ReportaseeJATENG.com – Virus corona yang menyerang dunia belum juga usai namun varian baru terus bermunculan hingga meresahkan.
Ada 10 jenis varian baru yang hadir di berbagai negara dan varian tersebut sudah memiliki nama masing-masing.
WHO selaku Organisasi Kesehatan Dunia yang telah memberikan nama terhadap virus varian baru secara resmi.
Nama dari varian virus baru mengambil dari alfabet Yunani yang meliputi Gamma, Beta, Delta, dan Eta.
WHO melakukan pemberian nama secara resmi karena ingin menghindari munculnya stigmatisasi terhadap negara yang menemukan.
Alpha
Varian Alpha merupakan salah satu varian baru dari virus covid 19 yang pertama kali terdeteksi di Inggris.
Sehingga WHO secara resmi memberikan nama untuk virus varian baru ini dengan nama Alpha.
Seorang peneliti bernama Kent menemukan virus ini pada Desember 2020 lalu yang memiliki nama ilmiah B.1.1.7.
Menurut hasil penelitian virus covid jenis alpha yang ada di Inggris ini lebih menular sehingga memicu kasus covid semakin tinggi.
Virus Corona Varian Beta
Yang kedua ada virus varian baru yang bernama varian Beta yang paling mengkhawatirkan di dunia.
Menurut WHO, virus yang berasal dari Afrika selatan ini termasuk ke varian SARS-CoV-2 yang juga manjur mempengaruhi virus corona.
Jenis ini yang memiliki nama ilmiah B.1.351 ini bisa menular lebih cepat bahkan bisa menyebabkan kematian.
Varian Delta
Termasuk jenis varian yang tidak kalah mengerikan dari varian yang ada di berbagai negara adalah varian Delta yang ada di India.
Virus jenis baru ini memiliki nama ilmiah B.1.617.2, virus ini sangat memicu lonjakan kasus covid 19 yang terjadi di India.
Bahkan virus varian ini memiliki mutasi,tidak heran jika mampu melumpuhkan seluruh rumah sakit di negara ini.
Tidak hanya rumah sakit, krematorium di negara ini juga sudah kewalahan mengurus jenazah covid 19.
Varian Epsilon
Varian Epsilon ini terdeteksi pertama kali di California dan memiliki nama ilmiah BB.1.427 atau B.1.429.
selain di California, varian Delta ini juga sudah menyebar di 2 negara lain seperti di Nevada dan juga Arizona.
Dan lonjakan kasus covid 19 tertinggi 52 persen terjadi di California,sedangkan 41 persen di Nevada serta sisanya di Arizona.
WHO juga mengatakan bahwa virus varian ini juga termasuk jenis yang mengkhawatirkan karena bisa memicu lonjakan yang lebih parah.
Varian Eta
Selain mendeteksi virus B.1.1.7, di Inggris juga terdeteksi virus varian baru yang memiliki nmaa ilmiah B.1.525.
Belum ada konfirmasi lebih lengkap mengenai virus corona varian baru ini namun para ilmuwan masih melakukan pengawasan.
Meskipun belum terdeteksi tingkat bahaya, viru ini memiliki mutasi terhadap gen protein spike dari corona.
Sehingga WHO juga sudah memberikan nama virus varian baru ini dengan nama varian Eta.
Varian Gamma
Masih ada lagi virus varian baru yang terdeteksi di Brasil yang merujuk pada virus varian P.1.
WHO juga sudah memberikan nama varian ini sebagai varian Gamma lantaran memicu lonjakan kasus covid di Brasil.
Para ilmuwan menduga virus varian ini memiliki mutasi virus SARS-CoV-2 yang berjenis E484K.
Varian Kappa
Dari India juga terdeteksi varian virus lain yang memiliki nama ilmiah B.1.627.1 yang juga mengandung mutasi ganda.
Bahkan varian baru ini terdapat di 2,7 juta kasus covid 19 yang di antaranya 21 persen serta 7 persen di temukan varian B.1617.1 dan B.1.617.2.
Kedua varian tersebut memiliki resisten terhadap penggunaan antibodi Bamlanivimab dalampengobatan covid 19.
Dari penggunaan vaksin yang menghasilkan antibodi netralisasi, virus dengan varian B.1.617.1 ini menunjukkan berkurangnya kerentanan.
Varian Lola
Di New York, Amerika Serikat juga berhasil mendeteksi virus covid varian baru yang bernama varian Lola.
Memiliki nama ilmiah B.1.526, varian baru ini berhasil terdeteksi pada November 2020 lalu.
Meskipun sudah berhasil terdeteksi mengenai jenisnya, namun para ilmuwan belum bisa memberikan kepastian tentang virus ini.
Para ilmuwan tengah melakukan penelitian lebih lanjut mengenai sifat dari virus covid terbaru ini yang beredar di masyarakat.
Hal ini lantaran para ilmuwan masih membandingkan sifat penularan virus ini dengan virus aslinya.
Varian Theta
Termasuk varian P.3,virus yang bernama varian Theta ini berhasil ditemukan di Filipina untuk pertama kali.
Lebih tepatnya virus ini berhasil terdeteksi oleh para ilmuwan pada tanggal 13 Maret 2021.
Namuna karakter virus secara ilmiah belum bisa teridentifikasi oleh para ilmuwan sehigga masih dalam proses penelitian.
Meskipun begitu bila membandingkan dengan virus asli SARS-Cov-2, terbukti varian Theta ini lebih menular.
Varian Zeta
Varian yang terakhir mendapat nama resmi dari WHO sebagai varian Zeta atau varian vius P.2.
Virus ini hampir sama dengan virus Gamma atau P.1 yang berhasil terdeteksi di Brasil dan memiliki nama baru.
Selain di Brasil, varian ini juga terdapat di Inggris serta sudah menyebar di wilayah Rio De Janeiro.
Varian Zeta ini tidak termasuk ke virus yang mengkhawatirkan meskipun mengandung mutasi E484K.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.