Aset Digital Ripple (XRP) Alami Lonjakan

Reportasee.com – Ripple atau bernama lain XRP menjadi salah satu aset digital yang populer di kalangan penambang kripto. 

Akan tetapi aset satu ini belum go public karena adanya suatu masalah.

Namun pihak perusahaan akan segera menghadirkan ke tengah publik aset mereka setelah permasalahan di meja hijau tersebut selesai. 

Pernyataan ini berasal dari Brad Garlinghouse sebagai CEO perusahaan.

Berdasarkan salah satu sumber, Garlinghouse telah berencana untuk menghadirkan Ripple ke tengah publik. 

Namun pihak SEC menghalangi tujuan perusahaan yang membuatnya tertunda hingga tahun 2021. 

Meskipun begitu assert tersebut akhir-akhir ini mengalami lonjakan seperti Kripto lainnya.

Sejarah Aset Digital Ripple (XRP)

Pembuat Ripple ialah Jed McCaleb dengan pembangun David Schwartz serta Arthur Britto. 

Mereka kemudian mendekati Ryan Fugger yang memulai debutnya tahun 2005 silam. 

Pembangunan tersebut sebagai layanan keuangan guna memberikan pilihan pembayaran aman kepada anggota komunitas daring lewat jaringan global.

Fugger sudah mengembangkan sistem yang bernama OpenCoin sebagai cikal bakal aset tersebut. 

Perusahaan juga menciptakan mata uang digitalnya sendiri yang bernama XRP. 

Keberadaannya kemungkinan lembaga keuangan mengirim uang dengan waktu tunggu dan biaya yang bisa pengguna abaikan.

Pada tahun 2013 lalu, perusahaan melaporkan terkait minat dari bank sebab penggunaan sistem pembayarannya. 

Tahun 2018 sebanyak 100 bank sudah mendaftar. 

Akan tetapi sebagian besar dari mereka hanya memakai teknologi perpesanan XCurrent perusahaan.

Hal tersebut mereka lakukan sambil menghindar dari cryptocurrency XRP terkait permasalahan volatilitasnya. 

Perwakilan dari SWIFT berpendapat jika permasalahan skalabilitas serta solusi blockchain belum dapat terpecahkan.

Seorang eksekutif perusahaan mengaku pada tahun 2018 lalu jika mereka memulai blockchain klasik yang pihaknya sukai. 

Tetapi masukan yang berasal dari bank yaitu tidak bisa menempatkan di seluruh dunia dalam blockchain.

Sistem ini mengandalkan buku besar bersama-sama. Buku tersebut merupakan database terdistribusi yang di dalamnya tersimpan informasi terkait semua akun. 

Selain itu sistem juga memvalidasi akun beserta saldo secara instan guna transmisi pembayaran juga mengirimkan pemberitahuan pembayaran beberapa detik saja.

Keberadaan Ripple Labs menjadi kontributor utama kode dalam sistem verifikasi consensus di belakang perusahaan tersebut.

Aset Digital Ripple (XRP) Masuk Marketcap Terbesar

Salah satu aset Kripto yang populer dan menjadi incaran para investor adalah koin XRP atau terkenal dengan Ripple. 

Hal ini bukan tanpa alasan, sebab dari segi marketcap XRP menjadi salah satu aset paling besar.

Namun beberapa orang berpandangan negatif terhadap keberadaan aset XRP. 

Sejatinya pencetus aset tersebut adalah perusahaan asal Amerika Serikat dengan tujuan menyediakan layanan efisien pembayaran lintas batas. 

Cara layanan tersebut yakni menghilangkan perantara guna mengurangi segi waktu maupun biaya transaksi. 

Dalam jaringan itu, layanan pembayaran juga fasilitas lain nya menggunakan koin yang bernama XRP.

Banyak yang menyebut antara Ripple dan XRP satu kesatuan, namun secara teknisnya berbeda. 

Perusahaan berupa platform pembayaran serta XRP merupakan aset digital yang bekerja independen dan terpisah.

Sehingga XRP berperan menjadi jembatan antara sejumlah mata uang yang orang kirim pada jaringan perusahaan. 

XRP juga bertindak menjadi sumber likuiditas guna jaringan tersebut.

Sementara dari segi tujuan, XRP memiliki kegunaan berbeda dengan aset Bitcoin atau BTC.

Bitcoin berkembang sebagai mata uang digital yang terdesentralisasi guna membayar jasa maupun jasa. 

Di sisi lain aset ini tercipta guna bagi bank serta jaringan pembayaran sebagai salah satu sistem transfer uang, pelunasan pembayaran juga pertukaran mata uang.

Tujuan utama XRP yaitu guna menciptakan sistem transfer aset secara langsung dengan tawaran alternatif lebih murah. 

Selain itu penawarannya juga lebih transparan, aman daripada sistem transfer pembayaran terkini misalnya SWIFT.

XRP sangat terkenal dengan fungsi tersebut di jaringan perusahaan, hal inilah menjadi alasan banyak orang menyebutnya sebagai Ripple.

