Bupati Nganjuk Tertangkap KPK Lagi, Yuk Simak 5 Faktanya

KPK kembali menunjukan taringnya saat melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada hari Minggu (9/5/2021) untuk mengamankan Novi Rahman Hidayat, Bupati Kabupaten Ngajuk.

Pada Operasi Tangkap Tangan (OTT) kali ini, KPK menggandeng Bareskrim Polri  terkait dengan dugaan lelang jabatan dilingkungan pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk, Jawa Timur.  Tepatnya, pengisian perangkat desa yang berada di wilayah Kecamatan Pace.

Namun masih belum dapat dipastikan desa mana saja yang terkait dengan kasus lelang jabatan tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Tatit Heru Tjahjono yang merupakan ketua DPRD Ngajuk.

Operasi tangkap tangan KPK yang dipimpin oleh Kasatgas Harun Al Rasyid ini menimbulkan kegegeran publik, penyebabnya tidak lain dan tidak bukan adalah sosok NRH yang merupakan sosok sederhana yang pernah begitu dikagumi banyak orang.

Sosoknya menuai banyak pujian dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dari Dahlan Iskan yang saat itu menjabat sebagai Menteri Badan usaha Milik Negeara (BUMN). Bagaimana berita selengkapnya ?

Rangkaian Penyelidikan dan penangkapan

Penangkapan terhadap Bupati Nganjuk merupakan puncak dari sebuah proses panjang penyeledikan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang sudah dilaksanakan sejak bulan April 2021 terkait dengan penerimaan sejumlah uang untuk proses promosi jabatan dikalangan Pemerintah Kabupaten Nganjuk.

Menurut Ali Fikri yang merupakan Pelaksana Tugas Juru Bicara Penindakan KPK menuturkan dukungan penuh KPK terhadap aksi penyelidikan tersebut. Hingga kini sudah terdapat 10 orang yang sedang dan atau sudah dimintai keterangan.

Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bapak Bupati Nganjuk ini berlangsung pada pukul 23.00 WIB, hari Minggu (9/5/2021). Saat ini Bupati Nganjuk yang berpasangan dengan Marhaen Djumadi sebagai wakil, masih menjalani proses pemeriksaan.

Adapun bukti yang ditemukan oleh tim gabungan tersebut adalah sejumlah uang dalam nominal yang masih dalam proses perhitungan dan konfirmasi kepada para pihak yang diamankan.  KPK kini memiliki waktu 1×24 jam untuk mementukan status hukum dari OTT kasus ini.

Pengusaha Ulung yang Terjun Didunia Politik

Merintis usaha sejak masih duduk di bangku kelas 3 SMA, kini lelaki yang menjabat sebagai Bupati Ngajuk untuk periode 2018-2023 tersebut memiliki total 36 perusahaan dengan 40.000 karyawan. Perusahaan ini bergerak di bidang tambang nikel, batu bara, perkreditan rakyat dan masih banyak lagi.

Merasa gemas karena kampong halamannya yang tidak kunjung tersentuh pembangunan, Novi Rahman Hidayat memutuskanuntuk meninggalkan perusahaannya dan terjun ke dunia politik.

Instingnya sebagai pengusaha membawanya menjadi seorang pejabat yang pandai membuat berbagai keputusan cepat dan sulit. Langsung saja ia mengganti 18 kepala dinas di masa awal ia menjabat.

Sang Bupati ngajuk ini juga membangun jalan tol Surabaya-Jakarta untuk memuluskan rencananya membuka kawasan industry seluas 600 hektare tahap pertama di Karesidenan Kediri .

Sepak terjangnya sebagai pejabat idola juga ia buktikan dengan program ‘Lumbung RW’. Dalam program ini, setiap ketua RT menjadi pimpinan unit bisnis bagi warganya sendiri.

Nantinya warga dari RT tersebut akan menyerahkan gabah pada ketua RW untuk disimpan dalam sebuah rumah kosong yang biasanya ditinggalkan setelah diwariskan turun temurun.

Ketua RW akan mengolah lumbung tersebut dan menjualnya. Setelah laku terjual, Pak RW membayar kepada petani 10% lebih tinggi dari harga yang ditawarkan di pasaran.

Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), total kekayaan yang dimiliki oleh Bupati Nganjuk ini menyentuh angka Rp. 116 Miliar. Beliau juga tercatat atas kepemilikan 32 bidang tanah dengan nilai hamper Rp. 5 Miliar.

Tanah yang ia miliki tersebar diberbagai daerah dengan berbagai luas tanah yang berbeda. Seperti di Kediri, Jombang, Nganjuk, Surabaya hingga Jakarta Selatan.

Sosok Cerdas dan Religius

Nahdatul Ulama pernah menuturkan dan menggambarkan Bupati nganjuk ini sebagai seorang yang religius juga cerdas. Ia selalu pindah dari satu masjid ke masjid lain untuk memberikan khotbah, ia jua mewajibhkan zakat bagi para PNS muslim.

Lebih jauh lagi, Sang Bupati Nganjuk ini selalu ‘blusukan’ untuk melihat rakyatnya secara langsung. Ia juga langsung menerjunkan bantuan untuk membangun rumah warga yang menurutnya tidak layak.

Informasi mengenai Bapak Bupati Ngajuk yang tidak pernah mengambil gajinya sebagai bupati juga pernah diungkapkan oleh media informasi NU.

