologi ini sudah ada sejak tahun 2017 lalu, deepfake merupakan sebuah teknik rekayasa atau replikasi citra manusia dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan.

Deepfake membuat gabungan dari gambar dan juga video asli yang kemudian di gabungkan dengan gambar atau video yang hendak di buat atau di manipulasi. Kemampuan ini terbilang sebagai kemampuan yang luar biasa dan banyak di kagumi oleh banyak orang. Namun siapa sangka deepfake ini sering  kali digunakan untuk tindak kejahatan seperto pembuatan berita palsu yang menyangkut orang penting, video porno artis ataupun tokoh public, revenge porn, dan juga tipuan jahat. Daisy Ridley, Emma Watson, Katy Perry, Scarlett Johansson dan banyak lainnya merupakan deretan artis yang merupakan korban dari teknologi ini.

Bahaya Teknologi Deepfake

Hal paradok bisa terjadi pada apa saja yang ada dunia termasuk pada teknologi. Teknologi Deepfake dapat juga menjadi membahayakan karena sangat banyak di salahgunakan. Salah satunya di gunakan untuk video porno yang menyangkut pautkan selebritis hingga politikus serta pembuatan berita-berita palsu yang merugikan beberapa pihak yang nilai memiliki reputasi yang tinggi pada suatu negara.

Dengan adanya teknologi manipulatif dapat menjadi hal cukup membahayakan bagi para korban. Beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan teknologi ini untuk memanipulasi biasanya mempunyai tujuan tertentu seperti merusak citra, mempermalukan, dan menjatuhkan kredibilitas seseorang.

Teknologi ini memang mempunyai kemampuan yang luar biasa. Bahkan beberapa hasil pengeditannya terlihat begitu real, sehingga teknologi ini cukup terbilang berbahaya bahkan dinilai bisa mengancam kedudukan seseorang.

Aplikasi Teknologi Deepfake

Deepfake ini telah banyak digunakan oleh beberapa aplikasi sejak tahun 2018 lalu, seperti FakeApp, FaceSwap, DeepFaceLab, dan myFakeApp. Aplikasi menggunakan alogaritma dan juga teknologi khusus sehingga terjadilah kesan manipulasi dalam satu aplikasi. Beberapa aplikasi ini salah satunya berfungsi untuk memindahkan wajah dari foto kedalam sebuag video. Sehingga wajah dari pemeran video akan berganti dengan wajah yang terdapat pada foto.

Di Amerika sendiri pelanggaran atas penggunaan Deepfake ini dapat duhukum selama 12 bulan dengan denda sekitar 35 juta. Pelanggaran yang dimaksud yakni membuat video dengan tujuan melecehkan, memaksa, mengancam, dan mengintimidasi seseorang.

Kecanggihan teknologi nyatanya membuat setiap orang harus lebih jeli dalam memahami sesuatu bahkan dalam menerima berita, bisa jadi terdapat kepalsuan dalam berita. Oleh karena itu setiap orang hendaknya berhati-hati dan tidak berhenti untuk mengkaji lebih dalam.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Hot Minggu Ini

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...
spot_img

Topik

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...

Honda dan Nissan Bentuk Perusahaan Induk Baru, IPO di Tokyo 2026

Dua raksasa otomotif asal Jepang, Honda dan Nissan, tengah...

1.000 Tentara Korea Utara Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina

Perang antara Rusia dan Ukraina terus membawa dampak luas,...

Vonis Kasus Korupsi Timah: Harvey Moeis Dipenjara 6,5 Tahun, Tuntutan Dikurangi

Pengusaha Harvey Moeis divonis 6,5 tahun penjara dalam kasus...

Berita Terkait

Ketegori Populer

spot_imgspot_img