Ketua Pusat Kajian Ilmu Hukum (PKH) Fakultas Hukum Universitas Galuh (Unigal), Hendra Sukarman, S.H.,M.H., menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan kegiatan studi tour yang diselenggarakan oleh sekolah.
Pernyataan ini disampaikan menanggapi polemik yang muncul di masyarakat terkait urgensi dan efektivitas studi tour bagi siswa, terutama dengan adanya perubahan jadwal akibat momentum Pilkada.
“Saya mendukung pelaksanaan studi tour sekolah, selama kegiatan tersebut direncanakan dengan matang dan memiliki tujuan yang jelas,” ujar Hendra Sukarman saat ditemui di kampus Unigal, Kamis (04/10/2024).
Hendra Sukarman menjelaskan bahwa perencanaan yang matang menjadi kunci keberhasilan studi tour.
“Perencanaan yang matang mencakup berbagai aspek, mulai dari penyusunan anggaran, pemilihan destinasi, hingga penyusunan program kegiatan yang edukatif dan rekreatif,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hendra Sukarman menegaskan bahwa studi tour memiliki banyak manfaat bagi siswa, antara lain:
“Pertama, memperluas wawasan dan pengetahuan,” katanya.
Menurut Hendra, studi tour memungkinkan siswa untuk belajar di luar kelas dan mengamati secara langsung objek yang selama ini hanya dipelajari di buku.
“Kedua, mengembangkan keterampilan sosial,” ucapnya.
Interaksi dengan teman, guru, dan masyarakat di tempat yang baru, dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam bersosialisasi dan berkomunikasi.
“Kemudian,menumbuhkan rasa cinta tanah air,”katanya.
Mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan budaya dapat menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air pada diri siswa.
“Studi tour yang dirancang dengan baik dapat menjadi metode pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi siswa,” tandas Hendra Sukarman.
Menanggapi perubahan jadwal studi tour yang terjadi karena berbenturan dengan momentum Pilkada, Hendra Sukarman menyayangkan hal tersebut.
“Saya kira ini perlu menjadi perhatian bagi para pemangku kebijakan. Studi tour yang sudah diagendakan sejak lama seharusnya tidak terganggu oleh agenda politik,” tegasnya.
Menurutnya, perubahan jadwal studi tour dapat merugikan siswa karena mengganggu proses pembelajaran dan menimbulkan kekecewaan.
“Sekolah sudah menyusun program dengan matang, siswa pun sudah antusias mengikuti kegiatan ini. Perubahan jadwal secara mendadak tentunya akan berdampak negatif,” jelas Hendra.
Dukungan dari akademisi Unigal ini diharapkan dapat memberikan perspektif baru dalam melihat studi tour sekolah, sehingga kegiatan ini dapat terus dilaksanakan dengan memperhatikan aspek perencanaan, edukasi, dan keselamatan siswa.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.