Berikut ini adalah cara diagnosis Thalasemia yang penting untuk Anda lakukan sebelum menikah dengan orang lain.
Pasalnya penyakit thalasemia berhubungan dengan keturunan Anda bersama pasangan setelah menikah nanti.
Lantas seperti apa prosedurnya? Berikut ini adalah informasi selengkapnya untuk Anda simak.
Viral Cara Diagnosis Thalasemia
Belakangan ini, penyakit Thalasemia tengah menjadi perbincangan warganet lantaran kondisi tersebut viral di Tiktok.
Rupanya Thalasemia yang lagi viral di Tiktok ini merupakan kondisi yang perlu Anda ketahui sebelum pernikahan melalui tes darah.
Lalu apa itu thalasemia yang lagi viral tersebut?
Melansir dari CDC, thalasemia adalah sebuah kondisi kelainan darah para penderitanya.
Namun thalasemia sendiri menjadi penyakit yang diwariskan dari orang tua ke anaknya melalui gen.
Di mana kondisi tersebut terjadi saat tubuh tak membuat cukup protein yang bernama hemoglobin.
Karena itulah sel darah merah pada tubuh manusia tidak bisa berfungsi dengan baik.
Selain itu sel darah merah di dalam tubuh juga hanya mampu bertahan dalam waktu yang relatif singkat.
Hal ini berakibat sel darah merah sehat yang mengalir dalam aliran darah menjadi lebih sedikit.
Oleh sebab itu para penderita thalasemia kerap kali merasa lelah, sesak napas dan lemah.
Sebagai informasi, orang yang menderita penyakit thalasemia dapat mengalami anemia atau kekurangan darah.
Di mana kondisi tersebut cukup beragam mulai dari anemia ringan sampai berat yang tentunya membahayakan.
Bahkan kondisi terparah dari penderita thalasemia yaitu berakibat pada kematian.
Diagnosa Thalasemia
Untuk cara diagnosis Thalasemia, para orang tua bisa melihat langsung dari anak yang tampaknya mewarisi penyakit tersebut.
Mengutip dari Mayo Clinic jika seorang anak yang mewarisi thalasemia skala sedang sampai berat maka akan menunjukan gejala di 2 tahun kehidupan pertamanya.
Adapun gejala tersebut berupa mudah lelah, sesak napas dan sangat cepat mengantuk.
Para orang tua harus sadar akan gejala yang anak alami dan perlu segera membawanya ke dokter.
Berikutnya dokter akan memastikan dugaan penyakit thalasemia menggunakan tes darah.
Hasil tes darah itu nantinya bisa mengungkapkan jumlah sel darah merah, bentuk, warna maupun kelainan pada darah.
Selain itu tes darah juga berguna untuk menganalisa DNA dan mencari gen yang bermutasi.
Bentuk Perawatan Thalasemia
Penyakit thalasemia sendiri bentuknya ringan dan tidak membutuhkan upaya pengobatan.
Kendati demikian, thalasemia skala sedang hingga berat membutuhkan perawatan antara lain:
Terapi Khelasi
Upaya perawatan penderita thalasemia yang pertama yaitu terapi khelasi.
Adapun terapi khelasi adalah pengobatan yang berguna untuk kelebihan zat besi dari darah.
Penumpukan zat besi tersebut bisa terjadi karena transfusi secara rutin.
Kendati demikian, perlu Anda ketahui jika sejumlah orang penderita thalasemia mungkin tak menjalani transfusi darah.
Kendati demikian penderita tersebut tetap mengalami kondisi kelebihan zat besi.
Sering Melakukan Transfusi Darah
Thalasemia yang parah juga membuat pengidapnya harus menerima tindakan transfusi darah menjadi lebih sering.
Bahkan para penderita akan menerima transfusi darah juga berlangsung setiap beberapa minggu satu kali.
Sayangnya, seiring berjalannya waktu transfusi darah tersebut bisa menyebabkan penumpukan zat besi di dalam darah.
Pada akhirnya kondisi tersebut bisa merusak organ hati, jantung dan masih banyak lagi.
Transplantasi Bagian Sel Induk
Para penderita thalasemia juga perlu menjalani transplantasi sel induk atau transplantasi sumsum tulang.
Biasanya kalangan anak-anak penderita thalasemia berat maka transplantasi sel induk tersebut bisa menghilangkan kebutuhan prosedur transfusi darah sampai seumur hidup.
Itulah informasi tentang cara diagnosis Thalasemia yang perlu Anda lakukan sedini mungkin agar terhindar dari kondisi parah.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.