Amerika Serikat kembali memperketat kendali terhadap akses teknologi semikonduktor Tiongkok dengan melarang Samsung memasok chipset canggih kepada perusahaan-perusahaan di negara tersebut.
Kebijakan ini menyusul langkah serupa yang diterapkan terhadap Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), pabrik semikonduktor terbesar di dunia, yang diminta untuk menghentikan pasokan chip berteknologi 7nm atau di bawahnya ke Tiongkok.
Perang Semikonduktor yang Memanas
Langkah ini merupakan bagian dari perang semikonduktor yang semakin intensif di pasar global.
Amerika Serikat dilaporkan berupaya membatasi akses Tiongkok terhadap teknologi chipset kelas atas, khususnya yang mendukung kecerdasan buatan (AI) dan komputasi canggih lainnya.
Samsung, melalui email kepada pelanggannya di Tiongkok, mengonfirmasi larangan tersebut, mengikuti langkah serupa yang dilakukan oleh TSMC.
Pelarangan ini dikhawatirkan membawa dampak signifikan pada bisnis Samsung, mengingat divisi semikonduktor mereka sudah menghadapi penurunan pesanan yang menyebabkan penutupan 50% kapasitas produksi.
Kerugian Bagi Perusahaan Teknologi
Keputusan AS ini tidak hanya memukul Samsung dan TSMC, tetapi juga berpotensi memengaruhi perusahaan semikonduktor lain seperti Intel.
Langkah ini dinilai merugikan bisnis mereka, mengingat pasar Tiongkok merupakan salah satu konsumen terbesar chipset kelas atas.
Bagi Samsung, larangan ini dapat memperburuk situasi divisi semikonduktor yang sudah menghadapi tekanan berat.
Dengan hilangnya pasar penting seperti Tiongkok, perusahaan mungkin perlu mencari strategi baru untuk mengamankan pendapatan dan keberlanjutan bisnis di sektor ini.
Rumor Produk Baru Samsung: Galaxy Z Flip FE
Di tengah tekanan ini, Samsung tetap fokus pada pengembangan produk baru. Salah satu yang sedang ramai diperbincangkan adalah rencana peluncuran Galaxy Z Flip versi Fan Edition (FE) pada paruh kedua tahun 2025.
Rumor menyebutkan bahwa ponsel lipat ini akan dilengkapi dengan chipset Exynos 2400, sebuah langkah yang cukup mengejutkan mengingat Samsung biasanya membatasi chipset kelas flagship untuk perangkat premium seperti Galaxy S24.
Namun, ada pertanyaan besar mengenai bagaimana Samsung akan menjaga harga Galaxy Z Flip FE tetap terjangkau sambil mempertahankan performa tinggi dari chipset tersebut.
Spekulasi mengarah pada kemungkinan penyesuaian fitur, seperti kualitas kamera, layar, atau baterai, untuk menekan biaya produksi.
Masa Depan Industri Semikonduktor
Ketegangan antara AS dan Tiongkok dalam perang teknologi ini memberikan dampak signifikan pada perusahaan teknologi global.
Larangan-larangan yang diberlakukan berpotensi mengubah peta kompetisi, sementara konsumen menanti inovasi baru seperti Galaxy Z Flip FE.
Samsung kini menghadapi tantangan besar untuk tetap relevan di pasar global sembari merespons kebijakan perdagangan yang semakin ketat.
Keputusan perusahaan dalam menghadapi situasi ini akan menjadi penentu utama arah bisnis mereka di masa depan.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.