ReportaseeJATENG.com – Hari Pramuka Nasional di Indonesia di peringati setiap tanggal 14 Agustus tidak hanya bagi anggota melainkan seluruh masyarakat.
Saat dudk di bangku Sekolah Dasar anak-anak akan di ajak untuk beajar gerakan pramuka atau gerakan kepanduan.
Tidak hanya saat SD, namun pelajaran pramuka ini akan nada hingga SMA/SMK agar bisa tertanam dalam benak setiap orang.
Meskipun tidak jarang beberapa orang menyepelekan tentang gerakan pramuka namun nyatanya pelajaran ini sangat bermanfaat.
Hal tersebut lantaran banyak hal bisa anda praktikkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga lebih memudahkan dalam menghadapi masalah.
Untuk lebih menjiwai Hari Peringatan pramuka ini akan lebih lengkap jika memahami sejarah serta makna lambang pramuka.
Karena banyak anak atau masyarakat yang hanya mengetahui perlengkapan dalam pramuka tanpa mengetahui makna dan sejarahnya.
Sejarah Gerakan Pramuka
Untuk lebih mendalami makan Hari pramuka tentu ada baiknya mengetahui sejarah serta asal usul lahirnya hari tersebut.
Karena pada umunya setiap orang hanya mengetahui cara merayakan dengan upacara dan kegiatan lainnya tanpa mengetahui maknanya.
Pada tanggal 14 Agustus, peringatan Hari Pramuka Nasional lebih terkenal dengan sebutan gerakan kepanduan sebelumnya.
Sebenarnya gerakan Kepanduan ini tidak hanya terdapat di tanah air, melainkan juga terdapat di seluruh Negara.
Gerakan Kepanduan Internasional memiliki sebutan Scouting atau yang memiliki arti lain Gerakan Pramuka.
awal tercetusnya gerakan pramuka oleh seorang anggota angkatan darat yang bernama Robert Baden-Powell.
Robert Baden-Powell merupakan seorang angkatan darat dari Inggris yang pernah menulis buku berjudul “Scouting For Boys”.
Robert menulis buku tersebut pada tahun 1905 sampai 1907 dengan isis yang penuh makna bagi masyarakat.
Buku yang berjudul “Scouting For Boys” berisi panduan-panduan yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat.
Seperti panduan-paduan bagi anak muda tentang ketangkasan serta ketrampilan, panduan dasar-dasar mural.
Bahkan dalam buku yang Robert Baden-Powell tulis terdapat uraian tentang cara bertahan hidup yang penting bagi seluruh masyarakat.
Setelah terbit akhirnya buku tersebut tersebar di seluruh Negara termasuk Indonesia dan memiliki banyak peminat.
Di Indonesia sendiri buku tersebut menjadi buku panduan yang di sebut juga pramuka yang masih terealisasi hingga sekarang.
Lahir di London pada 22 Februari 1857, hari kelahiran Robert Baden-Powell menjadi hari peringatan Pramuka Internasional.
Sedangkan di tanah air sendiri menetapkan Hari Pramuka Nasional pada 14 Agustus sejak tahun 1961 sesuai gagasan Ir. Soekarno.
Ir. Soekarno member gagasan tersebut dengan misi untuk mendidik pemuda dan pemudi bangsa dari kecil atau anak-anak.
Dengan memperingati Hari Pramuka Nasional bertujuan untuk meningkatkan rasa cita terhadap tanah air serta jiwa bela Negara.
Sedangkan istilah Pramuka sendiri merupakan cetusan dari Sri Sultan Hamengkubuwana IX saat itu.
Sri Sultan Heamengkubuwana IX terinspirasi dari sebuah kata Poromuko atau yang berarti terdepan dalam perang.
Tidak hanya itu saja, namun juga tercipta cetusan Praja Muka Karana atau Jiwa Muda Gemar Berkarya.
Hari Pramuka Nasional Memaknai Lambang Tunas Kelapa
Meskipun peringatan Gerakan Kepanduan atau Scouting setiap tanggal 22 Februari, namun tanah air memiliki gagasan tersendiri.
Gagasan tersebut timbul sejak pemerintahan Presiden Soekarno sehingga Hari Pramuka di peringati sejak 14 Agustus 1961.
Tidak hanya mencetuskan tanggal hingga istilah dalam peringatan namun juga lambang yang memiliki makna tersendiri.
Pramuka memiliki lambang sebuah tunas kelapa hasil inspirasi seorang Pembina Pramuka yaitu Bapak Sumardjo Armodipuro.
bahkan dalam memperkenalkan Gerakan Pramuka pada 14 Agustus 1961 ke masyarakat sudah menggunakan lambang tunas kelapa.
Sejak tahun 1961 pula lambang Pramuka ini digunakan pada berbagai macam perlengkapan Pramuka.
Mulai dari bendera, lencana, hingga papan nama menggunakan lambang tunas kelapa yang mengandung makna luar biasa.
Apa alasan penggunaan lambang tunas kelapa? Tidak sedikit orang akan mempertanyakan hal ini.
Yang pertama, tunas kelapa menjadi simbol bahwa anggota Pramuka adalah tunas Bangsa Indonesia.
Makna tersebut memiliki arti bahwa tunas bangsa bertugas untuk menjaga serta mengharuskan nama Negara Indonesia.
Yang kedua, tunas kelapa dapat bertahan dan tumbuh dalam kondisi apapun yang menjadi lambang anggota.
Dengan maksud sebagai anggota Pramuka mampu bertahan dan berani menghadapi tantangan demi mengabdi kepada Negara.
Tunas kelapa juga dapat tumbuh dimana saja yang mengandung makna sebagai anggota pramuka harus bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar.
Selain itu pohon kelapa merupakan pohon yang tumbuh menjulang tinggi, bahkan termasuk pohon tertinggi.
Dengan begitu member makna bahwa anggota pramuka memiliki cita-cita yang tinggi serta tetap tegak berdiri.
tidak hanya sebagai pohon tertinggi yang dapat tumbuh dengan menjulang, namun pohon kelapa juga memiliki akar yang kuat.
Akar yang kuat memberikan makna mengenai kuatnya keyakinan anggota Pramuka dalam menggapai impian dan cita-cita.
Dengan mengetahui sejarah dan makna Hari Pramuka Nasional maka setiap masyarakat akan lebih paham dalam memaknai pentingnya Pramuka.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.