Bitcoin ETF Berjangka Mulai Investor Perdagangkan Minggu Depan

Reportasee.com – Bitcoin ETF berjangka menjadi salah satu aset yang tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan investor.

Sementara itu, Bitcoin ETF merupakan instrumen investasi yang pada dasarnya menyerupai saham.

Akan tetapi instrumen investasi  satu ini nantinya bergerak menyesuaikan harga aset Bitcoin.

Keberadaan Bitcoin ETF memberikan investor cara yang sepenuhnya mereka atur guna memasuki pasar Bitcoin.

Selain itu para investor bisa berinvestasi tanpa harus menangani market kripto Bitcoin itu sendiri.

Kini Bitcoin ETF berjangka sudah sah dan bisa investor perdagangkan beberapa waktu kedepan.

Perdagangan Bitcoin ETF Berjangka di Minggu Mendatang

Instrumen saham Bitcoin ETF berjangka yang berasal dari ProShare mulai investor perdagangkan pekan depan.

Kabar tersebut menjadi momen tonggak dalam perkembangan industri kripto di kawasan Amerika Serikat.

SEC selaku komisi Sekuritas dan Bursa belum secara resmi memberikan persetujuan untuk Bitcoin ETF pada Jumat sebelumnya.

Pengumuman yang berasal dari ProShares memperlihatkan kalau SEC itu tak mungkin memblokir listing sekarang.

Mengutip media internasional, NYSE Arca di Jumat sore sudah mengeluarkan sertifikasi persetujuan.

Tujuannya sebagai pencatatan ETF terbaik kalau bursa nantinya memungkinkan investor memperdagangkan dananya.

Di mana hal itu sudah mendapat izin berdasarkan undang undang federal tanpa adanya intervensi dari pihak SEC.

Seseorang yang dekat dengan pengambilan keputusan dari SEC mengklarifikasi kalau ETF mendapat izin perdagangan mulai depan.

Kabar tersebut terkecuali keluhan pada menit terakhir dari pihak regulator.

ETF Strategi Bitcoin yakni ProShares nantinya memberikan eksposur menuju kontrak berjangka aset bitcoin.

Tetapi keberadaannya bukan di pasar spot bamun perdagangan berlangsung di bawah ticker yakni BITO.

Tanggal yang mereka usulkan usul listing tepat pada hari Senin 18 Oktober kemarin berdasarkan pengajuan baru.

Namun itu bukan mengartikan saat itulah perdagangan mulai berlangsung.

Bahkan perdagangan bisa investor mulai dalam waktu satu minggu ke depan.

Sayangnya pihak ProShares menolak untuk memberikan komentarnya.

Pendukung aset kripto sudah mendorong bertahun lamanya agar regulator menyetujui ETF Bitcoin.

Kedatangannya pun banyak orang harapkan membawa kelas investor baru dalam bidang mata uang digital.

Antisipasi Bitcoin ETF berjangka tampaknya memberikan pengaruh signifikan pada aset tersebut.

Harga BTC Cerah Saat Investor Menantikan Bitcoin ETF

Sebagai informasi setidaknya terdapat dua perusahaan yang mengajukan permohonan pengajuan Bitcoin ETF berjangka.

Perusahaan tersebut adalah Invesco serta Valkyrie dengan permohonan serupa sehingga bisa melangkah ke pasar.

Seiring pemberitaan tersebut, harga mayoritas mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar terpantau cerah.

Pantauan itu terlihat pada perdagangan di hari Sabtu 16 Oktober lalu petak waktu tanah air.

Kenaikannya berlangsung di tengah sikap para investor yang menanti persetujuan ETF Bitcoin di kawasan Amerika Serikat.

Berdasarkan data setempat, kedelapan kripto terbesar kompak berada di perdagangan zona hijau.

Bitcoin sendiri melesat hingga 3,58% menuju level harga US$ 61.400,24 per poinnya.

Harganya pun senilai Rp. 863.901.377 per koinnya.

Kenaikan juga terjadi pada ethereum yang melonjak sebesar 4,05% menuju US$ 3.930,81 per koinnya.

Binance coin melompat hingga 4,02% menuju US$ 479,2 per koin atau setara Rp. 6.742.344 per koin.

Koin digital Bitcoin berhasil menyentuh angka US$ 61.000 pada perdagangan beberapa waktu lalu.

Penyebabnya adalah para trader antusias mengantisipasi persetujuan pengadaan ETF Bitcoin di kawasan AS.

Sedikit lagi, bitcoin nantinya mencapai level paling tinggi sepanjang masa yang pernah tercipta bulan April lalu.

Bahkan kapitalisasi pasar aset bitcoin sempat mencapai US$ 1,1 triliun.

Antusiasme persetujuan Bitcoin ETF berjangka berkontribusi terkait lonjakan harga bitcoin sebesar 6% dalam 24 jam terakhir.

Mark Cuban Enggan Beli Bitcoin ETF?

