Klub ini berdiri pada 9 Oktober 1939. Namun pada awal mula oleh tiga siswa Basque yang tinggal Madrid pada 26 April 1903 dan nama Athletic Club de Madrid.
Stadion kandang pertama Atletico ada Ronda de Valeccas, yang juga memiliki arti ‘kelas pekerja’ dan berada di utara Madrid.
Atletico sempat berpindah ke Estadio Metropolitano de Madrid sebelum akhirnya menetap di Vicente Calderon hingga sekarang.
Atletico Madrid menuai masa kejayaannya di akhir tahun 30an dan awal 40an.
Kala itu Ricardo Zamora yang menjadi arsitek yang membawa tim ini menuai kejayaan dan mulai dianggap sebagai raksasa Spanyol.
Sukses tersebut berlanjut awal 50-an. Bawah Helenio Herrera, Atletico Madrid menjelma sebagai raksasa Spanyol dengan menjatuhkan dominasi Barcelona dan Real Madrid.
Namun peninggal Herrera, Atletico Madrid kembali kolaps sebelum kembali bangkit 1960-an dan 70-an. Empat gelar berhasil raih.
Di pertengahan 70-an hingga awal 80, Luis Aragones berkuasa untuk kali pertama sebelum kembali menerima tugas melatih di tiga periode berikutnya.
Di periode pertama, dua gelar berhasil sumbangkan, yaitu Copa Del Rey di tahun 1976 dan La Liga di tahun 1977.
Para periode kemepimpinan kedua, dia berhasil mengawinkan dua gelar domestik di tahun 1985.
Memasuki era 90-an menjadi masa Jesus Gil, politisi kontroversial dan seorang pebisnis yang kemudian menjadi presiden klub. Namun tak banyak kesuksesan raihnya.
Pertengahan 2000 membuat Atletico Madrid makin terkenal. Bukan karena prestasinya, melainkan performa pemain mereka yang membuat banyak klub tertarik untuk menggaet mereka.
Fernando Torres, Costinha, Maniche dan Sergio Aguero adalah salah satu pemain yang bersinar.
Dalam sejarah klub, Atletico Madrid telah meraih sembilan gelar La Liga dan delapan kali menjadi runner up, klub ini adalah salah satu tim yang patut waspadai.
Di ajang Copa del Rey juga demikian. Sembilan titel juara dan delapan posisi runner up berhasil diraihnya. Sementara di event Piala Super Spanyol, Atletico Madrid menang tiga kali.
Pelatih: Diego Simeone
Diego Simeone membawa dampak instan bagi Atletico Madrid sejak kedatangannya pada tahun 2011.
Ia langsung berhasil membawa Los Colchoneros menjadi juara Liga Europa dengan mengalahkan Athletic Bilbao 3-0 tanpa balas, di Stadion Arena Nationala, Bucharest.
Tren positif pun terus tunjuk oleh pelatih berusia 50 tahun ini, ketika ia berhasil membawa Atletico menjadi juara UEFA Super Cup dan Copa Del Rey.
Pelatih asal Argentina ini pun berhasil matahkan rekor buruk milik Atletico setelah 17 tahun, dengan berhasil finis di posisi tiga klasemen La Liga.
Dengan karakternya yang meledak-ledak, terutama ketika mendampingi timnya dari pinggir lapangan.
Maka tak heran, apabila ia berhasil membawa Atletico Madrid menjadi salah satu tim terbaik di Eropa saat ini.
Karir pelatih Simeone bisa bilang sangat singkat namun pasti, karena ia rata-rata hanya melatih satu tahun saja di klub yang pernah tangani.
Pemain Kunci: Alvaro Morata
Lini depan Atletico Madrid menjadi persaingan yang paling menarik untuk tunggu musim depan.
Namun, ada satu nama yang menarik perhatian dan selalu menjadi tumpuan utama di lini depan Atletico.
Dia adalah Alvaro Morata, pemain asal Spanyol ini diboyong dari Chelsea dengan mahar 56 juta euro.
Sebelumnya, ia pun sudah pernah seragam Atletico namun sebagai pemain pinjaman.
Selain Atletico Madrid, ia pun pernah tercatat merumput bersama Real Madrid. Oleh karena pengalamannya itu, maka Morata akan mempunyai peran yang penting di musim depan bersama Atletico Madrid.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.