Aplikasi Telegram merupakan salah satu layanan berbagi pesan yang pada dasarnya serupa dengan Whatsapp.
Karena itulah tak jarang masyarakat memakai aplikasi tersebut sebagai alternative untuk mengirim pesan.
Apalagi ketika aplikasi serupa yaitu Whatsapp mengalami kendala seperti yang terjadi baru-baru ini.
Sebab inilah nama Telegram sendiri langsung menjadi perbincangan hangat dan trending topic dunia.
Tak heran banyak orang penasaran seperti apa aplikasi Telegram sebagai pilihan lain dalam mengirimkan pesan.
Mengenal Aplikasi Telegram Pesaing Whatsapp
Sejak awal tahun 2021, banyak pengguna Whatsapp berbondong-bondong pindah ke aplikasi Telegram.
Hal ini terbukti dari firma riset bernama Sensor Tower yang menganalisa unduhan dua aplikasi tersebut.
Menurut hasil riset, dalam dua hari di awal tahun sebanyak 2,2 juta pengguna mengunduh Telegram.
Sementara jumlah unduhan untuk aplikasi Whatsapp mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Telegram sendiri adalah aplikasi perpesanan secara instan yang tercipta berkat kakak beradik bernama Nikolai serta Pavel Durov.
Mereka mempunyai tanggung jawab yang terbilang berbeda saat mengelola Telegram.
Pavel bertanggung jawab untuk ideologi Telegram sekaligus kelangsungan operasional aplikasi.
Kabarnya Pavel bahkan menggelontorkan uang pribadinya guna menjalankan Telegram.
Sedangkan saudaranya yaitu Nikolai bertanggung jawab dari bidang teknologinya.
Guna membangun aplikasi, Nikolai mengembangkan protokol khusus yang bekerja dengan sejumlah pusat data.
Sekarang pengembang Telegram berpusat di kawasan Dubai Uni Emirat Arab.
Telegram pertama kali rilis untuk layanan iOS tepat tanggal 14 Agustus tahun 2013 lalu.
Barulah dua bulan sesudahnya versi pertama Telegram untuk layanan Android meluncur tepat di tanggal 20 Oktober 2013 lalu.
Dari semenjak Telegram berdiri, Durov bersaudara kerap menjunjung tinggi kepentingan terkait perlindungan data penggunanya.
Apk Telegram berkomitmen guna melindungi percakapan pribadi antara pengguna dari pihak ketiganya.
Oleh karena itulah apk Telegram tak berafiliasi dengan perusahaan di bidang teknologi negara manapun.
Kini pengguna dapat mengunduh aplikasi Telegram melalui Android maupun iOS untuk berkomunikasi antar sesama pengguna.
Whatsapp Down, 70 Juta Pengguna Baru Pindah ke Telegram
Pesaing Whatsapp yakni aplikasi Telegram mendapatkan hingga 70 juta lebih pengguna baru selama sejumlah aplikasi besutan Facebook padam.
Kabar tersebut terungkap oleh pendiri Telegram yaitu Pavel Durov tepat hari Selasa 5 Oktober kemarin.
Karena permasalahan aplikasi Facebook, banyak orang di seluruh dunia tak bisa mengakses layanan pesan utama selama 6 jam.
Pihak Facebook menyalahkan pemadaman terkait perubahan konfigurasi yang terdapat kesalahan.
Akibat dari kendala itu sebanyak 3,5 miliar pengguna tak bisa mengakses layanan Whatsapp, Messenger serta Instagram.
Durov mengungkap tingkat pertumbuhan harian apk Telegram melebihi norma serta urutan besarnya.
Mereka pun menyambut lebih dari 70 juta pengungsi yang berasal dari platform lain dalam waktu satu hari.
Durov mengatakan sejumlah pengguna di kawasan Amerika Serikat atau AS mungkin mengalami kecepatan yang relatif lambat.
Hal ini lantaran jutaan orang bergegas mendaftar di saat yang bersamaan.
Namun layanan tersebut bekerja seperti biasanya bagi sebagian besar pengguna Telegram.
Margrethe Vestager selaku ketua anti monopoli Uni Eropa mengatakan dampak pemadaman tersebut.
Pemadaman itu memperlihatkan akibat dari hanya mengandalkan sejumlah pemain besar di bidang media sosial.
Serta ia menggarisbawahi perlunya terdapat lebih banyak persaingan.
Sementara pihak Rusia mengatakan insiden tersebut memperlihatkan Moskow benar guna mengembangkan layanan internet juga jejaring sosial sendiri.
