Kata skizofrenia sudah tidak asing lagi bagi masyarakat terutama yang tertarik mempelajari masalah kejiwaan atau mental. Namun belum semua orang memahami dengan benar apa itu skizofrenia. Simak ulasan berikut, dan Anda akan mengerti hal-hal yang berkaitan dengan masalah mental ini.
Pengertian Skizofrenia
Skizofrenia merupakan salah satu gangguan kejiwaan kronis yang ditandai dengan munculnya halusinasi dan delusi bagi penderitanya. Seseorang dengan gangguan ini akan mengalami perubahan sikap dan tidak dapat berpikir dengan benar atau pikirannya kacau.
Pada umumnya, penderita gangguan ini mengalami gejala psikosis yang membuatnya tidak mampu membedakan halusinasi dan kenyataan. Ia kesulitan untuk memutuskan apakah hal-hal yang ia alami adalah suatu kenyataan atau hanya terjadi dalam pikirannya sendiri.
Kadang kala, banyak yang menganggap ini sama dengan psikosis. Akan tetapi hal ini tidak sepenuhnya benar. Skizofrenia merupakan gangguan mental, sedangkan psikosis merupakan salah satu gejala yang dapat mengakibatkan berbagai macam gangguan mental.
Gejala Skizofrenia
Setelah mengetahui apa itu skizofrenia, ada baiknya Anda mengenali gejala-gejalanya. Gejala gangguan mental ini terbagi menjadi dua, yaitu gejala positif dan negatif. Berbagai gejala yang termasuk dalam kedua kategori gejala gangguan tersebut adalah sebagai berikut:
Gejala positif
Gejala positif dari gangguan mental ini dapat berupa halusinasi dan delusi, di mana penderitanya akan melihat, mendengar, dan merasakan hal-hal yang pada kenyataannya tidak ada. Penderita akut bahkan tidak mampu membedakan halusinasi dan kenyataan.
Gejala ini juga dapat berupa gangguan dalam berpikir, dimana pikiran penderita selalu mengalami kekacauan. Dan mau tidak mau, berbagai hal tersebut kan mengubah pola perilakunya yang kadang menjadi tidak terkendali.
Gejala negatif
Gejala negatif merupakan gejala skizofrenia yang ditandai dengan hilangnya sifat dan kemampuan yang pada umumnya dimiliki oleh orang normal. Sebagai contoh, pengidap skizofrenia dengan gejala negatif akan memiliki daya konsentrasi, pola tidur, dan motivasi hidup yang abnormal.
Seorang penderita skizofrenia dapat memiliki daya konsentrasi yang sangat tinggi atau bahkan tidak ada sama sekali. Ia juga memiliki pola tidur yang tidak biasa, ia dapat tidak tidur selama beberapa hari atau hanya dalam waktu yang sebentar.
Gejala ini biasanya beserta dengan keengganan bersosialisasi dengan orang lain dan rasa tidak nyaman ketika ada orang lain di sekitarnya. Anda dapat mengenali seorang penderita skizofrenia dengan gejala negatif melalui beberapa ciri perilaku.
Orang yang menderita skizofrenia pada umumnya terlihat apatis dan buruk secara emosi. Ia tidak peduli dengan lingkungan sekitar dan kesulitan mengatur emosinya. Seorang skizofrenia juga tidak mempedulikan penampilan dirinya bahkan menarik diri dari pergaulan.
Diagnosis Skizofrenia
Jika Anda telah memahami apa itu skizofrenia dan mengalami beberapa gejala terjadinya penyakit mental ini, maka segera periksakan kondisi kejiwaan Anda. Untuk mendiagnosis penyakit ini, Anda akan melewati beberapa pemeriksaan.
Tidak hanya pemeriksaan kejiwaan, tapi Anda juga harus menjalani pemeriksaan fisik dan riwayat keluarga. Pemeriksaan fisik ini bertujuan untuk melacak penyebab terjadinya gangguan ini dari faktor fisik, sedangkan pemeriksaan riwayat keluarga untuk melacak penyebab dari faktor genetic.
Terdapat pula pemeriksaan tambahan seperti tes darah, MRI atau CT Scan yang berguna untuk mengetahui penyebab skizofrenia dari fakrot organik. Katakanlah seperti tumor otak maupun kelainan metabolic lain yang memunculkan gejala halusinasi seperti skizofrenia.
Pendeteksian awal akan mengungkap penyebab terjadinya ganguan ini dengan lebih cepat dan tepat. Dengan mengetahui faktor yang menyebabkannya, maka penanganan gangguan mental ini menjadi lebih cepat sehingga dapat sembuh dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Pengobatan Skizofrenia
Pengobatan skizofrenia dapat Anda lakukan melalui beberapa cara yang tentunya harus di bawah pengawasan ahli. Gangguan mental ini dapat sembuh dengan obat dan terapi psikologis. Obat-obat ini merupakan antipsikotik yang berpengaruh pada zat neurotransmitter otak
Obat tersebut mampu menurunkan kecemasan dan halusinasi, serta membantu menjaga kemampuan berpikir penderitanya. Obat-obatan antipsikoti untuk penderita akan mengurangi bahkan menghilangkan gejala yang diderita.
Selain itu, gangguan mental ini juga dapat sembuh dengan terapi kejut listrik atau elektrokonvulsif (ECT). Terapi ini fungsinya untuk mengurai kekacauan listrik pada otak sebagai penyebab gejala halusinasi sehingga gejala tersebut dapat berkurang.
Ketika menjalani terapi kejut listrik, pertama-tama penderita gangguan ini akan diberi anestesi. Setelah anestesi bekerja dan penderita dalam keadaan tidak sadar atau tertidur, aliran listrik eksternal akan dialirkan ke otak.
Pencegahan Skizofrenia
Setelah mengetahui seluk beluk gangguan ini, Anda tentu penasaran dengan cara mencegah terjadinya gangguan ini. Namun sayangnya, secara spesifik gejala gangguan mental ini belum ditemukan.
Yang dapat Anda lakukan adalah menjaga keharmonisan keluarga dan lingkungan, melakukan kegiatan yang positif, serta rutin berolahraga agar kesehatan mental tetap terjaga. Kesadaran dan pemeriksaan dini terhadap gangguan ini dapat membantu mengurangi gejala penyakit ini agar tidak semakin parah.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.