Reportasee.com – Anxiety atau dalam bahasa Indonesia adalah rasa cemas. Anxiety merupakan hal normal yang dapat seseorang rasakan saat menghadapi suatu kondisi atau mendengar berita yang memunculkan rasa takut atau khawatir.
Tetapi, terkadang anda perlu waspada terhadap anxiety.
Apabila muncul tanpa ada akibat atau bahkan sulit untuk anda kendalikan maka bisa jadi penyebab nya adalah anda memiliki suatu gangguan mental yaitu gangguan kecemasan.
Anxiety atau rasa cemas dengan gangguan kecemasan bukanlah hal yang sama.
Rasa cemas termasuk hal yang normal seseorang rasakan jika masih bisa terkendali dan lalu akan hilang seiring hilangnya faktor pemicu munculnya rasa cemas.
Jika perasaan cemas yang ada miliki menetap atau bahkan memburuk sampai bisa mengganggu kegiatan anda sehari-hari, maka kondisi ini bisa jadi merupakan gangguan kecemasan atau anxiety disorder.
Tentang Anxiety Disorder
Gejala–Gejala Anxiety atau Rasa Cemas
Hampir semua orang dapat merasakan cemas saat harus menghadapi atau sedang dalam suatu kondisi yang dapat mengancam atau menakutkan.
Misalnya pindah tempat tinggal, memulai kehidupan baru, menjalani operasi, mendapatkan musibah, atau akan melahirkan.
Timbulnya rasa cemas karena harus menghadapi situasi dan kondisi yang dapat menimbulkan stres merupakan suatu hal yang normal.
Orang yang merasa cemas umumnya akan memiliki gejala-gejala ini:
- Tegang
- Gugup
- Gelisah
- Jatung yang berdegup kencang
- Nafas yang cepat dan terengah
- Gemetar
- Sulit tidur
- Insomnia
- Lemas
- Keringat berlebihan
- Susah berkonsentrasi
Perbedaan Anxiety dan Anxiety Disorder
Anxiety sering di artikan sebagai perilaku atua hal yang buruk, padahal nyatanya tidak sepeeti itu.
Jika anda barengi dengan pikiran yang positif maka rasa cemas dapat menjadi sebuah motivasi dan dorongan untuk bisa menghadapi tantangan atau situasi dan kondisi tertentu.
Contohnya, saat anda akan menghadapi ujian atau wawancara, rasa cemas bisa menjadi hal yang membuat anda terdorong untuk belajar atau mempersiapkan wawancara dengan sebaik-baiknya.
Tetapi saat pikiran and a negatif maka hal ini akan menghancurkan diri anda sendiri.
Hal yang harus anda waspadai adalah ketika rasa cemas terus muncul meskipun pemicunya sudah tidak ada atau rasa cemas terus muncul tanpa alasan yang jelas dan mengganggu kegiatan anda.
Dalam hal ini, anda perlu curiga bahwa anda mengalami anxiety disorder.
Gejala anxiety disorder pada setiap orang tentunya berbeda-beda, perbedaan ini tergantung pada jenis anxiety yang anda alami.
Untuk mengetahui apakah anxiety yang muncul pada diri anda adalah yang normal atau gangguan mental.
Anda harus melakukan pemeriksaan ke seorang ahli yaitu psikolog atau bisa juga psikiater.
Jenis-Jenis Anxiety
Berikut adalah beberapa jenis anxiety:
Generalized anxiety disorder atau gangguan kecemasan umum
Orang yang memiliki generalized anxiety disorder akan cemas berlebihan terhadap bermacam-macam hal, seperti dari hal pekerjaan, kesehatan, bahkan dari hal kecil sepeerti berinteraksi dengan orang lain.
Rasa cemas yang muncul akibat generalized anxiety disorder biasa nya terasa dalam jangka waktu beberapa hari sampai sekitar 6 bulan.
Maka dari itu, pengidap generalized anxiety disorder umumnya sulit menjalani hari – hari karena kecemasannya akan mengganggu bahkan dari hal sederhana.
Bukan hanya rasa cemas yang akan seorang pengindap generalized anxiety disorder tetapi ada banyak hal negative lain yang bisa terasa bahkan secara fisik.
Seperti mudah lelah, sakit kepala, tidak nafsu makan, insomnia atau sulit tidur, dan lain – lain.
