Artikel

Trending di Twitter Korban Aksi Klitih, Ini Penjelasannya

Aksi Klitih saat ini tengah menjadi pembicaraan hangat khususnya di kalangan warganet kawasan Yogyakarta.

Hal ini terjadi setelah media sosial geger dengan cerita seorang warganet yang mengaku sebagai salah satu korban klitih.

Berdasarkan cuitannya itu, ia menjadi korban klitih ketika melintas di Underpass Kentungan malam tadi.

Pengguna Twitter dengan nama akun @kinderpo*** membagikan ceritanya sebagai salah satu korban klitih.

Mulanya korban melintas di Underpass Kentungan kawasan Depok Sleman sekitar jam 19.00 WIB.

Ia bercerita kalau awalnya ada dua orang memepetnya ketika berjalan.

Kemudian ada mobil catcalling ke korban namun ia mengaku tidak menghiraukannya.

Lalu tanpa sadar di sebelah kiri sudah ada motor memepet dengan pengendara 2 orang.

Awalnya ia mengira jika pengendara itu hendak melakukan aksi begal.

Namun secara tiba-tiba pengendara memegang tangan kiri korban dan secara reflek ia memberontak dan berkata kasar.

Dia mengaku setelah dua orang itu memepetnya ia merasakan perih di bagian tangan kiri.

Ternyata setelah korban melihat jaket yang ia kenakan sudah robek dan terdapat luka mirip sayatan di bagian tangannya.

Tetapi ia mengaku tak dapat menenali plat nomor  pelaku klitih ataupun ciri-ciri pelaku.

Hal ini lantaran kondisi di tempat kejadian aksi klitih yakni Underpass Kentungan dalam keadaan gelap.

Di sisi lain Kapolres Sleman ketika diminta konfirmasi terkait kejadian itu mengaku akan sesegera mungkin menyelidiki kasus tersebut.

Pihaknya mengatakan mereka juga akan meningkatkan kegiatan yang bersifat preventif, preemtif seperti patrol.

Kapolres mengatakan mereka akan meningkatkan patroli.

Agar bisa mencegah aksi kejahatan jalanan yang marak kembali, Kapolres nantinya meningkatkan pembinaan di kalangan warga.

Bukan itu saja, ia juga akan meningkatkan kegiatan yang bersifat intelijen.

Sementara itu, Kapolres juga meminta kepada masyarakat supaya tak langsung menyimpulkan kalau tindakan tersebut merupakan klitih.

Namun ia mempersilahkan korban untuk melapor apabila menjadi korban aksi klitih.

Yang jelas Kapolres menegaskan jangan ada statement liar sehingga membuat masyarakat kian merasa resah.

Arti Dari Aksi Klitih

Tengah menjadi pembicaraan hangat bahkan viral di jagat Twitter, namun banyak yang belum tahu tentang klitih.

Melansir dari media setempat, kata klitih merupakan bentuk kata ulang yakni klitah klitih.

Makna dari kata ulang tersebut yaitu jalan bolak balik dan agak kebingungan.

Hal ini berdasarkan Bamus Bahasa Jawa SA Mangunsuwito pada 18 Desember 201 lalu.

Pakar bahasa Jawa menjelaskan kalau klithah klithih masih kata ulang berubah bunyi layaknya mondar mandir atau pontang panting.

Tetapi ia mengartikan bahwa klithah merupakan keluyuran yang tidak jelas arahnya.

Dahulu kata klithah klithih sama sekali tak ada unsur negative.

Namun kata tersebut kini menjadi aksi klitih yang berarti unsur negative yakni menunjukkan aksi kekerasan serta kriminalitas.

Istilah klitih sendiri marak di pemberitaan media sekitar tahun 2016 lalu.

Kala itu tercatat ada sebanyak 43 kasus kekerasan yang melibatkan kalangan remaja.

Per bulan rata-rata kepolisian menangani hingga 3 kasus klitih.

Tetapi kriminal yang melibatkan para remaja pernah muncul di tahun 1990an silam.

Sosiolog kriminalitas Universitas Gadjah Mada mengatakan terdapat dua faktor yang menjadi pendorong tindakan klitih.

Ia menjelaskan salah satu faktor adalah internal yaitu murni dorongan yang timbul murni dari dalam diri si pelaku.

Sedangkan faktor eksternal memiliki kaitan dengan struktur sebuah organisasi yang berada dalam lingkaran pelaku kekerasan.

Menurutnya aksi klitih bisa saja muncul saat suatu kelompok melakukan rekrutmen anggota baru maupun ajang eksistensi diri.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Back to top button