Harga Aset Digital Ripple (XRP) Ikut Melonjak

Mayoritas aset Kripto kembali bergerak dalam zona hijau pada Kamis 29 Juli tepatnya pagi hari. 

Penguatan tersebut sudah berlangsung sejak waktu perdagangan 28 Juli kemarin. 

Mengutip salah satu sumber pasar, ripple atau XRP mengalami lonjakan sampai 10,89 persen.

Kini aset tersebut berada dalam posisi US$ 0,7 perkoinnya dalam waktu 24 jam terakhir. 

Dalam satu minggu, aset ini tampak menguat sampai 24,97 persen. 

Selain XRP, lonjakan juga terjadi pada aset Bitcoin atau BTC.

BTC terpantau menguat sebesar 1,51 persen dalam waktu 2 jam terakhir dengan posisi US$ 39.729 untuk satu koinnya. 

Jika investor lihat, aset kripto dengan kapitalisasi paling besar tersebut sudah mengalami peningkatan sampai 24,01 persen dalam satu minggu terakhir.

Selanjutnya ada juga USDC yakni USD Coin yang naik sangat tipis sekitar 0,01 persen dalam satu hari terakhir dengan harga US$ 1 satu koinnya. 

Namun salah satu aset kripto itu terpantau melemah sebesar 0,02 persen dalam satu minggu belakangan.

Kemudian ada aset DOT yakni Polkadot menguat sampai 1,39 persen ke angka US$ 14,34 per koinnya. 

Kenaikan aset DOT terpantau cukup tinggi dengan kisaran 19,24 persen. 

Berikutnya terdapat BUSD Binance USD mengalami kenaikan tipis 0,02 persen menuju level UD$1 per koin.

Aset kripto itu melemah sebesar 0,03 persen jika investor melihatnya dalam satu pekan belakangan. 

Kenaikan sejumlah aset kripto termasuk Ripple ini tentu menjadi kabar baik untuk investor. 

Sebab beberapa waktu belakangan, semua aset kripto mengalami penurunan drastis.

Bukan Rekomendasi Investasi Jangka Panjang, Kenapa?

Kini aset kripto mempunyai jumlah dan macam sangat beragam. 

Contohnya saja Bitcoin, Dogecoin, Ethereum, Ripple dan masih banyak lainnya. 

Pemilihan aset kripto sebagai investasi jangka panjang bagi setiap orang menjadi tricky.

Terkadang, memiliki market cap besar serta likuiditas baik belum tentu sepenuhnya menjadi tolak ukur aset Kripto menarik sebagai investasi. 

Hal ini terjadi pula pada XRP yaitu sebuah koin besutan Ripple. 

Padahal jika melihat dari market cap, XRP masuk sebagai salah satu yang sangat likuid daripada aset kripto digital lainnya.

Merujuk sumber terpercaya, XRP mempunyai market cap terbesar kelima dengan nilai sebesar US$ 46,97 miliar. 

Bullwhales Douglas Tan selaku managing partner mengatakan jika market cap tidak lantas menjadi sebuah tolak ukur.

Selain itu bukan juga menjadi standar penilaian apakah sebuah proyek baik maupun tidak. 

Ia tidak menampik jika XRP secara market cap serta volume masuk dalam kategori tinggi hampir di tiap exchange. 

Hanya saja, menurut Tan sudah tak ada gelombang investor baru dalam kelas aset tersebut. 

Tan menambahkan jika dari segi harga, XRP tidak pula menunjukkan kinerja yang berkategori baik. 

Dalam dolar AS, harga aset XRP kini masih jauh berbeda daripada harga ATH di bulan Desember tahun 2017 lalu.

Hal ini juga berbeda dengan Bitcoin yang sudah mengalami kenaikan hingga 3 kali dari ATH sejak Desember 2017 lalu. 

Bukti ini semakin menegaskan jika tak ada pemain baru yang bertransaksi XRP.

Kendati demikian, ia menilai XRP Ripple dapat menjadi instrumen trading menarik sebab memiliki volatilitas tinggi. 


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Hot Minggu Ini

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...

Honda dan Nissan Bentuk Perusahaan Induk Baru, IPO di Tokyo 2026

Dua raksasa otomotif asal Jepang, Honda dan Nissan, tengah...
spot_img

Topik

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...

Honda dan Nissan Bentuk Perusahaan Induk Baru, IPO di Tokyo 2026

Dua raksasa otomotif asal Jepang, Honda dan Nissan, tengah...

1.000 Tentara Korea Utara Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina

Perang antara Rusia dan Ukraina terus membawa dampak luas,...

Vonis Kasus Korupsi Timah: Harvey Moeis Dipenjara 6,5 Tahun, Tuntutan Dikurangi

Pengusaha Harvey Moeis divonis 6,5 tahun penjara dalam kasus...

Pemerintah Berikan Diskon 50% Tarif Listrik untuk 81 Juta Pelanggan Mulai Januari 2025

Pemerintah Indonesia telah mengumumkan kebijakan diskon tarif listrik sebesar...

Berita Terkait

Ketegori Populer

spot_imgspot_img