Phobia atau fobia
Phobia adalah salah satu jenis anxiety disorder yang mana pengidapnya merasa takut berlebihan dan menjadi tidak rasional terhadap suatu benda, hewan, atau kondisi tertentu yang biasanya tidak orang lain takuti.
Seseorang dengan phobia akan mengalami panic attack atau ketakutan yang luar biasa jika melihat suatu benda atau ada pada tempat yang ia phobia kana tau takuti.
Contohnya saja orang yang takut akan boneka, maka saat ia melihat boneka ia akan mengalamai panic attack dan kadang malah ada yang sampai pingsan.
Beberapa hal yang biasanya menjadi phobia adalah laba – laba, serangga, tempat gelap, dan lain-lain.
Maka itu, seseorang dengan phobia umumnya akan melakukan segala cara agar jauh dari hal atau kondisi yang ia takuti.
Social anxiety atau socal phobia atau angguan kecemasan social
Para pengidap social anxiety atau terkenal dengan social phobia memiliki rasa cemas atau ketakutan yang hebat terhadap lingkungan sosial atau kondisi yang mengharuskan mereka untuk berinteraksi dengan orang lain.
Para pengidap social phobia merasa bahwa dirinya selalu mendapat pengawasan dan judge dari orang lain, bahkan kadang ia merasa takut dan malu jika berada pada tengah-tengah orang banyak.
Maka dari itulah biasanya mereka akan berusaha sebisa mungkin untuk tidak berhubungan dan berinteraksi dengan orang – orang lain.
Post traumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan stress pascatrauma
PTSD bisa muncul saat seseorang pernah melewati kejadian buruk yang mengancam nyawanya dan membuatnya trauma.
Misalnya, tinggal denga lingkungan yang suka perang, mengalami bencana alam, atau korban kekerasan.
Orang dengan PTSD suka melupakan hal traumatis yang pernah dia alami, karena kadang ada beberapa hal yang dapat memicu ingatannya.
Kadang ia ingatannya terlintas atau kadang bisa juga menjadi mimpi dalam tidurnya.
Penderita PTSD sering kali memiliki perasaan bersalah, ingin menyendiri, sulit bergaul, dan lain-lain.
Kadang kala orang dengan PTSD mengalami insomnia serta depresi.
Panic attack atau gangguan panic
Saat mendengar berita yang mengejutkan biasanya orang akan merasa panik, contohnya saat ada anggota keluarga yang mengalami musibah.
Hal itu normal anda alami.
Tetapi berbeda jika anda mengalami kepanikan saat tidak ada alasan yang jelas.
Kecemasan dan panic attack karena gangguan ini bisa muncul kapan saja, dimana saja dan biasanya sering terjadi juga berulang.
Saat merasa panik, penderita panic attack umumnya bisa merasakan beberapa gejala lain, misalnya jantung yang berdegup kencang, keringat dingin, sakit kepala, sesak nafas, bahkan sampai gemetar seluruh tubuh.
Seseorang yang memiliki panic attack tidak bisa memprediksi kapan panic attack tersebut akan muncul.
Maka, banyak penderita panic attack yang memilih untuk jauh dari lingkungan social, mereka takut jika panic attack yang mereka alami akan kambuh pada tempat yang tidak sepatutnya.
Obsessive compulsive disorder (OCD) atau gangguan obsesif kompulsif
Seseorang yang menderita OCD cenderung melakukan sesuatu secara berlebihan atau berkali-kali dengan maksud meringankan perasaan cemas yang muncul dalam pikirannya sendiri.
Seperti saat ia mencuci piring, ia harus mencucinya sebanyak 5 kali karena ia pikir piring yang ia cuci masih kotor.
OCD termasuk gangguan yang sulit untuk penderitanya kendalikan, bersifat menetap, dan biasanya terjadi setiap hari
Cara-Cara untuk Mengatasinya
Untuk meredakan rasa cemas, anda bisa melakukan cara-cara seperti berikut:
- Mendapat waktu istirahat yang cukup
- Mengurangi alcohol dan cafein
- Mengurangi stress dengan beberapa hal seperti meditasi, yoga, dan lain – lain
- Beraktivitas secara fisik
- Cerita dan mengobrol bersama teman
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.