Reportasee.com – Bulu mata rontok sebagian orang meyakininya sebagai firasat bahwa ada seseorang merindukannya.
Padahal hal tersebut hanyalah sebuah mitos belaka.
Bulu mata yang jatuh terjadi akibat dari penggunaan kosmetik atau justru masalah kesehatan.
Beberapa penyebab bulu mata mungkin ada yang sepele, namun ada juga yang memerlukan perhatian medis khusus.
Apa pun yang menyebabkan bulu mata Anda jatuh, tentu cukup menganggu jika rontoknya cukup banyak.
Anda pun perlu mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab dari kerontokan pada bulu mata.
Kenali Bulu Mata Rontok Berdasarkan Kondisi Medis
Sebenarnya, bulu mata yang rontok menjadi sesuatu hal yang wajar dan umum terjadi.
Namun, jika terus-menerus terjadi mungkit itu pertanda kondisi gangguan kesehatan yang patut Anda waspadai.
Sama halnya pada rambut di kepala, ada kalanya bulu mata akan rontok juga, lalu tumbuh kembali.
Pada umumnya, siklus alami tersebut terjadi setiap 6 hingga 10 minggu.
Jika Anda kehilangan 1 hingga 5 helai untuk setiap harinya, kondisi tersebut tak perlu Anda cemaskan.
Penyebab umum dari bulu mata jatuh biasanya akibat penggunaan produk make up, khususnya produk maskara.
Penggunaan maskara pada wajah akan membuat tampilan pada mata menjadi lebih lentik.
Namun, penggunaan maskara yang setiap hari Anda lakukan menjadi penyebab bulu mata mengalami kerontokan.
Tak hanya pemakaian maskara saja, penjepit bulu mata juga termasuk salah satu penyebab utamanya.
Terutama pada jenis penjepit bulu mata yang dalam kondisi panas atau heated eyelash curlers.
Selain dapat menyebabkan bulu rontok, risiko lain dari penjepit mata tersebut yaitu terjadi luka bakar pada area mata.
Penggunaan make up pada mata yang terlalu lama juga menjadi faktor penyebab lainnya.
Make up seperti pemasangan bulu mata palsu dan bulu mata sambung atau eyelash extension dapat menyebabkan kerontokan.
Risiko make up tersebut justru akan merusak bulu mata asli Anda.
Bukan hanya make up saja, bulu mata yang jatuh juga terjadi karena kondisi medis.
Jika Anda pernah mengalaminya, maka Anda patut waspada dan mengetahui penyebabnya.
Blefaritis (Radang Kelopak Mata)
Radang kelopak mata atau blefaritis adalah suatu kondisi yang terjadi akibat kelenjar minyak kelopak mata yang mengalami penyumbatan.
Hal tersebut dapat menyebabkan peradangan kronis dan gangguan pada folikel bulu mata.
Ada beberapa gejala blefaritis, seperti rasa gatal, sensasi terbakar, mata kemerahan dan pembengkakan pada kelopak mata.
Pada umumnya, kondisi ini akibat terkena paparan kuman, cedera, maupun reaksi alergi.
Penyakit Tiroid
Kelenjar tiroid yang terdapat pada tubuh akan menghasilkan hormon tiroid.
Jika kelenjar produksi terlalu sedikit maupun banyak, akan menimbulkan berbagai gejala.
Beberapa gejala yang muncul antara lain kerontokan rambut dan bulu mata.
Kerontokan pada bulu mata terjadi saat kondisi hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif) serta hipotiroidisme (tiroid kurang aktif).
Umumnya, bulu mata yang rontok akan segera tumbuh kembali saat penyakit tiroid telah sembuh.
Alopecia Areata
Jika Anda merasakan bulu mata sering jatuh terus-menerus dan sulit untuk tumbuh, Anda patut curiga.
Kemungkinan Anda menderita penyakit autoimun yang populer dengan nama alopecia areata.
Alopecia areata adalah suatu penyakit autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang diri sendiri.
Penyakit autoimun ini juga akan menyerang folikel rambut.
Akibat dari kondisi tersebut, rambut pada kepala, alis dan bulu mata menjadi mudah rontok.
Jika memang Anda sedang mengalami kondisi tersebut, maka sebaiknya Anda segera konsultasikan kepada dokter.
