Aplikasi Penipuan Kripto Ada di App Store, Wajib Waspada!

Rupanya App Store tak aman dari adanya aplikasi penipuan kripto yang mengkhawatirkan para penggunanya.

Keberadaan aplikasi seperti ini jelas membuat ponsel para pengguna Apple di seluruh dunia terancam.

Karena itulah para pengguna Apple perlu mengetahui tentang aplikasi penipuan kripto seperti ini.

Keberadaan Aplikasi Penipuan Kripto di App Store

Terlepas dari upaya terbaik Google dan Apple, rupanya aplikasi jahat masih saja berhasil lolos dari pertahanan mereka.

Biasanya, aplikasi yang mengkhawatirkan seperti aplikasi penipuan kripto muncul di Google Play Store.

Kendati demikian, kali ini pasangan aplikasi tersebut juga terdapat di App Store.

Keberadaan aplikasi penipuan ini berawal dari laporan terbaru dari Sophos.

Sebagai informasi, Sophos adalah sebuah kelompok cybercriminal China yang tepatnya bernama ShaZhuaPan.

Rupanya mereka berhasil mendapat dua aplikasi penipuan cryptocurrency yang terdaftar dalam Apple Store.

Sedangkan untuk aplikasi serupa satunya lagi berada di Google Play Store.

Untuk aplikasi yang dimaksud mempunyai nama Ace Pro dan MBM_BitScan untuk iOS.

Sementara itu, untuk aplikasi penipuan yang ada di Android bernama BitScan.

Memang semua aplikasi tersebut sudah dihapus dari toko aplikasi masing-masing Google dan Apple.

Kendati demikian, pengguna harus menghapusnya secara manual kalau salah satu dari aplikasi satu ini dipasang di dalam smartphone jenis apa pun.

Penipuan Pig Butchering Scam

Dalam kampanye yang dilakukan, pihak Sophos menuturkan bahwa penipu di baliknya memakai Facebook dan Tinder.

Para penipu biasanya menargetkan korban terutama para pria dengan menggunakan gambar curian dari sosial media lainnya.

Pihak BleepingComputer mencatat bahwa semua gambar yang ditampilkan memamerkan gaya hidup mewah.

Sebab terlihat semua fotonya menampilkan foto restoran mewah, lokasi eksotis, toko mahal, dan jelas saja memperlihatkan wanita cantik.

Tujuan akhir dari kemunculan aplikasi jahat tersebut yaitu untuk menipu para korban supaya berinvestasi dalam cryptocurrency.

Walaupun begitu, penjahat dunia maya yang membuatnya sebenarnya memakai teknik yang dikenal sebagai Pig Butchering atau pembantaian babi selama operasi berlangsung.

Penipuan Pig Butchering berasal dari China dan ide di baliknya yaitu untuk menggemukkan korban.

Setelah mereka berhasil menggemukkan korban, maka para pelaku bisa dengan bebas mengambil semua yang korban miliki.

Sesudah scammer mendapat kepercayaan korban, pelaku pun juga mengatakan bahwa mereka mempunyai seorang paman yang bekerja di salah satu perusahaan analisis keuangan.

Lewat kerabatnya tersebut, pelaku kemudian menawarkan untuk memperdagangkan cryptocurrency memakai aplikasi di Play Store ataupun App Store.

Namun penting untuk diingat bahwa semua aplikasi crypto yang dipakai oleh pelaku semuanya palsu.

Tetapi aplikasi tersebut tampak seperti aplikasi perdagangan lainnya yang sudah terkenal.

Para pengguna pun bisa menarik sejumlah kecil cryptocurrency yang sudah mereka beli pada awalnya.

Hal ini jelas membantu untuk membangun kepercayaan para korban lebih jauh.

Tetapi saat korban menarik dalam jumlah besar, maka aplikasi tersebut akan mengunci akunnya.

Dengan akun yang sudah terkunci, jelas saja para korban segera menyadari bahwa mereka tak akan bisa mendapatkan lagi uang yang sudah diinvestasikan dalam aplikasi penipuan ini.

Berhasil Melalui Pemeriksaan Keamanan Ketat Perusahaan Apple

Apple sendiri dikenal mempunyai pemeriksaan keamanan yang sangat ketat.

Karena itulah untuk aplikasi yang akan terdaftar dalam App Storenya harus melalui pemeriksaan paling ketat.

Namun aplikasi penipuan tersebut bisa melewati pemeriksaan karena mereka awalnya memakai aplikasi yang mempunyai sertifikat valid dan mendapat persetujuan Apple.

Tetapi setelah melalui tinjauan Apple dan tersedia di App Store, pengembang kemudian mengubah domain dan membuat aplikasi itu terhubung ke server yang berbahaya.

Oleh karena itu, para pengguna Apple wajib waspada dengan aplikasi penipuan kripto yang ada di App Store.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Hot Minggu Ini

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...
spot_img

Topik

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...

Honda dan Nissan Bentuk Perusahaan Induk Baru, IPO di Tokyo 2026

Dua raksasa otomotif asal Jepang, Honda dan Nissan, tengah...

1.000 Tentara Korea Utara Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina

Perang antara Rusia dan Ukraina terus membawa dampak luas,...

Vonis Kasus Korupsi Timah: Harvey Moeis Dipenjara 6,5 Tahun, Tuntutan Dikurangi

Pengusaha Harvey Moeis divonis 6,5 tahun penjara dalam kasus...

Berita Terkait

Ketegori Populer

spot_imgspot_img