Dahlan Iskan bahkan menulis kekagumannya dalam blog pribadi DI’s Way pada 29 Juni 2020. “Gajinya sebagai Bupati ia serahkan ke lembaga kesejahteraan rakyat. Mobil-mobil dinas Bupati tidak ada yang ia pakai. Semua pegawai negeri harus membayar zakat, yang hasilnya dikelola tim untuk mengatasi kemiskinan”.

Senada dengan media informasi NU, Dahlan Iskan juga menyebutkan bahwa Sang Bupati Nganjuk selalu mencari informasi terkait rumah masyarakat yang tidak layak huni ketika ia berkhotbah dari masjid ke masjid. Sang Bupati lalu segera memperbaiki rumah tersebut dengan menggunakan dana zakat dari PNS.

Dahlan Iskan juga menyanjung Sang Bupati Nganjuk terkait hari Buruh yang berlangsung dengan penuh khidmat. Berbeda dengan Hari Buruh di Nganjuk yang biasanya sarat dengan ketegangan. 

Novi memang mengadakan acara sema’an pada malam hari sebelum Hari Buruh yang berlokasi di dekat makam Marsinah. Lalu mengadakan Haul Marsinah pada keesokan harinya di seluruh Nganjuk. Tidak ada demo atau pawai buruh, hanya ada acara khataman Al-Qur’an yag berkumandang di setiap masjid.

PKB dan PDI-P Membantah

Kedua partai besar Indonesia  baik PKB dan PDI-P sama-sama membantah bawa Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat merupakan salah satu kader partai mereka.

Ketua DPP PDI-P, Djarot Syaiful Hidayat yang memberikan bantahan dengan memberikan keterangan bahwa Rahman tidak memiliki KTA dari PDI-P dan tidak pernah mengikuti proses kaderisasi. Ia juga menunjukan beberapa bukti yang menguatkan informasi bahwa Rahman merupakan kader PKB.

Pihak PKB melalui Sekertaris Gerakan Sosial dan Kebencanaan, Luqman Hakim juga segera membantah informasi yang meyatakan bahwa rahman adalah bagian dari PKB. Ia bahkan menyertakan sebuah link YOutube milik MADUTV Network Jawa Timur utnuk mendukung bantahannya.

Video yang tayang pada 3 Maret 2021 tersebut membuktikan bahwa Bupati Rahman mengkalim dirinya sebagai kader dari PDI-P.

Sisi Unik  

Ada cerita unik dari operasi tangkap tangan  (OTT) KPK kali ini. Ialah, Kasatgas Harun Al Rasyid yang merupakan salah satu diantara 75 pegawai KPK yang tidak lulus pada tes wawasan kebangsaan sehingga dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagai ASN Negara.

Pada 25 Oktober 2017, KPPK mengangkap Taufiqurrahman terkait dengan kasus pengisian jabatan. Kala itu Bupati Nganjuk ini membuat kehebohan karena kasus suap pengisian jabatan dari mulai kepala sekolah hingga kepala dinas.

Pada Operasi Tangkap Tangan tersebut, KPK tidak hanya mengamankan Sang Bupati Nganjuk. Namun juga mengamankan seorang kepala dinas dan seolrang kepala sekolah. Diduga, Taufiqurrahmah menjual posisi jabatan tertenu kepada para PNS yang mampu membayar tariff yang ia pasang.

Menurut Bansaria Pandjaitan yang juga merupakan Wakil Ketua KPK saat itu menjelaskan berbagai tariff yang dipasang oleh mantan Bupati Nganjuk tersebut. Tarif tersebut tergantung wilayah dan posisi yang ditawarkan.

Sebagai contoh, untuk posisi kepala Sekolah Dasar tarifnya sekitar Rp. 10-25 juta, untuk Kepala SMP sampai dngan SMA tarifnya bisa mencapai Rp. 50 juta.

KPK juga menetapkan Taufiqurrahman sebagai tersangka dari ksus penerimaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). KPK juga menyita tanah milik sang mantan Bupati Nganjuk.

Taufiqurrahman akhirnya dijatuhi hukuman 7 tahun penjara dan denda sebesar Rp. 350 juta atas kasus jual beli jabatan. Untuk kasus pencucian uang sendiri, hingga kini masih dalam proses.

Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK kali ini menjadi OTT kedua kalinya di Kabupaten Nganjuk. Dua kali OTT, dua kasus yang sama, dua Bupati Nganjuk yang sama-sama tertangkap.

Hingga berita ini diturunkan, kabar pengangkapan Bupati Nganjuk masih menjadi perbincangan hangat warga net khususnya twitter dengan tagar #BupatiNgajuk


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Hot Minggu Ini

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...
spot_img

Topik

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...

Honda dan Nissan Bentuk Perusahaan Induk Baru, IPO di Tokyo 2026

Dua raksasa otomotif asal Jepang, Honda dan Nissan, tengah...

1.000 Tentara Korea Utara Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina

Perang antara Rusia dan Ukraina terus membawa dampak luas,...

Vonis Kasus Korupsi Timah: Harvey Moeis Dipenjara 6,5 Tahun, Tuntutan Dikurangi

Pengusaha Harvey Moeis divonis 6,5 tahun penjara dalam kasus...

Berita Terkait

Ketegori Populer

spot_imgspot_img