Hingga saat ini, belum ada pengobatan secara khusus untuk menangani penyakit alopecia.
Namun, tentunya ada beberapa cara yang dapat membantu mengurangi gejala pada penyakit tersebut.
Psikologis Trikotilomania
Penyebab selanjutnya dari masalah bulu mata yang sering rontok adalah psikologis trikotilomania.
Trikotilomania adalah salah satu kondisi psikis yang memiliki ciri-ciri dengan adanya dorongan seseorang agar mencabut rambut.
Keinginan tersebut tentunya dapat mempengaruhi rambut yang tumbuh pada bagian lainnya.
Salah satu bagian rambut itu yakni bulu mata.
Bulu mata yang sering tercabut memungkinkan butuh waktu beberapa bulan agar dapat tumbuh kembali.
Menjalani Kemoterapi
Bagi Anda yang sedang menjalani kemoterapi, tentu memberikan dampak atau reaksi pada bagian tubuh lainnya.
Orang yang menjalani kemoterapi, maka sudah pasti seluruh bulu dam rambut pada tubuhnya mengalami kerontokan.
Tak terkecuali pada bagian bulu mata yang ikut rontok akibat terapi tersebut.
Pada kemoterapi tentunya memiliki efek samping dan bergantung pada jenis serta dosis obatnya.
Namun, kemoterapi biasanya dapat membuat beberapa helai pada bulu mata menjadi mudah rontok.
Meski demikian, Anda tidak perlu merasa panik dan khawatir.
Kondisi bulu mata yang rontok ini tidak akan berlangsung lama, semua bergantung pada kemoterapinya.
Karena setelah pengobatan kemoterapi Anda selesai, bulu mata tetap akan tumbuh kembali dengan normal seperti sebelumnya.
Kanker Kulit
Pada kasus ini sebenarnya memang jarang terjadi.
Akan tetapi, kerontokan pada bulu mata termasuk salah satu dari gejala kanker kulit.
Saat sel-sel kanker telah menyebar, masalah tersebut dapat mengganggu pertumbuhan pada bulu mata.
Bulu mata pun akan mudah rontok dan sering jatuh.
Sering Mengucek Mata
Banyak orang yang sering mengucek mata karena berbagai alasan.
Penyebab orang sering mengucek biasanya karena mata yang terasa gatal, kelilipan dan adanya kotoran pada mata.
Dari penyebab itulah orang tanpa sadar sering mengucek matanya menggunakan tangan.
Akibat ketidaksadaran itu, mereka mengucek mata terlalu keras agar gangguan mata itu cepat hilang.
Alhasil, dengan mengucek mata yang terlalu keras justru mengakibatkan bulu mata menjadi rontok.
Bulu mata pun akan banyak berjatuhan akibat dari mengucek mata.
Hal tersebut sangat tidak boleh Anda lakukan.
Sebab, selain berbahaya pada bulu mata, ada bahaya lain dari kebiasaan mengucek mata.
Mengucek mata dengan kondisi tangan yang kotor justru akan memindahkan bakteri ke mata dan menimbulkan infeksi.
Mata minus juga ternyata terjadi akibat dari kebiasan mengucek mata.
Menghapus Maskara Terlalu Keras
Saat Anda menggunakan maskara terlalu sering dan berbahan waterproof, hal itu bisa menjadi penyebab bulu mata rontok.
Maskara yang waterproof memiliki kandungan yang kuat, tahan lama, dan sulit untuk terhapus.
Cara untuk menghapusnya, Anda membutuhkan usaha yang cukup ekstra.
Agar bekas mascara dapat hilang, biasanya orang menghapusnya agak terlalu keras.
Metode tersebut justru akan menyebabkan bulu mata banyak berjatuhan akibat gerakan menghapus terlalu cepat dan keras.
Bulu mata rontok itu ternyata bukan berarti ada yang sedang merasa kangen dengan Anda.
Hal ini terjadi karena adanya faktor medis dan penggunaan make up pada mata Anda.
Bulu yang sering rontok tentunya perlu Anda waspadai.
Kenali penyebabnya, jika hal ini berhubungan dengan faktor medis maka segera ambil langkah konsultasi medis untuk penanganan yang tepat.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.