Kemunculan Bitcoin ETF berjangka rupanya tak mendapat sambutan hangat di berbagai kalangan.

Salah satunya ada Mark Cuban selaku investor kripto sekaligus pemilik tim NBA Dallas Mavericks.

Ia terkenal sebagai pembela Dogecoin yang enggan membeli Bitcoin ETF.

Bintang acara bernama Shark Tank itu tak menemukan alasan membeli pilihan ETF Bitcoin berjangka.

Pasalnya ia dapat membeli aset Bitcoin yang asli secara langsung melalui spot market.

Perdagangan Bitcoin ETF merupakan yang paling komunitas kripto nantikan sejak tahun 2013 lalu.

Walaupun SEC belum menyetujui adanya produk investasi tersebut, kabarnya perdagangan sudah bisa investor lakukan.

Cuban tak berniat berinvestasi di Bitcoin ETF maupun berjangka saat sudah resmi di bursa negara AS.

Saat mendapat pertanyaan tersebut pun ia dengan tegas menjawab dengan kata tidak.

Sementara itu Cuban sudah aktif di bidang kripto selama satu tahun belakangan.

Ia menentukan Bitcoin sebagai aset yang terbilang lebih baik daripada emas karena kelangkaan di bidang algoritmanya.

Selain itu Cuban memandang BTC sebagai alat simpan bernilai namun bukanlah alat tukar.

Karena itulah ia mempunyai Bitcoin dan belum pernah sama sekali menjualnya.

Pemilik tim bola basket tersebut mengungkap ia juga berinvestasi di sejumlah aset kripto lain termasuk Dogecoin dan Ether.

Cuban juga terkenal mengoleksi NFT serta berinvestasi di banyak layanan jual maupun beli NFT.

CEO Tesla maupun Cuban sama-sama mengoleksi Doge sebagai salah satu aset kripto paling kuat.

Keberadaannya juga bermanfaat sebagai alat tukar dalam berinvestasi maupun pembayaran.

Mengenai regulasi kripto, Cuban yakin peraturan sekarang tidak jelas.

Bahkan ia melontarkan kritik terhadap SEC yang mengambil jalur penegakan hukum tegas guna mengatur bidang kripto.

Di sisi lain nantinya harga Bitcoin ETF berjangka tak akan sama dengan harga aset itu sendiri.

Bitcoin ETF Akan Sengsarakan Investor Bidang Retail? 

Keberadaan Bitcoin ETF berjangka Bitcoin ETF berjangka kabarnya akan menyengsarakan para investor di bidang ritel.

Kabar ini berasal dari analisis kripto bernama Willy Woo.

Alasannya lantaran hanya memberikan keuntungan untuk investor institusi seperti halnya hedge fund.

Terlebih ada 5 modus untuk manipulasi yang dapat banyak orang lakukan.

Lewat akun Twitternya Woo mencuitkan kalau Bitcoin ETF mendapat persetujuan akan menjadi cara mahal menyimpan BTC.

Ia berkata ETF secara efektif memberikan penyimpanan aset Bitcoin menuju hedge fund lewat rantai insentif bidang keuntungan.

Komisi SEC AS kabarnya akan menyetujui keberadaan Bitcoin ETF pada bulan Oktober ini.

Permohonan yang berasal dari Invesco Valkyrie dan Vaneck berpeluang besar mendapatan lampu hijau.

Kalau terwujud, ini menjadi Bitcoin ETF kedua urutan pertama yang ada di dunia setelah negara Kanada di Januari lalu.

Saham Bitcoin ETF melacak harga BTC yang berada di pasar spot sebagai model yang investor dambakan sebelumnya.

ETF nantinya membantu investor mendapat akses menuju aset kripto tanpa harus membeli langsung.

Investor mungkin saja lebih condong ke ETF karena menjadi metode paling mudah memasuki sektor pasar Bitcoin.

Hanya saja pimpinan SEC berpendapat yang lebih sesuai yaitu ETF dengan nilai dasar produk bitcoin berjangka.

Dalam hal tersebut aset adalah Chicago Mercantile Exchange atau CME.

Ia berargumen Bitcoin ETF berjangka berpotensi menekan harga maupun volatilitas karena dominan oleh kontrak berjangka.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Hot Minggu Ini

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...
spot_img

Topik

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...

Honda dan Nissan Bentuk Perusahaan Induk Baru, IPO di Tokyo 2026

Dua raksasa otomotif asal Jepang, Honda dan Nissan, tengah...

1.000 Tentara Korea Utara Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina

Perang antara Rusia dan Ukraina terus membawa dampak luas,...

Vonis Kasus Korupsi Timah: Harvey Moeis Dipenjara 6,5 Tahun, Tuntutan Dikurangi

Pengusaha Harvey Moeis divonis 6,5 tahun penjara dalam kasus...

Berita Terkait

Ketegori Populer

spot_imgspot_img