Seperti yang kita tahu, belakangan ini aplikasi Lensa AI sedang viral dan ramai-ramai orang gunakan dengan gayanya tersendiri.
Pasalnya aplikasi tersebut memungkinkan pengguna mengubah foto mereka menjadi animasi yang bagus dan menarik.
Tak heran aplikasi yang lengkap dengan artificial intelligence satu ini menjadi pilihan banyak orang.
Viral Aplikasi Lensa AI
Kepopuleran aplikasi Lensa AI pun semakin meroket setelah mereka merilis fitur berupa Magic Avatar.
Fitur berbayar satu ini memungkinkan para pengguna untuk merubah foto selfie biasa dan menjadi ilustrasi unik.
Selain itu ilustrasi tersebut juga hadir dengan bermacam gaya memakai kecerdasan buatan atau AI.
Kendati demikian, para pakar menyebut bahwa ada bahaya mengintai di balik pemakaian aplikasi tersebut.
Melansir dari detikInet, Lensa AI memerlukan setidaknya 10 foto untuk menciptakan avatar terbaru dalam bermacam gaya
Para pengguna tentu saja harus memposting fotonya ke server tersebut.
Lantaran mengunggah foto dalam bentuk selfie wajah, maka pengguna telah menyerahkan data biometrik kepada pihak developer aplikasi.
Di dalam kebijakan privasinya, Lensa AI menyatakan jika pihaknya mengumpulkan serta menyimpan Face Data pengguna untuk fungsi berupa pemrosesan online.
Kemudian sistem akan menghapus foto dalam waktu 24 jam setelah Lensa memprosesnya.
Kalau memakai fitur Magic Avatar, maka foto bisa langsung terhapus secara otomatis dalam waktu 24 jam setelah membuat kreasi AI.
Kendati demikian tampaknya masih akan ada bahaya yang mengintai dari penggunaan aplikasi viral tersebut.
Bahaya Aplikasi AI untuk Pengguna
Ada beberapa bahaya dari aplikasi edit foto berbasis AI yang viral di sosial media.
Beberapa bahaya tersebut antara lain:
1. Keberadaan Foto yang Belum Pasti
Walaupun telah menjabarkan kebijakan keamanan dan privasi, pakar AI dan keamanan siber yaitu Mari Galloway tetap meminta para pengguna untuk hati-hati.
Sebab menurutnya para pengguna tak tahu apa yang akan aplikasi lakukan dengan data atau informasi pengguna.
Menurutnya, memasang aplikasi tidak menyimpan foto dan video lebih lama dari kurun waktu 24 jam.
Namun apakah kita benar-benar tahu apa yang aplikasi itu lakukan dengan foto tersebut?
Selain itu, pengguna juga tak memahami bagaimana data enkripsi dan cara aplikasi Lensa AI menghapus fotonya.
Tak ada orang yang tahu sepenuhnya detail tersebut lantaran aplikasi tidak membagikan informasi itu dengan banyak orang.
2. Kemungkinan Penyalahgunaan Data Pribadi
Galloway juga memperingatkan para pengguna terkait membagikan data pribadi ke aplikasi viral Lensa.
Sebab ketika membuka akun baru, para pengguna harus memberikan nama, alamat email sampai alamat rumah.
Kalau informasi seperti itu jatuh ke tangan orang yang tak bertanggung jawab, maka bisa ia gunakan untuk melacak lokasi para pengguna.
Selain itu informasi tersebut juga bisa mereka gunakan untuk membuka rekening bank maupun kartu kredit palsu.
Sebagai informasi, dalam syarat dan ketentuan dalam aplikasinya, pengembang Lensa AI mengatakan bisa melakukan hal apa saja tanpa menambahkan kompensasi untuk pengguna.
Di mana hal itu mencakup mereproduksi, mengubah serta mendistribusikan foto milik pengguna.
3. Kemungkinan Pencurian Data
Lebih lanjut, pakar AI ini mengatakan database untuk mendaftar aplikasi ini mempunyai informasi bernilai tinggi.
Informasi itu pun jika dipakai bersama teknologi facial recognition maka bisa menimbulkan kekhawatiran tentang pencurian data.
Bukan hanya itu, tampaknya lensa juga membuat pengguna menyetujui gambarnya untuk aplikasi bagikan dengan pihak ketiga.
Banyak orang yang kerap kali tidak menyadari hal tersebut sebagai sebuah masalah mengkhawatirkan.
Apalagi, penjahat siber secara aktif mencari informasi seperti ini untuk pemakaian secara ilegal.
Itulah sederet bahaya dari Lensa AI yang viral di sosial media.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.