Lima tips membedakan ikan sidat dan belut ini perlu kamu coba. Kedua hewan tersebut memang yang menjadi lauk favorit masyarakat pribumi.
Kedua mahluk air tersebut tumbuh sangat pesat di perairan sungai Indonesia.
Memiliki tubuh yang sama-sama bulat memanjang membuat masyarakat seringkali salah saat membedakan keduanya.
Ikan Sidat yang memiliki julukan lain yakni Unagi tergolong cukup familiar di pasar perikanan Jepang.
Kedua jenis ikan tersebut saat ini termasuk bahan pangan yang cukup tinggi permintaan pasarnya.
Lantas adakah cara unik mengenali ciri keduanya? Berikut cara membedakan keduanya agar tidak terkecoh.
Cara Membedakan Ikan Sidat dan Belut
Amati Susunan Tubuhnya
Tips kedua ykni amati struktur dari tubuh mereka. Meski struktur tubuhnya mirip, tetapi beberapa perbedaan dalam struktur tubuh mereka pasti akan Anda temui jika Anda jeli.
Ikan Belut memiliki postur tubuh memanjang serta mata yang mini.
Tubuh ikan belut mulus tanpa sisik tetapi memiliki lapisan lendir dari ujung kepala hingga ujung ekornya.
Ikan Belut juga memiliki mulut lebih lebar disertai gigi halus.
Bagian insang ikan Belut berwarna coklat dan memiliki celah yang menyatu dengan lipatan tunggal di bagian kepala bawah mereka.
Rata-rata ukuran postur tubuh mereka 25 hingga 40 cm dengan bintik-bintik hitam di area punggung.
Berbeda dengan ikan Sidat, ikan Belut tidak bersirip, sedangkan ikan Sidat memiliki sirip di bagian belakang kepala.
Sirip ikan sidat berukuran mungil dan kadang masyarakat menganggapnya sebagai telinganya ikan sidat.
Fahami Habitat Hidupnya
Tubuh dengan media yang sama yaitu perairan sungai dan persawahan, nyatanya habitat belut maupun sidat memiliki spesifikasi sendiri-sendiri.
Ikan Sidat tidak memerlukan media tambahan yang sama seperti ikan Belut untuk mereka bertahan hidup.
Media tambahan yang dimaksud disini adalah lumpur.
Ia mampu hidup dengan lebih fleksibel dari pada ikan belut.
Ikan sidat bahkan mampu hidup di dua jenis perairan sekaligus yakni perairan yang bersifat asin dan tawar.
Akan tetapi ikan sidat lebih menyukai hidup di perairan dengan salinitas yang rendah.
Ikan Belut biasa tumbuh di perairan sungai, sawah dan rawa dengan endapan lumpur yang cukup banyak.
Ikan belut mampu bertahan hidup jika terjadi cuaca ekstrim, bahkan tetap dalam kondisi normal ketika tubuhnya sedang kekurangan oksigen.
Kendati demikian, kemampuan ikan Belut bertahan dalam kondisi cuaca ekstrim tergolong sementara.
Apabila kondisi geografis memasuki musim kemarau dengan suhu panas yang tinggi.
Ikan Belut perlahan akan bergerak menuju media baru dengan kondisi suhu yang normal.
Teliti Jenis Ikan Belut dan Ikan Sidat di Indonesia
Sebelum Anda mengkonsumsi ikan Belut, ada baiknya Anda mengenali jenis-jenis ikan Belut agar tidak terjadi alergi.
Di Indonesia, terdapat tiga jenis ikan Belut yang populer yaitu Belut rawa, Belut Laut, serta Belut rawa.
Jenis mereka memang ditentukan dari habitat hidup mereka.
Cita rasa yang dihasilkan pun biasanya sedikit berbeda antara yang hidup di sungai, rawa dan laut.
Lain Halnya dengan ikan Belut, ikan Sidat di Indonesia memiliki enam jenis.
Ikan Sidat sendiri secara umum tercatat memiliki delapan belas jenis atau spesies yang tersebar di seluruh dunia.
Jenis yang terkenal yakni Anguilla Marmorata.
Siklus Ikan Belut dan Sidat
Jika Anda bertanya, ikan manakan yang memiliki siklus hidup lebih lama, maka jawabannya adalah ikan Belut.
Ikan Sidat berusia matang memiliki kebiasaan menepi di hulu sungai atau danau.
Pada ikan Sidat yang hidup di perairan laut, mereka yang berusia dewasa akan menjelajah ke bawah laut hingga kedalaman lebih dari 6000 mdpl.
Ikan Belut tergolong jenis ikan berkelamin ganda atau hermaprodit.
Ikan Belut akan mengalami pergantian kelamin ketika usianya sudah matang.
Ketika masa proses pergantian kelamin, ikan Belut akan bergerak lebih agresif dari sebelumnya.
Ikan Belut bahkan menjadi bersifat kanibal karena tidak segan-segan memangsa ikan Belut lain.
Lokasi Pembudidayaan
Budidaya ikan keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok.
Ikan Sidat dapat Anda budidayakan dengan menyediakan lokasi perairan sawah dengan dasaran tanah yang padat.
Seperti yang sudah kita ketahui, ikan Sidat tidak menyukai lumpur.
Upayakan juga kadar keasaman perairan yang Anda sediakan sudah sesuai dengan ph 5-7.
Untuk budidaya ikan Belut, Anda perlu menyiapkan media tersendiri.
Ikan Belut menyukai perairan dengan dasaran tanah yang gembur atau lumpur.
Agar mendapatkan hasil panen ikan Belut yang maksimal, tempatkan ikan Belut pada tanah lumpur yang memiliki humus.
Humus sangat baik untuk kehidupan ikan Belut karena mengandung sitrat yang mampu menahan bahan-bahan bersifat organic agar tidak mengkontaminasi air secara berlebihan.
Itulah lima tips yang dapat Anda manfaatkan untuk membedakan perbedaan ikan Belut dan ikan Sidat di Indonesia.
Pelajari juga bagaimana mereka mendapatkan nutrisi setiap harinya dan bagaimana kebiasaannya agar Anda mendapatkan hasil maksimal saat membudidayakan mereka.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.