Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua Barat melaporkan bahwa sebanyak 508 dari 540 orang dengan kasus positif HIV yang terdeteksi dalam periode Januari-November 2024 telah menjalani pengobatan antiretroviral (ARV).
Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk menekan angka penyebaran dan dampak HIV di wilayah tersebut.
Kepala Dinkes Papua Barat, dr. Alwan Rimosan, menjelaskan bahwa pemerintah terus mendorong masyarakat, terutama yang telah aktif secara seksual, untuk rutin memeriksakan diri.
“Kami mengedukasi masyarakat agar melakukan deteksi dini untuk mencegah penularan HIV lebih lanjut. Di Manokwari sendiri, tersedia 22 fasilitas kesehatan yang dapat melakukan pemeriksaan HIV dengan jaminan kerahasiaan data,” ujar Alwan di Manokwari, Minggu (1/12).
Statistik Kasus HIV di Papua Barat
Data yang dihimpun Dinkes menunjukkan bahwa sejak 2023 hingga November 2024 terdapat 3.561 kasus positif HIV yang tersebar di berbagai kabupaten. Berikut adalah distribusi kasus berdasarkan wilayah:
- Manokwari: 3.561 kasus
- Teluk Bintuni: 1.525 kasus
- Kaimana: 717 kasus
- Fakfak: 420 kasus
- Teluk Wondama: 133 kasus
- Manokwari Selatan: 46 kasus
Selama Januari hingga November 2024, dari 2.550 orang yang menjalani pemeriksaan HIV, ditemukan 540 kasus positif.
Upaya Penanggulangan dan Edukasi
Dr. Alwan menekankan bahwa penanganan HIV/AIDS memerlukan sinergi berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan komunitas lokal.
Langkah strategis dilakukan melalui sosialisasi untuk mengurangi stigma yang sering kali menjadi penghambat deteksi dini.
“Stigma bisa membuat orang takut untuk memeriksakan diri atau menjalani pengobatan. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat memahami pentingnya pemeriksaan dan pengobatan yang cepat dan teratur,” tegasnya.
Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia 2024 yang mengusung tema “Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa”, berbagai kegiatan telah dilaksanakan. Di antaranya:
- Pemeriksaan HIV dan konseling gratis.
- Kampanye edukasi di sekolah, tempat kerja, dan komunitas.
- Pemeriksaan viral load untuk ODHA (Orang dengan HIV/AIDS).
Pesan Penting untuk Masyarakat
Dr. Alwan juga mengimbau masyarakat untuk tidak ragu memanfaatkan layanan pemeriksaan HIV yang tersedia. “Kerahasiaan Anda adalah prioritas kami. Jika hasilnya positif, dengan pengobatan teratur, Anda tetap dapat menjalani hidup seperti biasa,” tuturnya.
Melalui kolaborasi yang solid dan kesadaran masyarakat yang meningkat, pemerintah Papua Barat optimis dapat menekan angka penularan HIV dan memastikan hak kesehatan yang setara bagi semua warga.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.