Dampak dari pemadaman tersebut posisi aplikasi Telegram naik hingga 55 tingkat ke jajaran atas unduhan iPhone di kawasan AS.
Fitur Telegram Yang Tidak Ada Di Whatsapp
Sedang menjadi pembicaraan hangat, aplikasi Telegram sebagai pesaing Whatsapp rupanya memiliki keunggulan tersendiri.
Bahkan tak jarang pengguna menganggap keberadaan fitur tersebut membuatnya lebih baik daripada Whatsapp.
Seperti keunggulan pertama yang Telegram miliki yaitu kapasitas penyimpanannya yang tidak terbatas.
Di mana apk Telegram memakai sistem bernama cloud storage guna menyimpan data secara aman.
Penyimpanannya juga tak memenuhi perangkat serta mudah untuk pengguna akses.
Sistem penyimpanan tak terbatas serta gratis memungkinkan para penggunanya menyimpan semua jenis data file.
Berikutnya ketika berbagi data media melalui Telegram, pengguna tak perlu khawatir kualitasnya jadi turun.
Saat pengguna berbagi data lewat Whatsapp tak jarang kualitas yang ada di file tersebut akan menurun.
Pasalnya Whatsapp nantinya memangkas atau mengkompres ukuran sebelum pengguna kirim guna memudahkan tahap pengiriman.
Namun dengan menggunakan Telegram, pengguna tak akan mendapatkan masalah itu.
Sebab biasanya Telegram akan memberikan pilihan saat pengguna berbagi file dengan pengguna lainnya.
Fitur Telegram berikutnya yaitu menambahkan teman dengan memakai username saja.
Biasanya kalau menggunakan Whatsapp untuk menambahkan teman ataupun kontak baru harus memakai nomor telepon.
Sementara pada pemakaian Telegram pengguna tak perlu memakai nomor telepon cukup dengan menggunakan namanya saja.
Hal ini Telegram klaim supaya aksi penyalahgunaan terkait nomor telepon bisa pengguna hindarkan.
Fitur lainnya yang tak ada di Whatsapp namun tersedia di apk Telegram yaitu layanan edit pesan.
Keberadaan fitur tersebut memungkinkan pengguna untuk memperbaiki pesan yang sudah terkirim untuk mereka edit.
Tujuannya meminimalisir kesalahan pengetikan ataupun terdapat typo.
Nantinya pihak penerima pesan mendapat informasi kalau pesan yang masuk sudah pengirim edit sebelumnya.
Ada juga fitur pesan rahasia atau bernama lain secret chat yang bisa pengguna pakai untuk mengirimkan pesan confidential.
Secret chat memakai sistem enskripsi bermama end to end yang menyebabkan pihak lain di luar ruang chat tak mengetahuinya.
Bahkan pihak aplikasi Telegram sendiri tak akan bisa mengetahui isi pesan tersebut.
Sesama Aplikasi Chat, Telegram Dan Whatsapp Kerap Saling Sindir?
Whatsapp dan aplikasi Telegram menjadi dua seteru yang saling sindir lewat sosial media.
Salah satu yang terbaru yaitu Telegram melontarkan sindiran terkait fitur baru Whatsapp guna mengirim chat dari iOS ke ponsel android.
Fitur transfer chat itu baru saja hadir di aplikasi Whatsapp namun pihak Telegram menganggapnya sudah ketinggalan zaman.
Pasalnya Telegram telah mempunyai fitur yang sama sejak beberapa tahun sebelumnya lewat sinkronisasi cloud.
Pihak Telegram melontarkan sindiran itu melalui twit reply menuju akun resmi aplikasi Whatsapp.
Isinya berupa animasi GIF yang berasal dari film bertajuk Jumanji dengan pertanyaan tokoh lama yaitu what years is it.
Arti GIF itu ini tahun berapa? yang mengisyaratkan kalau fitur baru Whatsapp tadi terlambat rilis atau terbilang ketinggalan zaman.
Telegram memang sudah lama mempunyai fitur transfer dari ponsel iOS ke android begitu juga sebaliknya.
Awal tahun 2021 Telegram merilis fitur guna memindahkan riwayat percakapan dari aplikasi berbagi pesan lain.
Aplikasi itu mulai dari Line, Whatsapp sampai KakaoTalk sekalipun.
Ini bukan menjadi pertama kali Telegram menyindir aplikasi Whatsapp.
Sebelumnya tepat bulan Mei lalu kedua raksasa aplikasi chat itu pun saling sindir melalui media sosial Twitter.
Terlepas dari kelakuan baik Whatsapp maupun aplikasi Telegram, keduanya mempunyai basis pengguna dengan jumlah sangat besar.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.