3 Bahaya Tren Face Taping yang Viral di Tiktok

Bahaya tren face taping perlu Anda ketahui jika tengah melirik skincare viral tersebut untuk mengencangkan bagian wajah.

Memang seiring berjalannya waktu, tren skincare yang viral di Tiktok semakin berkembang serta beragam.

Di mana tren tersebut mulai dari rekomendasi produk sampai beberapa trik kecantikan yang sebagian tidak aman untuk kulit.

Salah satu tips kecantikan yang termasuk skincare viral di Tiktok paling baru adalah face taping.

Hal ini bisa kita lihat dari video konten face taping dengan jumlah penonton sebanyak 4,4 juta pengguna.

Dalam video memperlihatkan bagaimana tips perawatan kulit memakai selotip

Ringkasnya tren ini akan menggambarkan cara perawatan kulit wajah dengan menggunakan bermacam jenis selotip.

Adapun jenis selotip tersebut mulai dari selotip biasa saja sampai selotip yang khusus untuk kosmetik.

Rupanya ada beberapa bahaya tren face taping bagi orang yang menggunakannya.

Pemakaian selotip dalam tren ini bertujuan guna mengencangkan otot-otot yang ada di wajah.

Selain itu penggunaan selotip juga berguna untuk membatasi gerakan wajah dan meminimalisir kerutan.

Dengan kata lain, salah satu tips perawatan kulit menggunakan selotip mengharuskan penggunanya tidur dalam kondisi selotip merekat di permukaan wajah.

Beberapa pihak mengklaim tren kecantikan yang unik ini mengklaim bisa mencegah timbulnya kerutan.

Bahkan dengan selotip, cara ini efektif mencegah timbulnya ekspresi apa saja selama penggunanya tidur.

Karena menjadi viral, banyak orang yang tertarik mencoba tren face taping ini.

Bisa Kencangkan Wajah, Ini Bahaya Tren Face Taping

Seorang dokter kecantikan mengklaim, cara mencegah timbulnya kerutan lewat metode face taping adalah langkah tidak realistis.

Bagi Anda yang belum tahu, berikut beberapa bahaya tren face taping dan menjadi favorit orang-orang.

1. Belum Tentu Efektif Mengencangkan Kulit Wajah 

Beberapa orang di Tiktok mengklaim metode face taping cukup efektif dalam membantu kulit sehingga menjadi lebih halus.

Tetapi bagi beberapa ahli, pihaknya tidak membenarkan tren tersebut.

Kecuali para pengguna membarengi tren face taping dengan metode perawatan misalnya botoks yang benar menghaluskan kulit.

Jika tren face taping Anda barengi dengan perawatan lainnya maka kemungkinan besar wajah bisa lebih kencang.

2. Menimbulkan Risiko Terhadap Kulit

Ahli mengatakan tips kecantikan face taping bisa berisiko untuk kondisi kulit penggunanya.

Hal ini karena saat memakai selotip yang begitu kuat, maka resiko akan cenderung besar di lapisan atas kulit.

Sehingga di bagian tersebut akan menimbulkan kerusakan pada bagian bawahnya.

Bahkan cara ini bisa menyebabkan robekan pada bagian skin barrier serta trauma yang mengakibatkan pigmentasi kulit

Selain itu face taping juga membuat wajah berisiko terkena infeksi bakteri.

3. Menimbulkan Kerusakan Pada Wajah

Pada dasarnya siapa saja bisa mengikuti tren face taping menggunakan selotip biasa maupun selotip khusus wajah.

Jika menggunakan selotip biasa, maka Anda tidak tahu akan ada bakteri apa yang menempel di permukaannya.

Namun meskipun memakai plester wajah sekalipun, dampak bahayanya akan sama saja seperti menggunakan selotip biasa.

Menurut dokter wajah, plester wajah ataupun selotip biasa tetap tak mampu memperbaiki permasalahan kerutan di wajah.

Sebab selotip terlalu kuat untuk seseorang yang menggunakannya.

Sehingga bukannya membuat kulit terbebas dari kerutan, tren ini malah berisiko menimbulkan kerusakan.

Adapun kerusakan tersebut bisa berupa kemerahan, iritasi bahkan sampai berjerawat apabila melakukannya berlebihan.

Itulah beberapa bahaya tren face taping yang wajib Anda ketahui sebelum memutuskan untuk ikut serta skincare viral tersebut.

Ada baiknya Anda menggunakan perawatan normal untuk mengurangi kerutan yang ada di wajah.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Hot Minggu Ini

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...
spot_img

Topik

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...

Honda dan Nissan Bentuk Perusahaan Induk Baru, IPO di Tokyo 2026

Dua raksasa otomotif asal Jepang, Honda dan Nissan, tengah...

1.000 Tentara Korea Utara Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina

Perang antara Rusia dan Ukraina terus membawa dampak luas,...

Vonis Kasus Korupsi Timah: Harvey Moeis Dipenjara 6,5 Tahun, Tuntutan Dikurangi

Pengusaha Harvey Moeis divonis 6,5 tahun penjara dalam kasus...

Berita Terkait

Ketegori Populer

spot_imgspot_img